Di bawah mata banyak orang, kacamata itu bergerak sendiri. Untuk mencegah perkiraan manipulasi, pengawal itu melepaskan tangannya pada kacamata.
Kacamata itu jatuh ke tanah. Setelah bergetar beberapa kali, kacamata itu berdiri tegak, kemudian tiba-tiba terseret jauh dan berbelok di tikungan hingga tak terlihat.
Ayato melirik Nagato, "Apa itu?."
"Tikus," Nagato menjawab singkat.
Kacamata itu lari dan bersembunyi dengan cepat. Memang benar-benar mirip seekor tikus.
"Apa maksudnya ini Ayato-san?." All Might tidak mengerti dengan tindakan itu.
"Quirknya yang sekarang disebut Paper plaster. Kemampuan Nagato membuatnya bisa menempelkan roh atau jiwa pada suatu benda atau tubuh seseorang. Kelemahannya adalah seperti namanya, plester kertas tidak bisa bertahan lama. Jadi akan terdapat batasan waktu tertentu. Semua tergantung dari kondisi baik itu roh atau benda yang digunakan untuk menempelkannya." Ayato menjelaskan dengan tenang.
"Tapi Nighteye jelas masih hidup." All Might tidak mengerti logika apa yang di gunakan orang ini untuk berpikir.
Ayato diam dan menatap orang gigih di depannya dengan tenang.
"Baiklah, ini keputusanmu. Aku pikir kau jenis orang yang berpikiran terbuka. Nighteye kritis saat ini. Aku pikir kau orang yang paling menginginkan Nighteye membuka matanya lagi, tapi ternyata pikiranku salah." Ayato tersenyum dan memutar pin tanda pengenalnya dengan gerakan ringan.
"Kalau begitu aku permisi, All Might."
Kali ini Ayato mengambil langkah mundur dan mulai berjalan pergi. Nagato dan pengawalnya mengikuti di belakang.
All Might terdiam beberapa saat dan menggenggam erat tinjunya. "Berhenti!."
Rombongan tiga orang berhenti dan menoleh. Ayato tersenyum tipis.
".... Aku akan menemukan cara untuk membalas budi ini." All Might menyingkir dari pintu.
Dengan aura kemenangan Ayato memasuki bangsal VIP itu. "Tentu, aku akan menunggu dengan sabar. Tapi sebenarnya aku hanya memerlukan bantuan dari Nighteye sendiri."
Tanpa perintah dari Ayato, Nagato dengan sadar langsung menuju orang yang terbaring di tempat tidur dengan banyak kabel dan selang kecil yang terpasang di tubuhnya.
Nagato meletakan ujung ibu jarinya ke dahi Nighteye dan mulai menutup matanya.
Beberapa orang mengatakan, hantu yang bergentayangan sebenarnya memiliki suatu urusan yang ingin mereka selesaikan. Tapi untuk orang dengan kondisi vegetatif atau koma, ada dua hal yang bisa menjadi pemicu dari kondisi itu.
Yang pertama, kondisi tubuh yang tidak memungkinkan untuk menampung jiwa mereka. Bahkan jika mereka ingin kembali, mereka akan sangat kesulitan. Sehingga mereka bisa di bilang berada di persimpangan hidup dan mati.
Dan yang kedua, mereka memiliki kondisi tubuh yang baik dan tidak bermasalah, tapi jiwa mereka sendiri enggan untuk kembali ke tubuhnya, dan lebih tertarik untuk pergi berpetualang sendiri. Biasanya kasus yang kedua terjadi pada orang yang stress depresi berat.
Dan tidak peduli seberapa keras Nagato mencari dan menemukan jiwa mereka, mereka tidak akan pernah mau untuk kembali.
Untungnya berdasarkan pengamatan Nagato, kondisi Nighteye termasuk kasus yang pertama. Sebenarnya tubuh ini memang sudah tidak bisa di gunakan lagi. Jika tidak ada yang keberatan, sebenarnya Nagato lebih suka menggunakan tubuh baru yang masih utuh untuk di gunakan.
Tapi mungkin All Might tidak akan senang dengan hal itu. Meskipun, sebenarnya jiwa yang ada di dalamnya tetap sama. Tapi ya tetap saja tidak akan ada yang mengetahuinya karena hanya Nagato yang bisa melihat hal itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kesasar (MHA)
FanfictionSeorang dari dunia nyata masuk ke dalam serial anime boku no hero academia. Wat de hel?! terdengar klise tapi begitulah kejadiannya. Terbangun dalam tubuh seorang anak kecil di dunia yang penuh dengan hero membuatnya terdiam. Hanya satu kata yang...