Chapter 51

1.8K 304 25
                                        

Berhati-hatilah pada typo yg mungkin kelewatan(^^).

****

"Hoam..."

"Aku rasa ini terlalu pagi."

Pagi buta Anak-anak gadis 1A berkumpul di lapangan depan bangunan asrama.

"Hei, dimana anak laki-laki?. Kenapa hanya kalian bertiga?." Mina bertanya pada tiga orang yang satu-satunya turun dari asrama laki-laki.

Ketiga orang itu saling melirik.

"Apa kalian merasakan hujan air panas kemarin?." Todoroki memulai.

Yaoyorozu dan Uraraka mengangguk.

"Tunggu dulu, biar aku tebak. Itu Bakugo bukan?." Jirou menyela.

"Ya, seperti yang kalian tahu. Itu jelas Kacchan." Midoriya mengangkat bahu dengan ragu. Jika bukan karena dia terlalu khawatir pada Kota dia mungkin akan ikut terseret kekacauan.

Semua orang di kelas sudah menghafal karakter bom 1A. Karena kejadian kemarin sampai ke telinga Aizawa-sensei, semua orang yang terlibat bertanggung jawab untuk membereskan kekacauan yang telah mereka timbulkan.

"Lalu bagaimana kalian bertiga bisa selamat sampai di sini?." Mina bingung.

"Bisa dibilang karena keberuntungan." Dengan gaya anggun Aoyama menata rambutnya. Sama seperti mereka terbiasa dengan karakter Bakugo, perilaku unik Aoyama juga terlihat biasa di mata mereka.

"Baiklah semuanya berkumpul." Aizawa-sensei tiba dengan membawa Nagato di belakangnya. "Yang lain akan menyusul seperempat jam lagi. Kalian mulai pemanasan terlebih dahulu."

Seperempat jam kemudian anak-anak laki-laki yang lain ikut berbaris di lapangan dan mulai pemanasan. Mereka semua berwajah masam terutama Bakugo yang bergabung di barisan paling akhir. Itu semua terjadi karena Aizawa-sensei membangunkan mereka sebelum subuh dan membuat mereka membersihkan kekacauan di pemandian air panas hingga dini hari.

Aizawa-sensei melihat arlojinya kemudian pada Nagato yang sejak tadi diam dan hanya melihat orang lain melakukan pemanasan. "Cukup, berkumpul sekarang."

"Bakugo, berapa rekor lemparan bolamu saat pengetesan fisik?."

Bakugo mengingat sejenak. "705,2 m."

Aizawa-sensei mengangguk dan memberinya bola yang sama. "Sekarang coba lempar sekali lagi."

Bakugo menggenggam bola itu dengan erat lalu melemparnya jauh bersama dengan ledakan. "MATI!!." Boom...

Bola terlempar jauh kehutan. Setelah menunggu sekitar beberapa detik Aizawa-sensei mengangkat alat penghitung yang di pegangnya.

709,5 m.

Angka itu mengejutkan hampir semua orang disana. Begitu pula Bakugo.

"Inilah perkembangan kalian selama satu semester. Jangan kira hanya karena kalian menghadapi berbagai macam bahaya yang lalu kalian merasa telah berkembang pesat. Bahkan dengan talenta berbakat yang dimiliki Bakugo bersama dengan semua latihannya selama ini, hanya inilah hasilnya." Aizawa-sensei menunjukkan angka itu pada semua orang.

"Jadi karena inilah kalian menjalani pelatihan ini. Jangan samakan kegiatan ini dengan camping atau liburan. Bersikaplah serius pada latihan. Perbaiki kekuatan kalian, dan kembangkan bakat kalian. Agen Wild wild Pussycats akan membantu untuk mencari kelemahan kalian dan memperbaikinya. Semuanya paham?!."

"YA SENSEI!." Dengan jawaban keras itu maka pelatihan berat di musim panas telah resmi di mulai.

Bakat setiap murid memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Aizawa-sensei sejak awal telah menyadari hal ini. Maka dari itu setiap pelatihan yang diberikan juga berbeda sesuai dengan kemampuan quirknya masing-masing.

Kesasar (MHA)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang