Happy reading!
Chp sebelumnya : Andi meragukan perkataan Yama, tapi tidak ada salahnya untuk mencoba sebuah peluang. Nagato telah menunjukkan quirk barunya yang mengejutkan banyak orang. Dan kejutan menyenangkan lainnya datang saat kabar bahwa Nighteye telah sadar membuat semua orang senang.
***
Ireng tidak kembali setelah semalaman. Andi telah menunggu hingga matahari terbit, tapi makhluk berbulu lembut itu tidak juga terlihat. Karenanya, mereka berdua tidak bisa berangkat ke Tokyo pada tengah malam.
Yama bahkan tertidur hingga terbangun dengan kaget di pagi hari, orang itu mengira jika dia ketiduran terlalu lama.
"Jadi, kucingmu tidak kembali semalaman?." Yama menguap lebar sambil mengusap lehernya yang kaku. "Yah, tidak perlu khawatir. Dia mungkin sedang bermain bersama Yuichi di suatu tempat."
Gubrak! Prangg!!
Sesuatu terjatuh dari atas dan menyebabkan suara keras di dekat tempat sampah. Kemudian seekor tikus muncul sambil menggoyangkan tubuhnya, "Yo, selamat pagi."
Andi, "...."
Yama berusaha keras untuk tersenyum tenang meskipun akhirnya terlihat kaku. "Tidakkah kau pergi bermain bersama kucing itu?."
Yuichi berhenti berjalan dan berdiri dengan dua kaki belakangnya, bertanya dengan bingung. "Aku pikir dia sudah bosan dan memilih kembali lebih dulu semalam?. Apa kucing itu juga tidak kembali hingga saat ini?."
"Yah, seperti yang kau lihat." Yama mengangkat bahunya.
Tikus itu kemudian menggenggam satu kaki depannya seperti sedang mengepalkan tangan. "Yess, semoga makhluk itu mati tertabrak atau sedang sekarat. Oh, maksudku mungkin kucing itu kebetulan melihat tupai atau tikus lain dalam perjalanan pulang dan memilih untuk mengejar mereka."
Yama melipat bibirnya sambil menarik nafas. Dengan takut orang itu melirik Andi. Bagaimana jika tiba-tiba saja anak kecil ini marah dan mengamuk karena ucapan seekor tikus?.
Sebaiknya tikus itu berdoa agar Andi tidak memintanya untuk membeli racun tikus hari ini.
Tapi tidak seperti apa yang Yama pikirkan, Andi terlihat tenang tanpa peduli. Padahal semalam anak ini jelas tidak tidur karena menunggu kembalinya anak kucing itu.
Apa ini?, mengapa sikapnya tiba-tiba berubah?.
".... Apa, kita akan tetap menunggunya, Yuu?." Yama bertanya dengan ragu.
"Tidak, ayo pergi sekarang." Andi tiba-tiba berdiri.
Yama dan Yuichi terkejut dan kaget. ".... Eh?!."
Pasalnya, setelah tinggal bersama selama beberapa waktu terakhir, mereka tahu betapa Andi sangat memperdulikan anak kucing itu. Dari memberinya makan, membersihkan dan menyisir bulunya, hingga mendekapnya saat tidur agar merasa hangat.
Seakan kucing itu bukan peliharaan nya tapi belahan jiwanya.
"Kau yakin?." Kali ini Yuichi yang bertanya dengan bingung seolah tikus itu telah salah mendengar sebelumnya.
"Ya, aku yakin Ireng akan menyusul kami segera."
Yama dan Yuichi saling berpandangan. Hei, bukankah kucing itu masih anakan?. Tokyo lebih dari dua puluh kilometer dari sini. Bagaimana seekor anak kucing bisa menyusul ke sana?. Kira-kira seperti itulah pikiran dari dua spesies yang berbeda itu.
Yama adalah yang pertama memutus pikiran absurd ini. "Baiklah, ayo berangkat sekarang. Pagi hari selalu menjadi waktu yang baik untuk memulai sesuatu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Kesasar (MHA)
FanficSeorang dari dunia nyata masuk ke dalam serial anime boku no hero academia. Wat de hel?! terdengar klise tapi begitulah kejadiannya. Terbangun dalam tubuh seorang anak kecil di dunia yang penuh dengan hero membuatnya terdiam. Hanya satu kata yang...