80

99 1 0
                                    

Setelah pergi dari rumah Raw. Deon, Dira dan juga Ziko langsung pergi menuju bandara untuk segera pergi ke Negara I.

Di dalam perjalanan Dira hanya diam sambil menutup matanya. Dan Deon membiarkan Dira seorang diri terlebih dahulu. Deon berbincang dengan Rio dan juga Ziko mengenai siapa saja kelompok yang berada di pihak Hardi.

Setelah mengetahui siapa saja, Deon juga mencaritahu tentang mereka agar Deon bisa berdiskusi dengan mereka agar tidak lagi mendukung Hardi.
Setelah melakukan perjalanan yang sangat lama.

✨✨✨

Mereka pun akhirnya sampai di bandara Negara I. Mereka pun pergi kesebuah hotel untuk beristirahat terlebih dahulu.

Dira dan Deon sengaja lebih memilih tinggal di hotel dari pada tinggal di kediaman keluarga Dira. Karena mereka tidak ingin kedatangan mereka di ketahui oleh Hardi.

"Kalian istirahat saja dulu. Kita akan mulai bergerak besok pagi."Ucap Dira pada Ziko dan juga Rio.

Setelah itu Dira masuk ke dalam kamar di ikuti oleh Deon. Dira dan Deon pun membersihkan diri setelah membersihkan diri mereka langsung tidur karena kelelahan.

✨✨✨

Waktu cepat berlalu dan hari pun kini sudah berganti. Mereka akan memulai misi mereka hari ini. Rio dan Ziko bertugas untuk menemui setiap ketua dari kelompok yang ada di pihak Hardi, sedangkan Dira dan Deon akan pergi ke rumah sakit terlebih dahulu untuk melihat keadaan Ardian.

Sebelumnya Dira sudah menghubungi Herman dan memberitahu kalau dia sudah berada di Negara I. Setelah melakukan perjalanan sekitar satu jam Dira dan Deon pun sampai di rumah sakit tempat Ardian di rawat.

Dira dan Deon langsung pergi ke ruang Ardian. Dira membuka ruang inap Ardian. Dira pun masuk bersama dengan Deon. Dira memeluk Ayu yang sudah menangis saat melihat nya datang. Setelah itu Dira pun memeluk Herman.

"Maafkan Ayah sayang, karena Ayah tidak bisa menjaga Ardian dengan baik."Ucap Herman.

"Sudahlah Ayah, jangan terus menyalahkan diri Ayah sendiri karena masalah ini."Ucap Dira.

Dira pun melepaskan pelukannya lalu berjalan mendekat pada Ardian yang berbaring tak berdaya.

"Dasar anak bodoh kenapa kamu selalu saja berakhir seperti ini."Ucap Dira sambil melihat wajah Ardian.

"Sudahlah sayang, kamu harus kuat"Ucap Deon yang merangkul Dira.

"lya aku tahu. Kalau aku lemah kita tidak akan bisa menang."Ucap Dira dan Deon pun mengangguk sambil tersenyum.

Setelah itu mereka pun berbicara dengan Herman dan Ayu untuk menanyakan kejadian semula.
Herman pun memberitahu Dira semuanya.

"Jadi ternyata dia sudah merencanakan semuanya dari awal, dari saat kalian belum datang ke sini?"Tanya Dira.

"Benar, dan ternyata kedatangan kita pun sudah di rencanakan oleh Hardi. Setelah itu dia pun berusaha untuk menyingkirkan Ardian."Sambung Herman.

"Kalau begitu kita harus lebih berhati-hati lagi, karena bisa jadi kedatangan kita pun sudah di rencanakan oleh dia."Saut Deon.

"Apa yang di katakan oleh Deon itu masuk akal, bisa saja semua ini adalah rencana Hardi."Ucap Ayu.

"Kalau begitu untuk sementara waktu aku tidak akan bergerak, biar Deon saja yang bergerak."Ucap Dira.

"Apa kamu setuju?."Sambung Dira.

"Iya aku setuju, derngan begitu Hardi pasti mengira kalau rencananya sudah gagal."Ucap Deon.

CINTA YANG SESUNGGUHNYA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang