Sebelum Deon berangkat ke kantor Deon menunjukan mobil yang di belinya untuk Dira. Dan Dira suka dengan mobil yang di berikan Deon untuknya.
"Bagaimana apa kamu menyukainya?."Tanya Deon pada Dira.
"lya aku menyukainya."Jawab Deon.
"Bagus kalau kamu menyukainya, aku jadi senang."Ucap Deon.
"Hmm bagaimana kalau hari aku yang akan mengantar kamu ke kantor?."Tanya Dira.
"Baiklah. Sekalian aku melihat bagaimana kemampuan menyetir kamu agar aku tidak khawatir nantinya saat kamu mengendarai mobil seorang diri."Ucap Deon.
Mereka pun langsung masuk ke dalam mobil untuk segera pergi ke kantor. Deon menghubungi Rio agar tidak perlu menjemputnya.
Tak lama Dira pun langsung melakukan mobilnya. Saat di dalam perjalanan Deon melihat kemampuan mengemudi Dira yang baik, Deon pun jadi tenang saat Dira akan pergi menggunakan mobil sendiri. Dan setelah tiga puluh menit mereka pun sampai di kantor. Di sana masih ada beberapa pekerja yang sedang memperbaiki kantor Deon yang hancur beberapa hari yang lalu.
"Apa kamu akan masuk dulu?."Tanya Deon.
"Untuk hati ini tidak dulu ya. Aku ingin pergi ke cafe lalu ke mall hari ini, boleh kan?."Ucap Dira.
"Tentu saja boleh."Ucap Deon.
"Ini bawalah kartu ini."Sambung Deon sambil memberikan sebuah black card pada Dira.
"Untuk apa ini?."Tanya Dira.
"Tentu saja untuk kamu belanja." Jawab Deon.
"Loh bukannya waktu itu kamu sudah memberikan aku satu."Ucap Dira.
"Tidak papa, yang ini kamu bisa pakai sepuasnya sesuka kamu."Ucap Deon.
"Ya sudah aku harus segera masuk, kamu hati hati di jalan ya."Sambung Deon yang kemudian mengecup kening Dira dan Dira pun hanya tersenyum pada Deon.
Kemudian Deon keluar dari dalam mobil lalu masuk ke dalam kantor bersama dengan Rio yang sudah menunggunya. Setelah itu Dira pergi dari sana untuk kembali ke kediamannya, karena Dira ingin mengambil tasnya terlebih dahulu.
Sesampainya Dira di sana, Dira melihat Rangga tengah melihat ke arahnya."Dasar aneh untuk apa dia terus mencuri pandang padaku."Ucap Dira.
Dira kemudian masuk dan pergi ke kamarnya untuk mengambil tas miliknya. Tak lama Dira pergi kenbali. Dira pergi ke cafe yang dulu sering dia datangi.
Sesampainya Dira di sana Dira langsung memesan sebuah kopi kesukaannya dan Dira pun duduk di dekat jendela agar Dira bisa melihat mobil yang berlalu lalang.
Saat Dira sedang menikmati kopinya, seorang pria datang dan duduk di meja yang sama dengan Dira tanpa izin dari Dira terlebih dahulu.
"'Aku tidak menyangka ternyata kamu masih ingat dengan tempat ini. Tempat yang dulu sering kita datangi bersama, aku jadi tidak yakin kalau kamu sudah melupakan aku."Ucap pria itu yang tak lain adalah Felix.
Dira hanya diam dan tak menjawab ucapan Felix. Felix yang menyadari kalau Dira mengabaikannya hanya tersenyum dan mencari cara agar Dira mau berbicara.
"Sudahlah Dira kamu tidak perlu berpura pura. Lagi pula tidak ada siapa siapa di sini. Aku tahu kalau kamu masih mencintai aku."Ucap Felix yang kemudian memegang tangan Dira.
Dira yang refleks langsung menepiskan tangan Felix. Dira benar benar kesal dengan apa yang di lakukan oleh Felix.
"Kamu itu mengerti bahasa manusia tidak sih sebenarnya. Aku sudah sering katakan kalau aku tidak mau melihat wajah mu itu."Ucap Dira.
"Lagi pula tidak enak bukan jika ada yang melihat kita berdua di sini. Bagaimana pun juga aku ini akan menjadi Kakak ipar kamu."Sambung Dira.
"Aku tahu kamu tidak suka akan hal itu karenanya kamu selalu menyebut nyebut hal itu. Tapi kamu tenang saja aku akan membatalkan pertunangan ku dengan llona dan aku akan menikahi kamu."Saut Felix.
"Heh aku tidak habis pikir pada mu Felix. Setelah sekian lama ternyata kamu semakin tidak tahu malu dan tidak tahu diri saja. Kamu pikir aku ingin menikah dengan kamu?."Ucap Dira.
"Hanya orang gila yang ingin menikah dengan seorang penghianat seperti kamu."Sambung Dira.
Dira langsung menghabiskan kopi miliknya lalu Dira pun bangkit dari duduknya lalu pergi meninggalkan cafe itu.
Sedangkan di tempat lain, tepatnya di kediaman Felix. Ilona sedang menunggu kedatangan Felix.
Setelah llona cukup tenang llona memutuskan untuk pergi ke kediaman Felix untuk mencari Felix. Tapi sayangnya saat llona datang ke sana Felix tidak ada. Karena llona sudah bosan duduk menunggu ke datangan Felix, akhirnya llona pun pergi mengelilingi rumah itu dan tak lama llona baru teringat kalau dirinya belum pernah melihat kamar milik Felix.
Ilona pun akhirnya mencari kamar Felix. Karena tak tahu yang mana akhirnya llona bertanya pada Syasa."Tante kamar Felix di mana?."Tanya llona.
"Di atas kamar yang paling pojok sebelah kanan dan di kamarnya ada tulisan di larang masuk."Jawab
Syasa."Baiklah."Ucap llona. Ilona langsung pergi ke atas menuju kamar
Felix untuk melihat seperti apa dalamnya. Dan Sesampainya di sana llona jadi penasaran dengan isi kamar Felix apa lagi setelah ada pelayan yang melarang llona untuk masuk.llona yang kini sudah di selimuti rasa penasaran pun langsung membuka kamar Felix yang kebetulan tidak di kunci.
Saat llona masuk kamar Felix sangat gelap karena semua lampu yang ada di dalam kamar mati. Ilona kemudian mencari tombol lampu untuk menyalakan lampu yang ada di dalam kamar Felix.
Dan saat llona berhasil menyalakan semua lampu di kamar Felix, betapa terkejutnya llona yang melihat sebuah lukisan besar yang ada di atas televisi.
"Dira."Ucap llona sambil berjalan mendekat pada lukisan itu.
"Kenapa Felix memajang lukisan Dira? Apa jangan jangan wanita itu adalah Dira?"'Sambung llona. llona pun mengambil handphonenya untuk memotret lukisan itu. Lalu llona pun pergi dari sana. Tanpa berpamitan llona langsung pulang untuk meminta penjelasan dari Dira mengenai hubungannya dengan Felix.
"Kalau ternyata benar Dira adalah orangnya pantas saja Felix terlihat kaget dan senang saat melihat
Dira bahkan Felix mengatakan kalau dia sangat mengenal Dira waktu itu."Ucap llona."Dan kalau memang itu benar aku nggak akan biarin Dira merusak hubungan ku dengan Felix."Ucap llona.
Tak lama llona sampai di kediamannya. llona masuk ke dalam rumah sambal berteriak manggil Dira. Erina yang tengah duduk bersama dengan Gaby heran karena llona berteriak manggil Dira berkali kali.
"Dira... Di mana kamu."Teriak llona.
"Dira..."Teriak llona kembali.
"llona kamu kenapa teriak teriak seperti itu?."Tanya Erina.
"Mah di mana Dira?"Tanya Ilona.
"Mana Mamah tahu."Jawab Erina.
"Tadi sih aku lihat dia pergi naik mobil."Saut Gaby.
Mendengar hal itu llona langsung pergi dari rumah. llona berpikir kalau saat ini Dira sedang berada di kantor Felix untuk menggoda Felix.