50

72 3 0
                                    

Putri terus berlari tanpa memperdulikan Yasmin yang terus berteriak memanggilnya. Putri berlari ke jalan raya dan hampir saja Putri tertabrak.

Putri berlari sampai di depan sebuah restoran yang tidak jauh dari perusahaan Deon. Saat Putri melihat ke dalam restoran, Putri melihat Deon dan Dira sedang makan berdua.

Putri pun masuk dan menghampiri Deon dengan terus menangis. Hal itu tentu saja membuat para pengunjung restoran yang lain melihat ke arah Deon, Dira dan Juga Putri yang sedang menangis kencang.

"Ayah."Panggil Putri.

"Ayah kenapa tidak mau jadi Ayah Putri lagi? Putri tidak nakal, Putri juga selalu mendapat nilai yang bagus. Tapi kenapa Ayah tidak mau jadi Ayah Putri lagi, bahkan selama ini Ayah tidak pernah tinggal bersama dengan ku dan juga lbu."Sambung Putri.

Para pengunjung yang mendengar ucapan Putri pun langsung menyimpulkan yang tidak baik tentang
Deon apa lagi Dira.

"Lalu kenapa Ibu bilang kalau aku tidak punya Ayah dan aku anak haram yang tidak pernah di harapkan oleh Ibu. Putri juga tidak berguna dan hanya memberi beban untuk lbu."Ucap Putri kembali, lalu Putri menangis dengan kencang.

Dira yang mendengar ucapan Putri sungguh merasa kasihan padanya. Tak lama Yasmin datang menghampiri mereka.

"Putri."Panggil Yasmin.

"Putri ayo pulang'Sambung Yasmin.

"Nggak, Putri nggak mau. Putri nggak mau menjadi beban Ibu lagi."Jawab Putri.

"Kalau Putri nggak mau pulang sama Ibu, Putri mau pulang sama siapa lagi. Ingat Putri kamu hanya punya Ibu."Ucap Putri.

Trranggg.

Dira membanting sendok yang sedang di pegang nya. Dira sangat muak dengan drama yang saat ini tengah berlangsung di hadapannya.

"Sayang kamu bawa Putri keluar terlebih dahulu, aku ingin berbicara dengan Yasmin."Ucap Dira.

"Baiklah."Ucap Deon. Setelah itu Deon langsung membawa Putri keluar.

Dira memberi kode pada Yasmin agar duduk di hadapannya. Yasmin pun duduk di hadapan Dira.

"Sebenarnya apa maksud kamu Yasmin?."Tanya Dira.

"Aku tidak mengerti dengan apa yang Nona maksud."Ucap Yasmin.

"Dengar Yasmin aku sudah sering bertemu dan melihat wanita seperti kamu, contohnya saja Olivia."Ucap Dira.

"Aku tahu kamu memiliki rasa pada Deon, dan kamu pun berharap bisa memiliki dia. Aku kasih tahu kamu Yasmin, kalau sampai kapan pun kamu tidak akan pernah bisa merebut apa pun milik ku apa lagi Deon."Sambung Dira.

"Aku akui kalau memang selama ini aku memiliki perasaan pada Deon. Dan bahkan perasaan itu ada sejak kamu belum ada Nona Dira. Kalau aku berharap bisa memiliki Deon apa salahnya, siap tahu saja Deon memang diam diam juga memiliki perasaan untuk ku. Apalagi sekarang ada Putri di antara kami, bisa saja kan sewaktu waktu Deon menikahi ku, aku tidak akan keberatan kalau aku menjadi yang kedua."Ucap Yasmin dengan yakin.

"Kamu bilang apa? Ada Putri dia antara kalian berdua?. Hei sadar Yasmin, kamu sendiri juga mengatakan kalau Putri tidak punya Ayah dan Putri juga anak haram, jadi Deon tidak ada hubungannya dengan kamu atau Putri."Ucap Dira yang tersenyum mengejek.

"Dan mungkin kamu memang tidak keberatan menjadi yang kedua, tapi aku tidak suka di duakan dan aku sangat benci jika aku harus berbagi dengan orang lain. Milik ku hanya boleh menjadi milik ku, kalau tidak lebih aku menyingkirkan nya dari dunia ini. Ingat Yasmin aku tidak pernikahan main main dengan ucapan ku."Sambung Dira.

Dira pun bangkit dari duduknya lalu pergi menyusul Deon yang saat ini tengah berada di depan bersama dengan Putri. Saat Dira sudah berada di depan, Dira melihat Deon yang sedang memeluk Putri.

Dira menghampiri mereka berdua yang saat ini sedang duduk. Dira duduk di samping Putri, sehingga Putri kini berada di antara Dira dan juga
Deon.

"Putri."Panggil Dira.

Putri yang merasa namanya di panggil pun langsung menengok ke arah Dira. Putri langsung menunduk saat melihat tatapan Dira yang tajam.

"Putri lihat Tante!."Ucap Dira kembali.
Putri pun kini memberanikan diri melihat Dira.

"Ada apa Tante?."Tanya Putri.

"Putri, Tante tahu kamu masih kecil dan masih banyak sesuatu hal yang tidak Putri mengerti atau mungkin belum saatnya untuk di mengerti. Tapi semuanya sudah terlanjur kamu dengar hari ini. Apa yang di katakan Ibu kamu itu benar hanya saja penyampaian nya yang salah."Ucap Dira.

"Putri dengar Tante baik baik!. Ibu kamu tidak memiliki hubungan apa pun dengan Om Deon, hubungan mereka hanya sebatas atasan dan bawahan. Apa pun yang di katakan lbu kamu tentang Om Deon itu tidak semuanya benar. Dan yang harus Putri mengerti, Om Deon punya kehidupan nya sendiri dan kehidupan Om Deon adalah Tante dan anak yang sedang Tante kandung. Sebenarnya Tante tidak terlalu mempermasalahkan kalau Putri dekat dengan Om Deon hanya saja Tante ingin Putri memanggil Onm Deon dengan benar dan tidak menganggap Om sebagai Ayah Putri, karena itu salah."Sambung Dira.

Deon yang mendengar ucapan Dira hanya tersenyum, Dira memang sangat sulit di mengerti. Terkadang terlihat dingin, kasar dan bahkan tidak memiliki perasaan. Tapi Dira juga terlihat lembut dan tahu apa yang harus dia lakukan, bahkan bisa mengendalikan emosi nya dengan baik. "Baiklah Putri mengerti. Maaf karena Putri salah."Ucap Putri.

"Tidak masalah, tapi ingat jangan di ulang kembali."Ucap Dira sambil tersenyum.

"Sekarang kamu pergi temui lbu kamu yang sedang kesel di dalam."Sambung Dira.

Putri mengangguk lalu pergi masuk ke dalam restoran untuk menemui lbunya. Dan saat Putri pergi Dira pun mengajak Deon pulang, karena Dira sudah tidak berselera lagi untuk makan.

Di dalam perjalanan Dira hanya diam saja dan itu membuat Deon takut kalau Dira marah padanya. Karena Dira tak kunjung berbicara akhirnya Deon memutuskan untuk membuka suara lebih dulu.

"Sayang kamu marah sama aku?."Tanya Deon.

"Tidak."Jawab Dira singkat.

"Lalu kenapa kamu diam saja?."Tanya Deon kembali.

"Tidak papa."Jawab Dira.

"Baiklah aku tahu kamu pasti kesel sama aku, aku minta maaf ya."Ucap Deon.

"Hmm."

Sebenarnya Dira tidak marah pada Deon, hanya dan juga Putri yang sudah di cuci otak nya oleh Yasmin. Mungkin saat ini Putri sedikit mengerti tapi bagaimana nanti, bisa saja Yasmin mempengaruhi pikiran Putri kembali lalu Putri bisa saja berbuat saja Dira merasa lelah setelah menghadapi Yasmin sesuatu yang melebihi batas.
Dira sudah bisa melihat dari cara berbicara Yasmin tadi kalau rasa suka dia pada Deon sudah bertahap menjadi sebuah obsesi.

CINTA YANG SESUNGGUHNYA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang