Chapter 21

3.3K 535 24
                                    

Nagato terbangun di sore hari. Dia tadi tertidur karena efek dari quirk Recovery Girl. Tapi berkat hal itu lukanya telah sembuh.

Bakugo dan Kirishima telah pergi sejak lama. Aizawa-sensei juga telah pergi, banyak pekerjaan yang harus diurus Pro Hero itu. Meninggalkan hanya Nagato dan Recovery Girl.

Nagato berkedip beberapa kali menyesuaikan cahaya yang masuk ke matanya.

"Nak, ini milikmu kan?. Tadi Aizawa-san meninggalkannya dan memintaku untuk memberikannya padamu. Tapi maaf sebelumnya, aku sempat melihat isinya."

Recovery Girl memberikan sebuah buku. Itu adalah sketch book Nagato yang sebelumnya disita oleh polisi. Tapi entah bagaimana Aizawa-sensei berhasil mendapatkannya dan mengembalikannya pada Nagato.

Nagato menerima buku lusuh itu. "Kau punya tangan yang berbakat nak. Semua gambarmu mengagumkan."

"Terima kasih." Nagato tersenyum tipis. Sketch booknya telah kembali. Mungkin dia nanti akan mengembalikan pena Aizawa-sensei sebagai imbalannya.

"Siapa orang ini kalau aku boleh tahu." Recovery Girl menunjuk gambar 'Ryosuke' yang sedang bersandar di bawah pohon saat di pantai.

Nagato tersenyum tanpa sadar. "Namanya Ryosuke, dia temanku."

"Hanya teman?. Sepertinya ekspresimu mengatakan hal lain. Jika dia temanmu, kau sepertinya sangat menyayangi temanmu itu." Recovery Girl tersenyum, diam-diam mulai berbicara pada Nagato.

"Mn, pertama kali aku bertemu Ryosuke, orang itu mengejekku. Dia mengatakan jangan mengais makanan dari tempat sampah ini, tapi tempat sampah yang di sana. Benar-benar orang yang menyebalkan." Nagato tertawa mengingat waktu pertama kali dia terbangun di dunia ini.

Mungkin kejadian itu bukan hal buruk sepenuhnya. Buktinya dia bisa bertemu Ryosuke merupakan salah satu hal yang baik menurutnya. Karena Ryosuke, dia punya tempat tinggal, dia punya makanan, dia punya pakaian. Dan yang terpenting, Nagato punya teman pertamanya di dunia yang asing namun familiar ini.

Karena Ryosukelah Nagato bisa bertahan di dunia ini yang bukan tempatnya.

Nagato terus menceritakan tentang tabiat Ryosuke. Dari hal baik hingga buruk. Bahkan Nagato juga menceritakan betapa Ryosuke mata duitan.

Recovery Girl mendengarkan dengan sabar tanpa menyela. Bahkan di beberapa hal Recovery Girl ikut tertawa saat mendengar cerita Nagato tentang Ryosuke.

Kedua orang itu terus berbicara dengan menyenangkan. Recovery Girl bertanya beberapa kali tentang Ryosuke. Dan Nagato menjawab dengan senang hati. Suasana di ruangan itu terasa sangat nyaman saat kedua orang itu terus bercengkrama.

Di luar UKS, Aizawa-sensei berdiri dalam diam. Tangannya memegang pintu tapi tak segera membukanya. Jelas pria itu mendengar dua orang yang sedang bercengkrama di dalam.

Pada akhirnya Aizawa-sensei berjalan pergi. Mungkin lebih baik menyerahkan bocah itu pada Recovery Girl. Dengan kasih sayang orang tua, kemungkinan Nagato bisa luluh. Sejak awal memang hanya sosok orang tua yang dibutuhkan bocah itu.

"Baik, ceritamu itu membuatku tertawa terlalu banyak." Recovery Girl menghapus air di sudut matanya dan melihat matahari senja di luar jendela.

"Ini sudah sore kau mau makan nak?. Sejak siang tadi kau terus tidur, apa kau tidak lapar?. Aku bisa membelikanmu, katakan kau mau apa." Recovery Girl menawari dengan senyum keriput.

"Terima kasih. Tapi aku tidak mau makan." Nagato menolak tawaran Recovery Girl dengan sopan. Dia membuka sketch booknya dan mulai menggores dengan pensil.

Kesasar (MHA)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang