Chapter 50

1.7K 289 41
                                    

Maaf untuk typo, kesalahan ketik, dll.

***

Shigaraki pergi setenang kedatangannya yang tiba-tiba. Tidak ada yang menyadari kemunculannya terkecuali Midoriya dan Uraraka.

Para guru UA yang kebetulan bebas langsung menuju ke tempat kejadian dengan penyamaran karena fakta bahwa kejadian ini tidak ketahui oleh orang sekitar, maka lebih baik menjaganya tetap rahasia demi mencegah keributan.

Mereka menyelesaikan masalah dengan tenang. Bahkan murid 1A yang lain sama sekali tidak menyadari hal ini, tidak sampai mereka di panggil berkumpul untuk dimintai pernyataan.

Nagato menarik ke bawah poninya. Sudah sejak lama hingga menjadi kebiasaan untuk selalu menutupi mata kirinya. Dan kalau matanya tersingkap dan tertangkap oleh mata orang lain, maka Nagato akan merasa risih.

"Oke Nagato-kun, semua keperluanmu sudah aku masukkan ke dalam." All Might meletakkan tas besar di hadapan Nagato dengan bunyi bang.

Nagato menatap heran senyum lebar Hero berbadan besar itu. Entah apa saja yang pria itu masukkan dalam tas ini.

"Paman, ini hanya beberapa hari."

Senyum All Might masih tidak luntur bahkan saat badannya mulai berasap dan kempes. All Might terbatuk dari asapnya sendiri. "Uhuk, aku tahu. Tapi tidak ada salahnya untuk berjaga-jaga. Jangan sampai kejadian kemarin terulang lagi."

Nagato kembali menutup mulutnya. Jika bukan karena campur tangan Bakugo, mungkin kejadian kemarin akan berbuntut lebih panjang.

Nagato tidak mau mengakuinya tapi dia memang berutang pada kedatangan Bakugo kemarin.

"Lagipula aku tahu satu hal. Aku mendengar jika Kepala sekolah memperpanjang perlatihan ini. Meskipun tidak tahu berapa hari pastinya. Maka dari itu aku telah menyiapkan semuanya disini." All Might dengan bangga menepuk tas besar itu.

Diperpanjang?.

Nagato diam-diam merenung. Tapi tidak peduli akan sepanjang apa camp pelatihan ini semuanya akan berakhir begitu kelompok Dabi cs menyerang murid-murid kelas 1A. Nagato diam-diam mengeluarkan beberapa barang berlebihan dalam tas itu tanpa sepengetahuan All Might.

Sebenarnya terlalu berbahaya untuk membiarkan Nagato mengikuti murid-murid Aizawa-sensei saat ini. Tapi Nezu berpikir sebaliknya.

Membatalkan perjalanan ini sama saja dengan memberi sinyal bahwa pihak Hero merasa terancam dengan kemunculan Shigaraki. Mirip dengan insiden USJ yang diperkirakan akan berakibat pada Festival olahraga.

Saat itu Nezu mengambil keputusan bahwa menunda festival olahraga sama dengan menerima ancaman league of villain. Kali ini Nezu juga berpikiran sama.

Meskipun tidak banyak orang yang tahu di permukaan. Peristiwa kali ini sangat berbeda dengan insiden USJ yang mampu merebut perhatian semua orang. Tapi Nezu tidak mau sama sekali memberi league of villain kesempatan untuk menebarkan teror. Jadi perjalanan ini sama sekali tidak terpengaruh.

"Baiklah, jangan lupa sarapan. Kemudian aku akan mengantarmu ke sekolah. Oh jangan lupakan jaketnya, meskipun ini musim panas. Jangan sampai kulitmu alergi karena gigitan serangga." Mulut All Might sama sekali tidak berhenti bahkan saat pria itu membuat segelas jus mangga dengan lemon.

"Mn." Dan Nagato sendiri hanya menjawab ala kadarnya. Menganggap semua kalimat itu seperti angin lewat.

Setelah sarapan, mereka berangkat ke sekolah.

....

Aku benci perjalanan ini. 

Nagato mencengkeram sandaran kursi dengan kuat. Setiap goyangan dari bus membuat isi perutnya bergejolak. Dia hampir secara tidak sadar menggenggam plastik dengan kuat karena takut mual.

Kesasar (MHA)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang