Klik.
"Apa kau akan pergi ke rumah sakit lagi?."
Todoroki yang baru keluar dari kamar asramanya menoleh saat mendengar pertanyaan itu.
"Ya, tapi tidak untuk menemui ayahku."
Bakugo sejenak mengerutkan alisnya. Tidak, alisnya memang selalu berkerut setiap saat.
Todoroki masih melihatnya dan menunggu jawaban. Tapi karena Bakugo tidak segera bersuara, orang berwajah setengah-setengah itu pergi meninggalkannya.
Saat mendekati ruang depan, suara-suara diskusi segera memasuki telinga orang itu.
"Tidakkah kita sepakat, untuk menampilkan pertunjukan musik?."
"Tapi, hanya Jirou yang benar-benar mengerti tentang bidang itu." Suara Kaminari terdengar.
"Bukankah kita bisa belajar?." Yaoyorozu menimpali.
"Yah, aku juga tidak keberatan mengajari kalian." Jirou berkata dengan nada malu.
"Nah kalau begitu kita sepakat, sekarang untuk pembagian tugas, tenang saja Jirou tentu yang tetap akan menjadi fokus utama plus vokal." Yaoyorozu mengusulkan dan Tsuyu di sampingnya mengangguk setuju.
"Dan untuk sisa orang yang tidak ikut kebagian tugas, tolong ikut berpartisipasi memeriahkan suasana dengan menari!." Di akhir kata Yaoyorozu berbicara dengan semangat.
Karena terbawa suasana, Uraraka di dekatnya bertepuk tangan dengan meriah. "Semua orang jadi bisa ikut berpartisipasi!."
"Eh....!, tapi aku tidak bisa menari!." Midoriya berkata dengan panik.
"Midoriya benar!." Iida menjawab sambil tangannya bergerak kaku.
"Tidak apa-apa Midoriya, semua orang pasti akan berlatih bersama." Sero menenangkan Midoriya dengan senang hati. Karena orang itu kebagian tugas menjadi tim dekorasi.
"Apa yang kalian diskusikan?." Suara Bakugo tiba-tiba terdengar.
Todoroki melirik Bakugo yang berjalan mendahuluinya.
"Benar!, Bakugo juga belum mendapatkan tugas!." Mina berceletuk.
"Hah..?." Bakugo menjawab dengan bingung saat ikut duduk di sofa.
Ojiro tersenyum canggung, "Jadi begini, untuk festival sekolah yang akan di adakan besok, kelas kita memutuskan untuk menampilkan pertunjukan band musik. Semua orang sudah mendapat tugasnya masing-masing."
Kirishima menepuk tinjunya dengan senyuman. "Karena semua orang harus ikut berpartisipasi, agar kita semua bisa ikut bersenang-senang bersama!."
Todoroki dan Bakugo yang baru sampai langsung mengerti setelah penjelasan itu.
"Todoroki, aku menyarankanmu untuk ikut dalam tim dekorasi. Aku punya ide, ayo kita buat kerlap-kerlip yang menakjubkan saat pertunjukan nanti dengan es mu!." Sero mengangkat tangannya.
"Ide yang bagus, gero." Tsuyu mengangguk setuju.
Sekarang mata semua orang tertuju pada Bakugo yang sama sekali tidak mendapatkan tugas.
"Sebelumnya!," Iida tiba-tiba berkata dengan suara keras. "Aku tidak akan mengijinkan Bakugo untuk ikut tim dekorasi. Aku tidak ingin kau meledakkan panggung saat pertunjukan nanti."
Kalimat Iida membuat semua orang membayangkan Bakugo yang menggunakan quirknya sebagai ganti kembang api malah berujung pada meledaknya panggung.
Ya, itu ide yang buruk. Banyak orang tiba-tiba membatin.

KAMU SEDANG MEMBACA
Kesasar (MHA)
FanfictionSeorang dari dunia nyata masuk ke dalam serial anime boku no hero academia. Wat de hel?! terdengar klise tapi begitulah kejadiannya. Terbangun dalam tubuh seorang anak kecil di dunia yang penuh dengan hero membuatnya terdiam. Hanya satu kata yang...