Chapter 59

1K 210 26
                                    

Kaum rebahan yuk sini kumpul. ಠ⁠◡⁠ಠ

###

Awan mendung menutupi langit malam menjadikan malam itu sangat gelap tanpa satupun bintang terlihat. Radius kerusakan yang ditimbulkan setelah pertarungan besar antara All Might dan All for one mencakup sejauh lebih dari tiga kilometer.

Sebuah kerja keras besar-besaran harus dilakukan oleh pemerintah untuk membersihkan kekacauan itu. Dari polisi, paramedis, hingga petugas pemadam kebakaran mengerahkan hampir seluruh anggota yang aktif pada saat itu.

Berbagai macam suara sirine yang berbeda-beda serta kelap kelip lampu mobil petugas terus berlalu lalang datang dan pergi. Sepertinya malam itu akan menjadi malam tanpa tidur bagi banyak orang.

Burung-burung gagak terbang dan hinggap di sekitar. Menjadikan suasana malam itu terasa berat. Tepat di atas tanah lapang yang tercipta di pusat pertarungan, Polisi bersenjata lengkap bergegas membersihkan puing-puing bangunan. Setelah menemukan jalan yang bersih mereka bergerak cepat ke dalam.

Diantara kerumunan orang-orang berseragam itu terdapat seorang Hero berkacamata dengan perilaku yang terlihat eksentrik.

"Di sini." Nighteye menuruni tangga ke bawah tanah dan tiba-tiba berhenti di anak tangga ke tiga terakhir.

Di sampingnya Tsukauchi mengangguk pada petugas di dekatnya untuk membongkar tangga itu. "Biarkan aku." Tapi Aizawa-sensei mengambil alih tugas itu.

Saat pertandingan All Might dengan All for one sebenarnya pria itu telah bergegas bersama bala bantuan. Tapi mereka datang terlambat karena jalan terblokir oleh orang-orang yang menyaksikan pertarungan itu di jalan melalui live monitor yang biasanya ada di dinding gedung.

Jadi Aizawa-sensei hanya bisa mengikuti Tsukauchi untuk pencarian Nagato. Dan sebagai bantuan untuk menenangkan Nagato nanti.

Tidak mudah membuka tangga yang terlihat seperti kayu biasa itu. "Sebaiknya kau bergegas." Nighteye memperingatkan.

Aizawa-sensei meliriknya kemudian memilih menggunakan tenaga kasar untuk menghancurkannya. Setelah tendangan ke tiga tangga itu hancur, mengungkapkan jalan lain di dalamnya.

Aizawa-sensei masuk pertama diikuti oleh Nighteye kemudian Tsukauchi.

Sebuah ruang bawah tanah yang penuh dengan kabel dan saluran yang menempel di dinding dan lantai. Semua kabel itu mengarah pada sebuah kursi. Menancap di dalamnya. Tidak mungkin untuk duduk dengan nyaman di kursi itu.

Tidak terganggu dengan hawa lembab dan pengap karena kurangnya ventilasi, Tsukauchi memerintahkan petugas untuk berpencar dan mengamankan ruangan kalau-kalau masih ada bahaya tersembunyi.

Belasan monitor terpasang di dinding depan kursi itu. Dan salah satunya menampilkan kondisi bar yang tengah di penuhi petugas polisi saat ini.

"Dia telah mengawasi kita." Tsukauchi bergumam saat melihat monitor itu sambil mengerutkan kening. Ekspresi Aizawa-sensei disampingnya tidak jauh berbeda.

Nighteye tidak ikut melihat monitor tapi berjongkok di lantai dan menyentuh darah kering dengan ringan. Setelah menutup matanya selama tiga detik Hero itu menarik nafas dalam.

"Kau menemukannya Nighteye-san?." Melihat perilakunya Tsukauchi bertanya.

Nighteye mengangguk. Dia kemudian menunjuk pintu besi di sisi kiri ruangan. Darah yang pria itu sentuh barusan juga mengarah pada pintu itu.

Tanpa perintah, para petugas langsung bergegas untuk membuka pintu itu. Tidak sulit untuk membukanya karena sistem pengamanan telah mati akibat dari padamnya listrik sebelumnya.

Kesasar (MHA)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang