Chapter 49

2K 336 15
                                        

"Um, jadi sekarang bagaimana?." Tempat ini besar dan luas. Nagato bahkan sudah lupa dari mana dia masuk bersama Midoriya tadi.

Apa dia harus menunggu Midoriya disini?. Nagato menggaruk kepalanya. Jika hanya satu jam, aku rasa tidak apa-apa.

"Apa ini pohon kelapa?. Atau pohon palem?." Nagato mendekati pohon yang ditanam dalam gedung besar ini.

"Apa ini asli?. Wuah, mereka bahkan menanam pohon sebesar ini di dalam ruangan." Nagato menyentuh pohon dengan penasaran. Mengusap setiap lekukan dengan jari-jarinya.

Tapi kemudian dia tersentak pelan. "Kenapa aku seperti merasa melupakan sesuatu?. Benar, Shigaraki juga akan datang ke tempat ini dan bertemu dengan Midoriya."

Jika tidak salah mereka akan bertemu di dekat pohon seperti ini, atau air mancur?. Itulah yang dilupakan oleh Nagato.

"Oi nak, kau mau balon?. Ini gratis." Seorang pria staf perbelanjaan membagikan balon dengan menggunakan kostum.

"... Balon?. Ya!."

Entah mengapa Nagato kembali melupakan pikirannya saat staf perbelanjaan memberinya balon. "Aku mau yang kuning."

"Tentu-tentu, ada pembukaan stan baru jadi dalam rangka promosi aku punya banyak. Setelah aku memberi balon jangan lupa mengajak orangtua atau kakakmu ke sana ya?."

"... Orang tua?. Ugh...," Nagato memegang mata kirinya.

"Kau tidak apa-apa nak?." Staf itu menjadi khawatir setelah melihat Nagato merintih. "Dimana orangtuamu?. Atau dengan siapa kau kesini?."

"Aku tidak apa-apa paman. Aku kesini bersama nii-san, dia sedang ke toilet dan akan kembali sebentar lagi." Nagato menurunkan tangannya perlahan sambil tersenyum menyakinkan.

"Baiklah, tapi kau harus menemuiku jika nii-san mu tidak kembali oke?. Aku akan berada di stan itu." Staf itu menunjuk salah satu sudut.

Nagato mengangguk. "Baiklah."

Setelah staf itu pergi Nagato kembali memegang mata kirinya. Rinegan di mata kirinya berputar tak terkendali. Padahal Nagato tidak mengaktifkannya. Seperti ada orang lain yang mengendalikannya.

Nagato menatap balon kuning di tangannya dengan hampa. Kenapa juga dia meminta balon?.

Jelas sekali ini bukan keinginannya. Ini mungkin keinginan dari 'Nagato'.

Aneh, terasa sangat aneh. Saat seseorang mengendalikan tubuhmu tanpa keinginanmu sendiri, bagaimana perasaanmu?.

Terasa tidak normal. Hal itulah yang dirasakan Nagato sekarang. Saat sebelumnya dia tidak merasa aneh karena Nagato tertidur atau tidak sadar saat itu. Tapi merasakan peristiwa ini disaat dia benar-benar terjaga membuatnya merasakan kekhawatiran.

Dia takut jika 'Nagato' akan melakukan sesuatu yang tidak bisa dia hindari. Solusi terbaik adalah mencari Midoriya atau anak 1A lainnya untuk pencegahan.

Tapi jika dia melakukan itu, kejanggalan dalam perilakunya akan terbongkar. Dengan apa Nagato harus beralasan jika hal itu itu terjadi?.

Nagato dengan cemas menatap sekitar untuk menemukan Midoriya. Tapi matanya malah menangkap stan penjual manisan yang di kerumuni anak-anak kecil.

"Lolypop!." Nagato berlari menghampiri stan itu tanpa bisa menghentikan kakinya.

....

Sebenarnya memang menyenangkan bisa berdua dengan Uraraka. Wajah merah Midoriya tidak bisa berhenti memerah meskipun ini kedua kalinya mereka berjalan berdua.

Kesasar (MHA)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang