Chapter 32

2.7K 451 15
                                    

Halo Minna-san~~!

Kuru kembali!, Ok Kita langsung baca aja.

Selamat membaca!




























××××









"Kenapa kau meminta Hero Killer untuk menyampaikan pesan seperti itu Shigaraki?."

Angin malam mengaburkan sebagian suara Kurogiri. Tapi Shigaraki masih bisa mendengar semua perkataannya.

Mereka berdua sekarang sedang berada di atap penampungan air di salah satu gedung kota Hosu. Shigaraki memegang teropong di depan matanya. Mengawasi setiap Nomu yang telah dilepaskan beberapa saat yang lalu.

Hening sejenak. Shigaraki tidak langsung menjawab.

"Pesan itu akan berfungsi sebagai peringatan. Tapi itu hanya akan terjadi jika Hero Killer ingat untuk menyampaikannya. Sayangnya orang itu payah, dia lebih menggunakan ototnya daripada otaknya." Shigaraki berkomentar tanpa menurunkan teropongnya.

"Aku penasaran dengan sikap yang akan diambil para Hero itu nantinya. Apa mereka akan lebih menyembunyikan bocah itu. Atau, keberadaan tersembunyi seorang villain di UA akan terbongkar di hadapan publik. Apa yang akan orang-orang lakukan jika hal seperti itu terjadi?." Shigaraki berhenti berbicara seolah menunggu jawaban Kurogiri.

"Mereka tidak akan menerima jika ada villain yang bersembunyi di sekolah pahlawan?."

Shigaraki tersenyum tipis setelah mendengar itu.

"Ya, tepatnya. Orang-orang akan menuntut villain untuk dipidana. Mereka tidak akan pernah menerima Yoshihiro yang dengan identitas villain untuk berada di sekolah pahlawan. Yoshihiro hanya akan punya dua pilihan saat itu terjadi. Masuk ke penjara, atau kembali ke pihak Kita." Suara Shigaraki terdengar dingin.

Senseinya menginginkan Nagato kembali. Shigaraki mau tidak mau harus melakukan hal itu meskipun sejak awal dia sangat tidak menyukai Nagato.

Itu semua untuk Sensei. Itulah yang selalu dia gumamkan setiap kali Shigaraki merasa kesal dengan hal yang harus dia lakukan itu.

Sebenarnya Shigaraki telah menyiapkan rencana berlapis. Secara sekilas apa yang dilakukan Shigaraki akan terlihat seperti dia benar-benar berniat membawa Nagato kembali. Tapi yang sebenarnya adalah Shigaraki berniat menyingkirkan anak itu.

Suara teriakan dan ledakan terdengar dari bawah. Nomu yang di lepas Shigaraki telah melakukan tugas mereka dengan baik.

Suasana sangat tegang dan kacau. Teriakan orang dan suara barang ataupun bangunan hancur serta ledakan memenuhi berbagai tempat. Warga berhamburan menyelamatkan diri. Para Hero terpecah menjadi dua. Beberapa mengungsikan warga, sementara sisanya melawan Nomu.

Di tengah semua kekacauan ini. Shigaraki maupun Kurogiri hanya menonton dari atas gedung dengan santai. Seolah semua yang terjadi di bawah sana hanya sebuah pertunjukan jalanan.

"Lalu bagaimana jika mereka lebih memilih menyembunyikan Yoshihiro?."

"Mudah saja, maka Kita akan menemukan waktu yang tepat untuk menjemputnya sendiri." Shigaraki menurunkan teropongnya.

Ini semua hanyalah awal dari rencananya. Pesan yang akan disampaikan Hero Killer akan menjadi pembuka jalan panjang rencananya. Shigaraki membutuhkan waktu yang lama untuk menyusun rencana yang cukup panjang ini. Rencana untuk menyingkirkan Nagato.

Semoga saja Hero Killer tidak mengacaukannya. Atau kalau tidak maka Shigaraki harus menyiapkan rencana baru.

....

Kesasar (MHA)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang