Flashback, sekitar tiga hari sebelum magang.
"Itu beberapa informasi untuk magang kalian. Sisanya kalian cari tahu sendiri. Magang dimulai pada hari senin. Sekolah yang akan mengantar kalian ke stasiun, jadi bawa barang kalian seperlunya dan datang ke Sekolah." Aizawa-sensei mengatakan beberapa hal lainnya untuk memperingati anak didiknya. Terutama bagi mereka yang gemar membuat masalah.
*Tok tok tok
Semua orang secara serempak menoleh ke arah pintu yang mulai terbuka. Bahkan Aizawa-sensei menghentikan ceramahnya sejenak.
*Tak !
"Maaf menyela Aizawa-san, selamat siang anak-anak." Nezu memasuki ruang kelas dengan senyum cerah.
Aizawa-sensei mengernyit tipis melihat kedatangan Nezu. "Nezu-san,"
Nezu mengangguk pada panggilan Aizawa-sensei. "Masih ada beberapa menit sebelum istirahat makan siang. Aku ingin mengumumumkan sesuatu dulu. Kalian tidak perlu khawatir akan terlambat istirahat, ini tidak akan lama."
"Kami tidak keberatan, Kepala Sekolah." Iida mewakili sekelasnya menjawabnya. Karena jelas teman-temannya yang lain sedang memikirkan waktu istirahat yang akan datang.
"Tolong tetap tenang sebentar."
Beberapa orang menoleh dan fokus pada Nezu.
*Brak Klik klik klik
Jendela di samping Bakugo yang tadinya terbuka tertutup sendiri. Diikuti suara terkunci. Bakugo yang tepat di samping jendela menoleh dengan kaget lalu matanya beralih pada Nezu di depan kelas.
Suara klik klik klik terus terdengar berurutan. Mulai dari jendela, pintu, hingga ventilasi udara semuanya terkunci. Semua akses jalan keluar masuk tertutup rapat.
"Jendelanya," Midoriya juga melihat kejadian jendela samping Bakugo.
"Pintunya juga,"
Todoroki melihat kebingungan teman-temannya lalu menoleh ke pojokan di belakangnya. Bahkan ventilasi juga.
Karena kejadian ini sekarang semua orang fokus pada dua orang di depan kelas.
"Kenapa semuanya terkunci?."
"Sensei, apa yang terjadi?." Pertanyaan Mina jelas mewakili pikiran semua orang.
"Dengarkan saja apa yang akan dikatakan Nezu-san." Aizawa-sensei tetap tenang berdiri di samping Nezu meskipun melihat kebingungan murid-muridnya.
"Baiklah dengarkan aku baik-baik." Nezu mengabaikan semua pertanyaan dan gumaman murid-murid di depannya lalu mengambil benda kecil mirip smartphone dari sakunya.
Layar hologram muncul di antara dua guru dan para murid. Ada berbagai macam gambar yang diambil dari sudut yang berbeda, seorang anak kecil berambut merah yang familiar.
Itu semua adalah foto Nagato selama di UA.
"Nagato, anak laki-laki berumur sembilan tahun, memiliki tinggi 120 cm, dengan berat badan 25 kg, ciri yang paling khas dan mencolok adalah rambut merah gelapnya, dan juga salah satu matanya." Nezu memulai dengan penjelasan singkat tentang Nagato. Tidak semua data diri Nagato Nezu beberkan. Hanya beberapa yang perlu diketahui saja.
Tapi Nezu juga tidak memberitahu tentang kasus pembantaian gedung parkir. Cerita itu terlalu kejam dan sadis jika dijodohkan dengan usia pelakunya yaitu Nagato sendiri. Nezu ingin muridnya bisa berteman dengan Nagato, bukan saling membenci.
Selama ini kasus pembantaian gedung parkir tidak memiliki kepastian yang jelas karena pelaku tidak pernah ditemukan. Tapi hanya pihak UA dan penyidik yang tahu jika pelakunya adalah anak kecil dan sedang disembunyikan di UA.

KAMU SEDANG MEMBACA
Kesasar (MHA)
FanficSeorang dari dunia nyata masuk ke dalam serial anime boku no hero academia. Wat de hel?! terdengar klise tapi begitulah kejadiannya. Terbangun dalam tubuh seorang anak kecil di dunia yang penuh dengan hero membuatnya terdiam. Hanya satu kata yang...