Chapter 29

2.8K 448 10
                                    

Nagato merasa ganjil. Perasaan ini sudah berlangsung sejak pemilihan codename pahlawan.

Saat itu hampir semua murid 1A mencoba akrab dengannya. Hal itu terjadi terlalu mendadak dan terasa seolah dipaksakan. Nagato juga awalnya tidak terlalu memperhatikannya dan hanya menganggapnya kebetulan.

Namun lama-kelamaan Nagato merasa kejadian hari itu tidak bisa lagi disebut kebetulan.

Setelah kejadian penamaan itu, pada saat istirahat makan siang. Nagato selalu merasa ada yang mengikutinya. Tapi saat dia berbalik, dia hanya melihat banyak murid yang berkeliaran untuk istirahat makan siang.

Yang aneh adalah, Nagato seperti selalu melihat siluet salah satu murid 1A diantara murid lain yang berkeliaran.

Di suatu saat Nagato akan melihat Midoriya bersama Uraraka dan Iida tiba-tiba menyapanya sekedar basa-basi. Saat itu Nagato menganggapnya normal, karena tokoh utama memang memiliki karakter yang ramah. Uraraka juga menyapanya, tapi tatapannya berapi-api. Nagato kemudian ingat tentang kata-kata Uraraka di kelas.

Di tempat lain Nagato tiba-tiba bertemu Kaminari, Sero, Sato, Mineta, dan Koda, oh, dan juga Mina. Mereka berenam hanya lewat, dan Nagato berusaha mengabaikan mereka. Tapi sayangnya gagal karena Nagato juga merasakan tatapan tajam dari orang-orang itu. Jadi Nagato melotot balik pada mereka, hasil setelahnya adalah mereka berjalan cepat seolah menghindari tatapannya.

Dan Nagato melihat Mineta bisa berjalan paling cepat meskipun dengan kaki pendeknya.

Berbelok ke koridor lain, Nagato bertemu Bakugo dengan Kirishima di belakangnya. Seperti biasanya Bakugo memelototi Nagato seolah matanya tak cukup menonjol. Tapi tiba-tiba Kirishima berbisik pada Bakugo setelah itu Bakugo mendengus lalu berjalan pergi bersama Kirishima.

Nagato berkedip bingung pada kejadian itu. Tidak biasanya Bakugo melepaskan Nagato begitu saja tanpa menantangnya.

Merasakan ganjil, Nagato memutuskan untuk menuju kantor guru. Mungkin Aizawa-sensei tahu apa yang sedang terjadi dengan murid-muridnya.

Menaiki tangga, lagi-lagi Nagato bertemu dengan murid 1A. Ada Yaoyorozu, Jiro, Asui, dan Hagakure. Keempat perempuan itu sedang bercakap-cakap dengan asik hingga mereka menyadari Nagato.

Keempat pasang mata saling bertatapan. Ya, hanya empat karena Nagato tidak bisa melihat mata Hagakure ada di posisi mana.

Pada akhirnya Nagato yang pertama memutus pandangan untuk pergi. Dia tidak jadi ke ruang guru dan memutuskan untuk lebih baik bersembunyi di tempat Recovery Girl.

Kenapa Nagato merasa selalu dikelilingi oleh murid-murid Aizawa-sensei?. Nagato berpikir jika dia akan menemukan rombongan Ojiro, Shoji, dan Tokoyami jika berbelok di koridor sampingnya.

Jadi Nagato berbelok ke arah lain dan langsung terhenti. Sebenarnya apa yang sedang terjadi pada para tokoh cerita ini?.

Di persimpangan koridor Nagato melihat Todoroki, orang itu tengah berjalan dengan santai menuju ke arahnya. Meskipun tatapan Todoroki masih seapatis biasanya, tapi Nagato bisa melihat ada fluktuasi ringan di matanya. Seolah di sedang memikirkan dua pilihan. Nagato lalu berbalik dan berjalan di koridor lain.

Nagato jelas merasakan perubahan atmosfir yang halus pada pandangan setiap murid 1A. Biasanya mereka menatapnya dengan tajam dan waspada.

Dan meskipun mereka masih menatapnya dengan tajam sekarang. Tapi itu bukan lagi waspada, tapi sesuatu yang lain. Seperti..., mirip dengan pencuri yang menatap korbannya.

Nagato melihat penampilannya sendiri. Dia hanya berpakaian seperti biasa dengan warna merah yang mendominasi. Tidak ada barang berharga yang dibawanya. Satu-satunya barang mahal yang dipakainya sekarang adalah alat pelacak mirip arloji yang terpasang ditangan kirinya.

Kesasar (MHA)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang