Chapter 55

1.2K 241 25
                                    

Hati-hati typo bertebaran!!!

###

Nagato bermimpi. Dia kembali ke tubuhnya yang asli. Tepatnya Andy.

Entah itu benar-benar mimpi atau dia yang telah kembali ke dunia nyata.

Dia terbangun di kamar asrama karena Leonard melempar kaus kaki bekas di atas bantalnya.

"Menjijikan Leo!." Dia melemparkan bantal beserta kaus kakinya kembali pada Leonard.

Leonard tertawa. "Salahmu sendiri tidur seperti babi. Memangnya kau sudah menyelesaikan tugasmu malam tadi?."

"... Tugas apa?."

Leonard tertegun seakan telah melihat babi bersayap melambaikan tangannya di jendela. Dia baru pertama kali melihat Andy yang notabene bisa dikategorikan sebagai mahasiswa teladan bertanya tentang tugas yang harus dia selesaikan sendiri.

Leonard mengambil kaus kaki itu dengan curiga. "Apa ini beracun?."

Kini Andy yang menatapnya aneh. "Berhenti bercanda."

Leonard membuang kaus kaki itu tanpa peduli. "Jika tidak salah semalam aku melihatmu begadang  di depan laptop. Jangan katakan kau menonton porno dengan intens tadi malam. Dan melakukan itu...?." Leonard mengisyaratkan dengan matanya.

Meskipun sudah bertahun-tahun tinggal di London. Tapi Andy masih tidak bisa bersikap seterbuka pikiran orang-orang barat. Begitu melihat isyarat Leonard tanpa sadar Andy memiliki pikiran-pikiran r-18 yang di maksud dan telinganya memerah. "Memangnya aku adalah kau?!."

"Haha, jangan menyangkalnya." Mata Leonard menyipit.

Mengabaikan satu makhluk yang menjengkelkan di dekatnya Andy mengobrak-abrik isi laptop dan menemukan tugas yang di maksud.

Andy mengusap kepalanya pelan. Ini memang tugas yang dia kerjakan sebelum dia bangun di dunia dua dimensi. Apakah ini artinya dia telah kembali?.

Atau ini mimpi yang lain?.

Andy duduk perlahan di tempat tidurnya dan mengusap dahinya yang sakit. Dia merasa pusing memikirkan semua ini.

"Apa kau baik-baik saja?." Melihatnya bergerak perlahan saat mengusap dahinya Leonard menjadi khawatir.

Andy menghela nafas mengambil jaketnya dan keluar. "Aku baik-baik saja."

"Apa kau yakin?. Kau mau kemana?. Bro, jika kau sakit berbaring saja biar aku yang mengambil obat untukmu di ruang kesehatan." Leonard menawarkan dengan baik.

"Yeah, terimakasih. Aku hanya perlu udara segar. Aku perlu menjernihkan pikiranku." Andy menghargai tawaran Leonard tapi masih menolaknya.

Keluar dari asramanya Andy tidak banyak berpapasan dengan orang lain. Karena jika tidak salah, seharusnya ini memasuki libur musim dingin. Banyak mahasiswa yang telah pulang ke rumah masing-masing untuk menghabiskan liburan. Tapi tidak sedikit juga yang tetap tinggal karena berbagai alasan.

Andy mengambil jurusan Music BA di Universitas Durham, England. Lumayan memakan waktu untuk sampai disini dari London. Karena itu biasanya dia lebih suka menghabiskan liburan disini. Meskipun sebenarnya Andy hanya ingin menghindari keluarga nya yang sekarang.

Tekad awalnya datang ke negri asing ini adalah untuk mengetahui asal-usul kematian ibunya. Tapi satu hal mengarah ke hal yang lain. Dia mulai ragu dengan pernyataan yang didapatkannya. Jika ternyata kematian ibunya memang murni karena kecelakaan.

Lalu untuk apa Ma'am, istri sah ayahnya harus repot-repot datang ke negaranya untuk mengambil alih hak adopsi?. Kenapa tidak meninggalkannya di negri kelahirannya saja dan melupakannya. Lagi pula dia hanyalah anak haram bukan?.

Kesasar (MHA)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang