Keesokan harinya pagi pagi sekali llona datang ke kediaman Deon setelah mendapat kabar dari Erina tentang Yasmin yang pergi entah kemana.
Erina pun meminta pada llona untuk nmencari tahu keberadaan Yasmin saat ini."Mamah tidak mau tahu pokoknya kamu harus mencari dan menemukan Yasmin bagaimana pun dan di mana pun itu. Mamah tidak mau semuanya gagal kembali."Ucap Erina.
"Mamah tenang aja aku pasti akan menemukan keberadaan Yasmin."Ucap llona.
"Oh ya bagaimana keadaan rumah tangga kamu?."Tanya Erina pada llona.
"Sama seperti dulu, tidak ada perkembangan apa pun. Di tambah lagi Felix yang sekarang hampir tidak pernah pulang karena dia fokus pada perusahaan dan berlatih untuk membalas kematian Pamannya itu."Jawab llona.
"Dan selagi Felix masih fokus dengan itu aku harus cepat cepat melenyapkan Dira, kalau tidak Felix pasti akan mengejar Dira kembali."Sambung Erina.
"Iya kamu benar, secepatnya Dira harus kita singkirkan."Ucap Erina.
"Kak Deon sudah pergi ke kantor Mah?."Tanya llona.
"lya, kenapa?"Jawab Erina yang bertanya kembali pada llona.
"Selagi Kak Deon pergi kenapa kita tidak melakukan sesuatu pada si cacat itu."Ucap llona.
"Kamu benar, tapi kali ini Mamah harus menghubungi anak buah Mamah untuk membantu mencari keberadaan Yasmin, jadi kamu lakukan sendiri saja."Ucap Erina.
"Baiklah kalau begitu."Ucap llona yang kemudian pergi meninggalkan Erina di kamarnya.
Ilona berjalan ke arah kamar Deon sambil tersenyum dan membayangkan apa yang akan di lakukan nya pada Dira. Saat llona akan pergi ke kamar Deon, lona berpapasan dengan Maya yang baru saja keluar dari kamar Deon.
"Maaf Nona llona mau kemana?."Tanya Maya.
"Aku ingin melihat keadaan Kakak ipar ku, kenapa ada masalah?."Jawab llona ketus.
"Tentu saja tidak ada masalah Nona, saya permisi."Ucap Maya yang kemudian pergi meninggalkan llona.
"Dasar wanita sialan, hanya seorang pelayan saja sudah sangat lancang seperti itu."Ucap llona yang melanjutkan langkahnya pergi ke kamar Deon.
Saat sudah di depan kamar Deon, llona langsung membuka pintu kamar lalu menguncinya dari dalam agar tidak ada yang bisa masuk ke dalam kamar
Deon.Ilona masuk tanpa melihat ke sekeliling kamar Deon, sehingga llona masih belum menyadari sesuatu. Saat llona mengedarkan matanya untuk melihat ke sekeliling kamar dan mencari kebenaran Dira, lIlona merasa kalau ada yang sedang memperhatikan nya.
Hingga pada akhirnya mata llona menangkap seorang wanita yang tengah duduk di sofa sambil menatap nya. llona terdiam sambil melihat wanita itu. Cantik, berwibawa, penuh karisma tapi menakutkan.Awalnya llona masih belum menyadari wanita itu siapa, tapi setelah beberapa saat llona baru menyadari kalau dia adalah Dira.
Dira yang sedari tadi hanya duduk bersandar di sofa sambil melihat ke arah llona hanya diam saja.
Hingga pada saat Ilona menutup mulutnya dan menatap Dira dengan rasa tak percaya kalau dirinya adalah Dira membuat Dira sedikit terkekeh.
"Ada apa? Kenapa kamu bereaksi seperti itu?."Tanya Dira.
"Kamu, kamu bagaimana bisa ini terjadi?."Tanya Ilona pada dirinya sendiri.
"Kamu bukannya lumpuh total dan tidak bisa bergerak lagi."Sambung llona.
"Maaf mengecewakan kamu."Ucap Dira sambil tersenyum.
"Ada apa mencari ku? Apa kamu ingin melakukan sesuatu untuk menyingkirkan aku dari sini?."Sambung Dira yang bertanya pada llona.
"lya kamu benar, aku memang ingin menyingkirkan kamu."Ucap llona yang tak ingin bersandiwara lagi karena pada kenyataannya Dira pun sudah mengetahui rencananya.
"Dan aku pastikan kalau secepatnya kamu akan pergi dari sini."Ucap lona.
"Oh ya, dengan cara apa kamu akan mengusir ku dari sini?."Tanya Dira.
"Dengan cara menikahkan Kak Deon dengan Yasmin."Jawab llona penuh percaya diri.
"Kamu tahukan kalau hubungan Kak Deon dan Yasmin sudah sangat dekat dan aku yakin kalau sebenarnya Kak Deon sudah jatuh cinta pada
Yasmin."Sambung llona."Hmm jadi senjata kamu dan Mamah kamu itu Yasmin. Dengan berat hati aku sampaikan padamu kalau Yasmin tidak akan pernah bisa kembali lagi ke sini, jadi sebaiknya kamu diskusikan lagi dengan Mamah mu untuk mencari orang lain yang bisa di jadikan alat olah kalian."Ucap Dira dengan wajah yang di buat seakan menyesal.
"Kamu tahu di mana Yasmin sekarang?."Tanya Ilona pada Dira dan Dira pun hanya mengangguk.
"Di mana dia?."Tanya llona kembali.
"Aku memang tahu di mana Yasmin sekarang, tapi aku tidak tahu apakah masih tersisa atau tidak. Tapi tidak masalah aku akan menghubungi orang ku dan menanyakan Yasmin padanya."Jawab Dira.
Dira pun mengambil handphonenya lalu menghubungi Ziko. Dira melakukan panggilan video call agar llona bisa melihat keadaan Yasmin.
"Halo Ziko, bisa kamu tunjukkan keadaan Yasmin sekarang, ada yang ingin melihatnya."Ucap Dira.
"Tentu saja Nona."Jawab Ziko.
Dira langsung mengarahkan layar handphone nya pada llona saat itu juga llona melihat Yasmin tergeletak di sebuah sel dengan hewan buas di dalamnya, bahkan keadaan Yasmin pun sangat mengenaskan.
"Aaaaaaaaa....."llona berteriak sangat histeris lalu dengan cepat pergi dari kamar Deon.
"Hahahaha.... llona llona, hanya segitu saja sudah teriak seperti itu."Ucap Dira sambil tertawa.
Ilona kini berlari ke arah kamar Erina. Ilona menutup dan mengunci kamar Erina saat dirinya sudah berhasil masuk. Erina yang melihat llona sangat ketakutan pun menjadi bingung apa yang telah terjadi.
Erina menghampiri llona yang sudah duduk di atas tempat tidur dengan badannya yang bergetar dan wajahnya yang menunjukkan ekspresi ketakutan.
"Kamu kenapa llona? Kenapa kamu seperti sedang ketakutan seperti ini?."Tanya Erina.
"Mah."Ucap llona sambil melihat wajah Erina dan tak lama llona pun menangis.
"llona kamu kenapa, apa yang terjadi? Kamu melakukan sesuatu pada Dira di luar batas."Tanya Erina dan llona pun menggeleng.
"Lalu apa?." Tanya Erina.
"Dira tidak lumpuh dan Dira, Dira sudah membunuh Yasmin Mah."Ucap llona dengan suara yang bergetar.
"Dira sudah menjadikan Yasmin santapan hewan buas Mah, aku takut Mah. Itu sangat menakutkan."Sambung llona.
"Kita harus pergi Mah, kita harus pergi sebelum Dira melakukan sesuatu pada kita."Ucap llona kembali.
"Kamu itu ngomong apa sih llona, Mamah nggak ngerti."Ucap Erina.
"Sudah kamu tenangkan diri kamu terlebih dahulu, setelah itu kamu ceritakan semuanya lagi pada
Mamah."'Sambung Erina yang kemudian pergi keluar dari kamarnya.llona kini tak tahu harus memberi tahu Erina seperti apa. Dan bagaimana caranya dia membawa Erina pergi dari sini, karena kalau tidak llona yakin kalau Dira pasti akan melakukan sesuatu yang sangat berbahaya. llona kini yakin kalau Dira itu bukan orang biasa yang mudah untuk di hadapi.