Angin musim gugur bertiup selama perjalanan pulang Nagato, menerbangkan daun-daun merah dari pohonnya. Ryosuke sudah pergi saat mereka sampai di persimpangan jalan tadi. Meninggalkan Nagato menikmati pemandangan ini sendiri.
Wah, Nagato mendapat inspirasi tiba-tiba. Sepertinya Nagato terlalu sering mendapat inspirasi sejak dia mulai tinggal di dunia ini. Sudah tiga hari sejak dia terakhir menggambar. Yah, karena dia sibuk mempelajari buku bacaannya tentu saja.
Nagato mampir ke toko untuk membeli peralatan yang dibutuhkannya untuk eksperimen. Karena ini hanya toko biasa dia hanya membeli peralatan seadanya saja. Pisau, cutter, gunting dan sejenisnya. Dia juga mampir ke apotek untuk membeli kapas, perban, masker, sarung tangan medis dan alkohol medis.
Mungkin sebelum eksperimen dia bisa menggambar terlebih dahulu?. Inspirasi ini terus menari-nari di kepalanya, minta ditumpahkan di atas kertas. Nagato berpikir sambil berjalan pulang. Tidak menyadari penjaga apotek yang meliriknya aneh setelah membeli barang-barang itu.
Sesampainya di markas Nagato langsung menyiapkan operasinya. Meja serbaguna dijadikan meja operasi dadakan oleh Nagato. Peralatan sudah berjajar rapi. Kapas dan alkohol juga siap. Besi hitam juga sudah ada, besi ini yang Nagato keluarkan waktu Shigaraki mendatanginya. Dia tidak mau mengeluarkan besi lagi, mengingat rasa sakit setelah besi itu keluar.
Nagato juga sudah memotong-motong besi menjadi kecil-kecil supaya lebih mudah ditanamkan.
Semuanya siap, tapi Nagato mendapat satu masalah. Objek eksperimennya masih hidup dan sehat.
Dalam anime Naruto, Nagato menggunakan tubuh orang yang sudah mati atau mayat sebagai bonekanya. Sementara dia di sini menggunakan tubuh burung yang masih hidup.
Apa dia harus membunuhnya terlebih dahulu?. Tapi itu akan terlalu kejam bukan?. Apa dia harus meminta Ryosuke untuk mencari objek eksperimen lain?. Tidak mudah menemukan mayat burung di sekitar sini. Pada akhirnya Nagato memutuskan untuk menggunakan anestesi. Andai saja percobaannya gagal, merpati itu mungkin masih bisa hidup.
Nagato kembali keluar menuju apotek. Setelah membeli anestesi dan infus Nagato kembali menyusuri jalannya kembali ke markas. Di perjalanan pulang Nagato melihat segerombolan burung gagak tengah diusir oleh penjaga toko. Penjaga toko itu bahkan melempari burung-burung itu dengan batu.
Nagato hanya melirik kejadian itu dan meneruskan perjalanannya. Saat sampai di depan pintu markasnya Nagato dikejutkan dengan sesuatu yang jatuh tepat di depan pintu.
Bukankah, ini salah satu gagak tadi. Nagato mendekati burung hitam itu.
Oh, jadi kau yang kena lempar batu. Nagato hendak mengambilnya, tapi burung itu menyalak dan menyerang Nagato.
Wow tenang sobat, aku hanya ingin melihat lukamu. Nagato berjalan menghindari burung itu dan masuk untuk mengambil perban dan obat merah.
Lihat?, aku hanya ingin membantumu. Nagato menunjukkan barang yang diambilnya. Tapi entah burung itu bisa mengerti atau tidak.
Saat burung itu memperhatikan apa yang dibawa Nagato, dia langsung menangkap burung itu dan memplester paruh serta cakarnya.
Dapat!, Maaf sobat, sepertinya aku mendapat sukarelawan tambahan. Nagato tersenyum.
Sepertinya kita harus mengubah jadwal operasi, aku akan mengoprasimu lebih dulu. Karena kau terlihat kritis. Nagato tidak menyadari jika senyumnya sekarang terlihat menyeramkan di mata burung gagak itu.
![](https://img.wattpad.com/cover/239211641-288-k840359.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Kesasar (MHA)
FanfictionSeorang dari dunia nyata masuk ke dalam serial anime boku no hero academia. Wat de hel?! terdengar klise tapi begitulah kejadiannya. Terbangun dalam tubuh seorang anak kecil di dunia yang penuh dengan hero membuatnya terdiam. Hanya satu kata yang...