"Usaha yang sia-sia." Anak laki-laki itu bahkan tidak mengelak. Dan api yang akan mencapainya lenyap dan menghilang.
".... Apa?." Kali ini Dabi benar-benar tercengang.
"Jika kau menjawab pertanyaanku. Aku akan mengembalikan mu ke dunia nyata."
Kata-kata anak itu tanpa sadar sedikit memberikan penjelasan.
"Maksudmu ini bukan dunia nyata?. Lucu sekali, sial." Dabi mengangkat bahunya dan tertawa.
"Karena itu bukankah tidak ada alasan yang baik bagiku untuk percaya padamu, bocah?. Lebih baik membunuhmu dan mungkin akan ada jalan keluar dari sini."
Kali ini daripada serangan jarak jauh Dabi tanpa takut berlari ke depan sambil menyerang. Anak laki-laki itu hanya sedikit lebih tinggi dari perutnya. Tubuhnya kurus, lengan dan kakinya terlihat sangat ramping.
Dengan sekali tendangan kuat, bukan tidak mungkin seluruh tulang rusuknya hancur dan tengkoraknya akan pecah.
Bang!
Ekspresi percaya diri Dabi berubah menjadi kaku dengan mata melebar tak percaya.
Tendangan kuat yang biasa dia lancarkan berhasil di tahan oleh anak itu, bahkan dengan satu tangan. Kakinya sedikit gemetar karena seolah tidak kuat untuk melaju lebih jauh dari genggaman anak itu.
Ha, serius?. Ini mungkin pertama kalinya Dabi dibuat kewalahan oleh seorang anak kecil.
Tidak, sepertinya ini bukan pertama kalinya.
Dengan kaki yang masih digenggam, Dabi melayangkan pukulannya. Tapi anak itu dengan mudah menundukkan kepala. Yup, itulah yang dia tunggu.
Pria itu menarik kakinya sedikit dan dengan melapisi api dia menendang lagi. Kobaran besar api biru langsung berhadapan dengan wajah anak laki-laki itu yang masih menunduk.
Mungkin terkejut, anak itu melompat mundur dengan mudah. Alisnya berkerut.
Wajah itulah yang ingin dilihat Dabi. Dengan begini tidak kelihatan berbeda.
"Mungkin aku mulai mengerti kenapa kau terus menanyakan hal yang sama. Ekspresi mu sekarang ini sangat mirip dengan seseorang yang ku kenal. Wajah cemberut yang tidak pernah tersenyum itu. Tapi bisa tertawa lepas saat bermain dengan bonekanya dan menatap udara kosong."
"Bocah gila, Yoshihiro Nagato. Kenapa semua anak gila seperti kalian begitu mementingkan mayat tanpa nyawa itu?. Kemarin bocah itu, sekarang kau?. Heh." Dabi terkekeh.
Ekspresi anak laki-laki itu masih tidak berubah. "Siapa yang membawa Ryosuke?."
"Aku tidak tahu. Yang pasti Orang itu tidak melemparkannya bersama kami. Yoshihiro dibuang, jadi aku pikir mayat itu juga telah dibuang bersamanya. Mungkin, para Hero telah memungutnya dan Yoshihiro dengan nama kemanusiaan?." Pria itu mengangkat bahu.
"League of villain tidak membawanya?." Anak laki-laki itu terlihat masih tidak percaya.
"Setidaknya aku belum melihat Shigaraki keluar masuk tempat rahasia yang tidak aku ketahui. Dia sedang memikirkan masalah lain saat ini." Dabi menyilangkan tangannya. Terlihat tidak keberatan berbagi informasi pada seorang anak kecil.
Anak laki-laki itu mengalihkan pandangannya seolah sedang memikirkan sesuatu. Tiba-tiba dia bersenandung."... Kisaki?, Chisaki?. Apa gerombolan kalian telah ditekan oleh overhoul?."
Jari-jari pria itu bergerak. "Apa lagi yang kau mau?. Aku sudah mengatakan apa yang aku tahu."
Anak itu meliriknya seolah mengerti. "Tidak ada, aku hanya ingin mengkonfirmasi sesuatu."

KAMU SEDANG MEMBACA
Kesasar (MHA)
FanfictionSeorang dari dunia nyata masuk ke dalam serial anime boku no hero academia. Wat de hel?! terdengar klise tapi begitulah kejadiannya. Terbangun dalam tubuh seorang anak kecil di dunia yang penuh dengan hero membuatnya terdiam. Hanya satu kata yang...