Chapter 73

625 115 16
                                    

"Pastikan untuk membawa perlengkapan yang kalian butuhkan."

"Apa ujiannya tidak sama dengan kemarin?."

"Mana aku tahu, Todoroki?. Yah, tidak ada salahnya bersiap-siap untuk apapun bukan?."

"Kau juga Bakugo!."

"HAH?!, kalian berani mencoba mengaturku?!."

Meskipun takut, tapi masih ada tawa yang pecah setelah teriakan Bakugo.

"Semangat Todoroki dan Bakugo!."

"Lakukan yang terbaik!."

Anak-anak 1A sibuk menyemangati dua orang yang harus mengikuti ujian hari ini.

Aizawa-sensei mendengarkan suara tawa dari dalam asrama. Pria itu melirik waktu di ponselnya dan dengan sabar membiarkan mereka bercanda sedikit lebih lama sambil menunggu di samping bus.

.....

Hmm

Hmmmm...

Andi menoleh pada suara berisik yang di buat Ireng saat sedang bergelud dengan bulu merah.

Mn, itu bulunya Hawks.

Dan pemiliknya?, sebenarnya pria itu sedang mencengkeramnya dengan kuat saat ini.

"Yo!, akhirnya kita bisa bertemu lagi. Aku punya urusan yang ingin aku bicarakan denganmu nak. Tapi sekarang sepertinya bukan waktu yang tepat."

"Hah... kenapa kita selalu bertemu di waktu yang tidak tepat?." Hero itu menghela nafas.

Duarr....!! Asap kelabu berhamburan saat dua sosok besar saling bertarung dan menghancurkan bangunan di sekitarnya. Yang satu berwarna merah yang menyala, sementara yang satunya berwarna hitam pekat yang terlihat tidak menyenangkan.

Mana aku tahu?. Andi diam-diam melirik ke samping.

Pyaar...! Kali ini Endevour menghantam gedung kaca dan membuat cekungan besar di dinding bangunan yang langsung mengejutkan orang-orang di dalamnya. Beberapa bahkan langsung terjatuh dari atas karena lantai yang roboh.

Tapi sepertinya Endevour terlihat kesulitan saat akan mengambil tindakan antara menyelamatkan korban atau melawan villain demi mencegah lebih banyak kerusakan.

Pada saat itu bulu-bulu merah berterbangan dan mengambil alih situasi, menyelamatkan orang-orang yang terjatuh dengan aman.

Karenanya Endevour lebih memilih menahan villain yang terus menyerang dengan kuat.

Sambil terus memegang Andi, Hawks tetap terbang ke sana kemari sambil terus mengendalikan bulu-bulunya untuk menyelamatkan banyak orang dan membersihkan puing-puing yang berjatuhan dengan aman.

Andi mulai pusing dengan cara orang ini mengambil jalan pintas tercepat. Kadang dia akan berputar, kadang menukik, dan kadang pula tiba-tiba terbang kembali.

Yah, mungkin karena selain menjaga keselamatan warga sipil di sekitar, Hawks juga terus mengamati pertarungan Endevour dan villain itu untuk memberikan dukungan.

Ugh, Andi mulai merasa tangan dan kakinya menjadi dingin. Tidak lupa dengan rasa mual yang bergejolak dari dalam perutnya.

Miaww!!, Geraman Ireng terdengar tidak jauh karena bulu yang bertarung dengan kucing itu juga terus mengikuti mereka.

"Haha, sepertinya teman kecilmu masih tidak menyukaiku sampai sekarang." Hawks menoleh pada anak kucing yang di gulung oleh tiga bulu merah.

Tidak, dia hanya tidak suka pada ayam karena biasanya kucing itu akan memakan apapun yang aku berikan termasuk kerupuk dan juga gorengan. Andi menutup mulutnya untuk mencegah mual.

Kesasar (MHA)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang