Yasmin yang mendengar ucapan Maya yang mengatakan kalau berita terntang Putri yang di culik itu bukanlah hal penting membuat Yasmin sangat marah.
"Apa kamu bilang tadi? Kamu bilang hal ini tidak penting, Putri itu anak aku dan dia sekarang di culik orang kamu bilang tidak penting, punya otak tidak kamu."Ucap Yasmin dengan nada tinggi.
"Saya tahu kalau Putri memang anak anda dan memang ini adalah hal penting untuk anda. Tapi untuk Tuan Deon apa ini penting? Anda juga tahu sendiri bukan kalau Putri bukan anak Tuan Deon jadi menurut saya hal ini sangat tidak penting untuk Tuan Deon."Ucap Maya dengan menatap mata Yasmin.
"Kurang ajar kamu."Ucap Yasmin yang kini hendak menampar Maya.
"Hentikan!"Teriak Deon dari atas.
Yasmin yang mendengar suara Deon langsung mengurungkan niatnya untuk menampar Maya. Dan Yasmin pun kini berlari mendekat pada Deon.
Yasmin langsung memeluk Deon saat dirinya sudah berada tepat di hadapan Deon. Yasmin menangis sambil menceritakan semuanya pada Deon tentang apa yang baru saja terjadi. Yasmin pun meminta Deon untuk segera mencari Putri dan menenmukan nya.
"'Sekarang aku benar benar takut Deon, aku takut kalau terjadi sesuatu pada Putri."Ucap Yasmin di sela sela tangisnya.
"Kamu tidak perlu takut aku akan mencari Putri sampai dapat."Ucap Deon.
"Tapi sepertinya aku sedikit familiar dengan nada bicara orang itu."Ucap Yasmin sambil berpikir.
Dan setelah beberapa saat Yasmin menatap Deon lalu mengatakan siapa orang yang nada bicaranya sama dengan orang yang sudah menculik Putri.
"Aku ingat sekarang, kalau nada bicara orang itu seperti nada bicara Dira."Ucap Yasmin.
"Jadi maksud kamu yang melakukan ini semua adalah Dira?."Tanya Deon dan Yasmin pun mengangguk.
"Yasmin kamu bisa lihat sendiri bukan kalau Dira itu lumpuh total, jangankan untuk berjalan dan menculik Putri, berdiri bahkan berbicara saja dia tidak bisa."Ucap Deon.
"Tapi bisa saja kalau ternyata dia pura pura"Ucap Yasmin.
"Dari tadi aku di dalam kamar dan Dira ada di atas tempat tidur sampai sekarang. Sudah sebaiknya kamu tenangkan diri kamu dulu, besok kita akan mulai mencari Putri."Ucap Deon.
Yasmin pun menuruti perkataan Deon lalu Yasmin pun pergi ke kamar tamu karena malam ini Yasmin akan menginap di sini. Sedangkan kini Deon tersenyum puas saat melihat Yasmin yang seperti itu.
Deon kembali kemar dan tidur bersama dengan Dira untuk memulihkan tenaga mereka untuk esok hari.
✨✨✨
Keesokan harinya setelah sarapan pagi Deon memberi tahu pada Yasmin kalau dia sudah menemukan keberadaan Putri. Yasmin yang mendengar hal itu tentu saja sangat senang karena sebentar lagi dia akan segera bertemu dengan anaknya.
"Aku sudah menemukan keberadaan Putri."Ucap Deon.
"Benarkah itu? Kalau begitu ayo kita pergi untuk menjemput Putri."Ucap Yasmin.
"Tapi masalahnya tempatnya sangat jauh dan susah untuk di masuki. Dan aku rasa seperti nya kamu sudah menyinggung orang yang salah "Ucap Deon.
"Maksud kamu apa? Aku sama sekali tidak pernikahan menyinggung siapa pun."Ucap Yasmin.
"Tapi Deon kamu bisa membawa Putri kembali bukan."Sambung Yasmin.
"Bisa tapi akan sangat sulit, aku dan Rio saja mungkin tidak akan bisa."Ucap Deon.
"Aku akan ikut dengan mu."Ucap Yasmin.
"Itu tidak bisa menjadi jaminan kalau kita bisa membawa Putri kembali."Ucap Deon.
"Tapi baiklah, setidaknya kita sudah mencoba."Sambung Deon.
Deon pun menghubungi Rio untuk mempersiapkan semuanya, karena mereka akan pergi menggunakan helikopter. Dan sebelum pergi Deon meminta Maya untuk tidak membawa Dira keluar dari kamarnya.
Dan setelah semua persiapan selesai mereka pun langsung pergi ke tempat di mana saat ini Putri di tahan. Tapi tanpa di ketahui oleh siapa pun bukan hanya mereka yang pergi Dira pun ikut pergi tapi secara terpisah.
Setelah cukup lama akhirnya mereka telah sampai di sekitar tempat penyekapan Putri. Dan dari helikopter yang besar dan sangat luas dengan di kelilingi hutan Yasmin, Deon dan Rio bisa melihat sebuah kastil yang begitu lebat.
"Kamu lihat kastil itu?."Tanya Deon pada Yasmin.
"lya."Jawab Yasmin.
"Putri ada di sana sekarang. Dari tempatnya saja harus nya kamu sudah tahu seperti apa orang yang sudah menyekap Putri bukan. Bahkan aku pun tidak bisa membuat kastil seperti itu di tempat yang sudah sangat jelas terlihat hutan yang sangat lebat, dan sudah di pastikan banyak hewan buas di sana."Ucap Deon.
"Rio ayo sebaiknya kita turun, pastikan kita turun di tempat yang aman."Sambung Deon.
Sesuai dengan perintah Deon, Rio pun langsung menurunkan helikopter ke bawah di tempat yang sepi atau bisa di katakan jarang di datangi orang.
Tapi kenyataannya semuanya sudah di rencanakan dengan sangat baik oleh Deon mau pun Dira.Anak buah Dira yang biasanya sangat banyak di luar kastil dan di setiap sudut kastil semuanya Dira perintah untuk bersembunyi dan di larang ada yang keluar sebelum di perintahkan oleh nya.
Deon, Rio dan Yasmin pun pergi mengitari kastil itu. Namun sudah berjalan cukup jauh mereka masih belum juga menemukan Putri. Hingga saat Deon dan Rio berjalan di depan Yasmin, Yasmin melihat Putri tengah berjalan bersama dengan seorang pria.
Tanpa pikir panjang Yasmin pun mengejarnya.Yasmin terus mengikuti di belakang mereka hingga Putri dan pria itu masuk ke dalam sebuah ruangan yang entah apa itu.
Yasmin pun ikut masuk kedalam, tapi saat Yasmin masuk ruangan itu sangat gelap. Yasmin berjalan dengan sangat hati hati.
"Putri... Putri kamu di mana sayang, ini lbu."Ucap Yasmin memanggil manggil Putri.
"Putri ayo kita pulang sayang di sini sangat berbahaya."Sambung Yasmin kembali.
Setelah itu suara gerangan harimau pun terdengar jelas di sana. Yasmin menghentikan langkahnya dengan jantung yang kini sudah berdetak kencang.
Saat itu tiba tiba saja lampu di dalam ruang itu menyala dan menjadikan ruangan itu menjadi terang benderang. Yasmin melihat ke sekitar ruangan itu hingga sebuah sura mengagetkan nya.
"Wah ternyata ada tamu yang tidak di undang."Ucap seorang wanita yang kini tengah duduk di sofa yang ada dalam ruangan itu.
Yasmin melihat kearah sumber suara, dan alangkah terkejutnya dia saat melihat siapa yang tengah duduk di hadapannya kini.
"Kenapa, sepertinya kamu sangat terkejut?."Tanya wanita itu yang tak lain adalah Dira.
"oh iya menurut mu bagaimana tentang kastil ku ini? Apakah bagus?."'Sambung Dira sambil menatap
Yasmin.Anggap saja orangnya sama ya seperti visual pertama kali.
"Bagaimana bisa."Ucap Yasmin.
"Kenapa kamu bisa ada di sini? Dan kamu bisa berbicara?."'Sambung Yasmin.
Melihat wajah Yasmin ketakutan dan penuh keterkejutan membuat Dira senang hingga Dira pun tertawa lepas, tawa yang menurut Yasmin sangat menakutkan.