Chapter 63

1.1K 194 5
                                        

"Sialan!." Daichi adalah seorang pencuri. Dia bersama dengan beberapa orang, mereka membentuk rencana untuk menculik anak kecil dengan imbalan uang tebusan.

Komplotan itu beranggotakan enam orang. Dan hanya karena Daichi yang tertua dia diminta untuk terus melakukan pekerjaan kotor dan berat.

'Diskriminatif!, hanya karena mereka memiliki quirk yang cukup kuat untuk ofensif lalu mereka memperlakukan aku sebagai pembantu!.'

Pria itu mengemudi ke arah pegunungan di tengah malam sambil menggerutu sepanjang jalan.

Usianya yang sebenarnya hanya terpaut sepuluh tahun lebih tua dari orang termuda dalam komplotan itu. Karena yang termuda hanya berusia dua puluh tiga tahun. Pria itu baru berusia tiga puluh tiga tahun tapi empat dari enam orang di kelompok itu sering menyebutnya pak tua dan memintanya melakukan pekerjaan kasar dengan alasan dia lebih berpengalaman sebagai orang tua dan juga untuk mencegah tulang tuanya berkarat.

Dengan sabar dia menjalani perannya di bawah hinaan. Tapi saat anak yang di targetkan berada di dalam genggaman mereka dan setelah menghubungi pasangan yang di duga orangtuanya. Rencana mereka gagal total.

Komplotannya menginginkan sejumlah uang yang tidak sedikit. Karena mereka melihat anak laki-laki itu terus berpakaian indah setiap harinya. Hingga orang biasa akan berpikir jika kemungkinan anak itu seorang pangeran.

Tapi ternyata pasangan itu hanya mau membayarkan sejumlah uang yang sangat jauh dari tebusan yang di minta. Melalui telepon proses negosiasi sangat sulit. Pria itu tidak berpikir jika pasangan itu tidak mau membayar banyak uang untuk mendapatkan anak laki-laki ini.

Pemimpin komplotannya menjadi emosi kemudian mulai menyakiti anak itu untuk membuat pasangan itu takut dan mengikuti keinginan mereka. Tapi siapa sangka, bukanya janji uang yang akan segera dikirimkan karena khawatir dan takut. Pasangan itu malah mengatakan jika mereka menyerah bernegosiasi dan mereka bisa memiliki anak laki-laki itu kemudian menutup telepon.

Dengan keadaan emosi salah satu rekannya melukai anak laki-laki itu. Yang tidak mereka ketahui kemudian adalah anak laki-laki itu tiba-tiba tewas begitu saja karena serangan itu.

Semua orang terkejut dan panik. Kebanyakan dari mereka hanya pencuri yang berkerja sama. Belum pernah ada yang melakukan pembunuhan karena pembunuhan merupakan kejahatan serius. Dan siapa sangka jika mereka harus masuk ke Tartarus. Rumor mengatakan jika begitu seseorang masuk ke Tartarus, mereka tidak akan pernah bisa keluar lagi.

Tapi sekarang seorang anak telah mati karena mereka.

Mereka takut dan panik, kemudian menyerahkan mayat anak itu pada Daichi dan memintanya membuangnya ke tempat yang jauh sementara yang lain langsung pergi melarikan diri atau bersembunyi.

Daichi yang harus membereskan 'kentang panas' terpaksa menggerakkan gigi dan menyewa mobil menuju pegunungan sepi untuk membuang 'kentang panas' ini.

Mobil sewaan itu menepi di sisi tebing kosong. Jalan pegunungan itu tidak terlalu gelap lantaran ada sedikit penerangan dari mesin minuman yang berada di dekatnya.

Ini adalah jalur yang dulu biasanya digunakan untuk latihan atau pertandingan balap sepeda. Tapi acara seperti itu sudah di tinggalkan berpuluh-puluh tahun yang lalu. Karena orang-orang mulai menemukan quirk yang bisa digunakan untuk kecepatan. Membuat perlombaan menjadi tidak adil.

Peraturan dibuat hanya seorang quirkless yang boleh mengikuti pertandingan. Tapi lambat laun semakin sering kemunculan quirk pada setiap kelahiran membuat jalur pertandingan ini perlahan-lahan di tinggalkan dan di lupakan.

Hingga saat ini jalur pegunungan ini hanya digunakan sebagai tempat piknik atau kencan para kaum muda.

Daichi pertama melihat sekeliling. Memastikan tidak ada kendaraan atau cahaya yang terlihat di matanya sebelum membuka mobil.

Kesasar (MHA)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang