Kota pinggiran dihebohkan dengan sebuah kasus pembantaian sebuah kelompok geng lokal. Dari total dua puluh lima orang hanya enam orang yang selamat dan hanya mengalami luka parah.
Kebanyakan korban tewas akibat kehilangan darah karena tertusuk oleh batang besi di area-area vital. Kasus ini menggegerkan seluruh kota. Mengingat meskipun ada banyak geng lokal, namun kebanyakan mereka berada di bawah pengawasan polisi dan jarang membuat masalah.
Kepolisian kota pinggiran berkerja keras untuk memecahkan kasus ini. Barang bukti yang didapatkan dari tempat kejadian hanya batang besi yang membunuh korban dan beberapa kesaksian dari korban yang selamat.
Meskipun dengan dua bukti itu polisi masih tidak menemukan titik terang dalam kasus ini. Banyak korban yang bersaksi jika pelaku adalah seorang bocah setan berwarna merah yang langsung membantai dalam sekejap mata.
Polisi menduga jika para korban masih mengalami trauma karena kejadian tersebut, sehingga kesaksian mereka tidak jelas kebenarannya. Penyelidikan telah dilakukan selama dua hari ini sejak dilaporkannya kejadian tersebut.
Pihak kepolisian menghimbau para warga agar berhati-hati saat di luar rumah lantaran pelaku belum ditemukan. ...
....
"Lihat Yoshihiro, kau masuk tv." Shigaraki yang duduk menonton tv di meja bar, menyanjung Nagato dengan nada yang sarkastik.
"Betapa terkenalnya masalah yang kau buat. Benar-benar menbuatku iri." Shigaraki terlihat gelisah dan menggaruk lehernya. Kurogiri hanya tetap diam sambil mengelap gelas-gelas di depan meja. Pria itu telah terbiasa dengan kelakuan Shigaraki yang kadang sulit dimengerti.
Nagato yang sedang meminum susu rasa taro sambil menonton tv langsung melirik Shigaraki yang mengejeknya. Entah kenapa sepertinya pria itu tidak menyukainya dan seakan ingin mengusirnya dari sini. Tapi pria itu tidak pernah melakukannya, jadi sejak dua hari yang lalu pria itu hanya berusaha membuat Nagato kesal.
Nagato menelan teguk terakhir perlahan sebelum menjawab pria itu. "Terima kasih,... aku belum pernah, mendapat banyak perhatian sebelumnya." Shigaraki hanya mendengus setelah mendengar jawaban Nagato. Pria itu gagal lagi dalam membuat Nagato kesal.
Yah, Nagato yang bukan orang dunia ini sudah tahu dengan sifat dan kelakuan Shigaraki, sehingga dia tidak akan termakan amarah atau emosi jika pria itu mencari masalah dengannya. Paling-paling dia hanya menjawabnya jika ingin dan kebanyakan mengabaikan pria itu.
Nagato telah mendapatkan suaranya lagi sejak insiden pembantaian dua hari yang lalu. Dia baru menyadari jika dia telah bisa berbicara saat dia bertemu Shigaraki di sungai pembuangan. Tapi saat itu pikirannya terlalu sibuk untuk balas dendam sehingga dia tidak bisa merasa senang terlebih dahulu.
Dia telah kehilangan sesuatu, tapi dia juga telah mendapatkan sesuatu dari kehilangan itu.
Dan ulahnya dua hari yang lalu benar-benar membuat geger seisi kota pinggiran. Yang pasti juga mengundang banyak hero berdatangan untuk penyelidikan. Untungnya dia segera pergi dari kota itu. Nagato juga baru tahu jika kota tersebut memang di sebut kota pinggiran karena gelar yang disandang kota itu.
Nagato kembali melihat tv yang menyiarkan berita tentang ulahnya kemarin. Hanya batang besi dan kesaksian korban selamat yang menjadi bukti. Nagato sempat khawatir. Apakah, besi itu tidak menunjukkan sidik jarinya?.
Dia ingat jika besi itu juga berlumuran dengan darahnya saat dia mengeluarkannya. Jadi seharusnya besi itu mengandung DNA nya bukan?. Kenapa polisi masih belum memburunya?. Atau jangan-jangan polisi telah menemukannya identitasnya tapi menyembunyikan hasil penyelidikan dari media. Nagato menggigit jarinya sambil berpikir.

KAMU SEDANG MEMBACA
Kesasar (MHA)
FanfictionSeorang dari dunia nyata masuk ke dalam serial anime boku no hero academia. Wat de hel?! terdengar klise tapi begitulah kejadiannya. Terbangun dalam tubuh seorang anak kecil di dunia yang penuh dengan hero membuatnya terdiam. Hanya satu kata yang...