Chapter 8

2.9K 506 55
                                    

Siapa?

Sejak kapan dia menjadi adik dari orang itu. Itulah pikiran pertama Nagato saat mendengar perkataan pria itu.

"Kau adiknya bukan?. Aku tadi melihat Ryosuke dikelilingi beberapa orang geng lokal. Aku rasa Ryosuke dapat masalah."

Nagato mengerutkan keningnya dan melupakan pikiran tadi begitu mendengar perkataan pria itu.

Ryosuke dalam masalah?. Itachi yang juga mendengar pikiran Nagato lengsung menoleh ke pintu masuk. Segera melupakan camilan keripik kentang yang dibuka Nagato untuknya.

"Aku tidak tahu harus memberi tahu siapa, jadi aku menemuimu."

Wajah Nagato terlihat kusut jika memikirkan tindakan ceroboh Ryosuke. Apa orang itu membuat masalah yang tidak perlu?.

Nagato lalu mengambil jaketnya dan memakainya. Tanpa menunggu perintah Nagato, Itachi langsung terbang dan hinggap di pundak Nagato. Menanti tugas yang harus dia lakukan. Dia tahu manusia tinggi yang tinggal di sini bersama Nagato, yang mengucapkan selamat datang padanya. Dan Itachi juga tahu jika manusia tinggi itu kerap membuat masalah sepele tapi berujung panjang.

Temukan Ryosuke, Itachi. Tidak menunggu lagi Itachi langsung terbang ke langit yang gelap karena hujan. Pria asing itu terkejut saat melihat seekor burung terbang keluar dari dalam ruangan.

Nagato mengambil sesobek kertas dan menuliskan, "Terima kasih telah memberi tahuku." Setelah menulis itu dan memberikannya pada pria itu, Nagato langsung pergi tanpa memperdulikan pria asing itu. Pria itu tersenyum. "Tidak, aku yang berterima kasih." Tapi Nagato sudah jauh menuruni tangga dan tidak mendengar kata-kata pria itu.

Nagato menyusuri berbagai tempat dan jalan. Dari taman yang sekarang sepi hingga gang gelap yang banyak sampah. Tapi Nagato tidak pernah menemukan siluet Ryosuke maupun anggota geng yang dikatakan pria itu.

Perasaan Nagato menjadi tidak nyaman. Tanpa menunggu hujan reda Nagato langsung kembali ke markas.

Betapa terkejutnya Nagato setelah sampai di sana. Markas yang dia sebut sudah tidak ada lagi bentuknya. Hanya tinggal reruntuhan dan puing-puing bangunan yang tersisa. Siapa yang sudah menghancurkan markasnya dan Ryosuke?. Dia merasa sudah tertipu oleh pria asing tadi.

Bagaimana bisa dia percaya begitu saja pada perkataan pria itu. Nagato merutuki kebodohannya. Apa yang akan dia katakan pada Ryosuke nanti.

Nagato membalik beberapa puing. Tapi tidak ada apapun. Semuanya hilang. Tabungan, pakaian, makanan, hingga futonnya pun tidak ada. Ada yang sudah menjarah dan menghancurkan markasnya.

Di tengah hujan deras Nagato masih setia membalik puing-puing. Berharap menemukan beberapa bukunya. Di dalam buku itu ada catatan tentang eksperimennya yang penting. Bahaya jika sampai tersebar luas.

Setelah merasa lelah terus membolak-balik reruntuhan. Nagato hanya menemukan sketch booknya saja yang sudah lama tidak dia pegang. Buku itu basah dan gambarnya banyak yang luntur.  Nagato menghela nafas, tidak bisa menemukan hal lain selain buku ini, bahkan gitar Ryosuke pun juga raib.

Tiba-tiba Nagato mendengar suara gagak di penjuru langit. Dia kemudian mendongak. Itu Itachi, apa burung itu sudah menemukan Ryosuke?. Apa yang harus dia katakan pada Ryosuke tentang markas mereka. Markasnya hancur dan barang-barangnya hilang, begitu?. Dia pasti akan mendapat omelan orang itu selama sehari semalam.

Nagato kemudian memasukkan buku itu ke dalam jaketnya dan mengikuti Itachi yang terbang menjauh.

....

Sunyi, tak ada suara apapun selain suara hujan. Bahkan Itachi, burung itu pun tak bersuara.

Nagato telah sampai di tempat yang Itachi tunjukan.

Kesasar (MHA)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang