Pertempuran masih berlanjut.
Andi mulai pasrah dengan keadaannya yang terus terombang-ambing ini.
Rambutnya berantakan karena angin kuat dan dia bisa melihat kakinya sendiri berayun-ayun seperti boneka kain karena cara terbang Hawks yang ugal-ugalan.
Duarr....!
Andi juga bisa mendengar ledakan dari kejauhan.
"Ugh, nomu ini membuatku kesal." Hawks menggerutu di atasnya.
Mereka masih setia kejar-kejaran di atas langit kota. Membuat ledakan dan serangan yang menghancurkan bangunan di sekitarnya.
"Turun, aku mau muntah."
Dan lagi, Andi juga mulai kesal dengan ke keras- kepalaan Hawks yang tidak mau melepaskannya.
"Bersabarlah, aku akan menurunkanmu nanti." Hawks mengucapkan kata-kata penghibur.
Tapi Andi tidak merasa terbantu sama sekali.
Mari coba cara lain.
Andi membuat seekor kupu-kupu di dekatnya. Tapi kemudian sayap merah besar tiba-tiba mengibas dengan kuat membuat hewan kecil itu terhempas bahkan sebelum sempat mengepakkan sayapnya.
Andi menatap hewan kecil yang semakin tidak terlihat di belakang.
"Oi, nak ini sebenarnya terdengar aneh. Tapi kau punya saran?."
Andi kembali melihat kupu-kupunya yang telah menghilang. ".... Tidak."
"Sungguh?."
Andi memilih mengabaikan pertanyaan ini. Ingat apa kebiasaannya? Dia sedang mengaktifkannya sekarang.
"Jangan mengabaikanku, aku bertanya dengan serius kali ini?." Andi bisa mendengar nada bercanda pada kalimat Hawks. Sepertinya Hero ini hanya ingin mengalihkan perhatiannya supaya Andi tidak meminta turun terus-menerus.
Lagipula Hawks dalam jalan cerita aslinya termasuk Hero yang tergolong cerdas dan bekerja tidak hanya dengan kekuatannya saja tapi juga menggunakan otaknya. Yah, bukan tanpa alasan orang ini yang di tunjuk sebagai mata-mata untuk menyusup ke organisasi villain.
"Aku mau turun."
"Oh, lihat! Endevour berhasil memberikan pukulan pada wajah villain itu!." Tiba-tiba Hawks berkata dengan heboh.
Andi masih mengabaikannya. "Biarkan aku turun."
"Hei, bahkan teman kecilmu masih setia mengikuti kita. Apa kau yakin akan meninggalkannya bersamaku?."
Andi melirik Ireng yang terus mendesis pada bulu burung yang membawanya terbang.
Orang ini memang berniat untuk tidak melepaskannya. Andi mengerutkan kening, dia mulai memberontak untuk memaksa orang ini mendarat.
Tapi sayangnya tubuh kecilnya tidak bisa memberikan dampak apapun selain membuat Hawks sedikit oleng saat terbang.
"Wow, hei nak hati-hati. Kita sedang berada lebih tinggi dari gedung sekarang. Jangan sampai kau menjadi telur pecah jika sampai terjatuh ke bawah."
Aku pikir itu lebih baik. Pikiran Andi melayang. Tapi dia tidak mengatakannya.
"Aku ingat namamu Yuu bukan?, aku berniat menjengukmu beberapa waktu lalu tapi hari itu kau memilih kabur dengan membuat kekacauan, ingat?. Sebenarnya aku tidak mau mengungkit ini dalam keadaan sekarang. Tolong jaga sikapmu atau aku akan menurunkanmu di kantor polisi."
"Di sana mereka memiliki borgol penahan quirk asal kau tahu." Hawks berbisik dengan suara rendah.
Andi hanya memutar matanya. Dia tidak merasa takut sedikitpun. Mengingat pengalamannya, kantor polisi bukanlah tempat yang menyeramkan sama sekali. Kecuali dia hanya akan merasa kesulitan untuk mencari cara melarikan diri jika sudah memasuki tempat itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
Kesasar (MHA)
Fiksi PenggemarSeorang dari dunia nyata masuk ke dalam serial anime boku no hero academia. Wat de hel?! terdengar klise tapi begitulah kejadiannya. Terbangun dalam tubuh seorang anak kecil di dunia yang penuh dengan hero membuatnya terdiam. Hanya satu kata yang...