Chapter 78

645 107 7
                                        

*Chapter sebelumnya:
Dengan kesepakatan melalui All Might dan Ayato, Nagato dan Yuki telah berada di UA. Mereka bertemu dengan Bakugo dan juga Todoroki yang terkejut dengan perubahan drastis pada Nagato.

***

"Todoroki.....!!" Mina berlari mendekat sambil melambaikan tangannya.

Todoroki berbalik menunggu gadis itu sampai diikuti teman-teman yang lain.

"Ne, Aizawa-sensei mengatakan jika Nagato datang hari ini apa kau sudah melihatnya?." Dengan tangan yang menutupi mata menyipit Mina menoleh ke sana kemari.

"Aku tidak melihatnya di manapun disini."

"Haruskah kita mencari tempat lain?."

Todoroki sejenak menunggu sampai gumaman teman-temannya itu berhenti sebelum mulai membuka mulutnya.

"... Todoroki!, kau, apa kau melihat Nagato?." Kali ini Midoriya yang baru sampai kembali bertanya.

Mungkin memang lebih baik bertindak dari pada berbicara. Tanpa membuka mulutnya Todoroki menunjuk Bakugo di depan Vending machine dengan matanya.

Midoriya mengikuti tatapannya. Anak-anak yang lain pun ikut menatap ke tempat yang sama. "Apa Bakugo tahu dimana Nagato?."

Huh, Todoroki menghela nafas tanpa suara. "Nagato ada bersama Bakugo."

Hah....?

"Semua rasa dalam mesin ini hanya jeruk!. Tidak ada stoberi seperti yang kau inginkan!."

Mereka bisa mendengar suara Bakugo yang sedang marah dan berdebat dengan orang di dekatnya.

"Tidak ada yang mau rasa jeruk. Apa kau tidak tahu terkadang rasanya seperti sirup obat?."

"...."

Ngomong-ngomong, orang yang berdebat dengan Bakugo itu juga berambut merah. Bukankah Nagato juga berambut merah?.

"....Eh,"

"Itu Nagato?."

"Bagaimana mungkin...?, Dia bisa tumbuh sebanyak itu...?!" Semua orang tercengang di saat yang bersamaan.

Nagato yang mereka tahu adalah anak laki-laki kecil yang kurus dan terlihat malnutrisi. Tapi, orang yang berada di hadapan Bakugo itu bahkan tidak terlihat berbeda dengan seorang remaja SMP!. Hanya ada satu cara untuk membuktikannya!.

Mereka dengan berbondong-bondong langsung berlari. Anak-anak laki-laki bahkan mulai melompat dan menerjang Nagato sambil berteriak-teriak.

"NAGATO....!!."

Nagato baru saja menoleh ke belakang.

Bruak...!

Tumpukan manusia langsung menimbunnya tanpa ampun. Nagato sendiri bahkan sampai terkejut.

"Apa yang-.... Hei!!," Suaranya bahkan tenggelam saat anak itu di kerubuti banyak orang sekaligus.

"Tunggu-!, Yuki-!,"

Dalam asap debu yang di hasilkan kerumunan itu, Nagato seperti di terjang badai tengah laut. Terus-menerus timbul dan tenggelam.

Dengan kasihan Todoroki langsung mengambil Yuki di tengah-tengah kelakuan brutal dari teman-temannya.

"Nii-san!," Yuki memanggil dengan khawatir.

"Kalian hentikan!." Hagakure berteriak.

"Iida lakukan sesuatu!." Uraraka juga mencari bantuan.

Tokoyami yang berjalan perlahan dan tidak melompat seperti teman-temannya menggeleng. "Iida juga ada di dalam sana."

Anak-anak perempuan menghela nafas. Todoroki menggendong Yuki menjauh sementara Bakugo yang berada di dekat sana terlihat menyeringai dan tertawa sangat puas. "Rasakan itu!!."

Kesasar (MHA)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang