74

61 2 0
                                    

Raw yang melihat wajah Gaby berubah menjadi pias pun hanya tertawa. Raw pun membelai rambut Gaby.

"Kamu tenang saja aku tidak menaruh apa pun di minuman itu."Ucap Raw. Gaby langsung bernafas lega saat mendengar penuturan Raw.

"Hiisss bercanda kamu tidak lucu."Ucap Gaby.

"Tapi kamu itu memang kurang berhati hati Gaby."Ucap Raw.

"Untung saja aku yang memberikan mu minuman itu, kalau pria lain yang berniat tidak baik pada mu bagaimana?."'Sambung Raw.

"lya aku tahu. Tapi aku langsung meminum minuman itu juga karena yang memberikannya itu kamu. Kalau bukan, mana mungkin aku langsung meminumnya."Saut Gaby.

"Itu artinya kamu percaya padaku?."Tanya Raw.

"Kalau tidak mana mungkin aku mau ikut pergi dengan kamu tadi, meskipun aku tidak tahu kamu mau membawa ku pergi kemana."Jawab Gaby.

Gaby membuang mukanya ke lain arah. Sedangkan Raw kini tengah tersenyum sambil melihat Gaby.

"Bagaimana ini Gaby bagaimana kalau aku tidak bisa menahan perasaan ini lagi pada mu? Bagaimana kalau aku menjadi egois dan menginginkan kamu sepenuhnya?." Batin Raw.

"Kamu pasti lelah, jadi istirahat di kamar sana."Ucap Raw.

"lya memang aku sangat lelah. Jadi di mana kamarnya?."Tanya Gaby.

"Masuk ke dalam lalu belok kanan." Jawab Raw.

"Kamu akan istirahat di kamar lainkan?."Tanya Gaby kembali.

"Aku akan istirahat di sini. Lagipula di sini hanya ada satu kamar."Jawab Raw.

"'Sudah sana pergi istirahat. Dan kamu tidak perlu khawatir aku tidak akan melakukan apa pun."Sambung Raw.

Gaby pun mengangguk lalu pergi ke kamar yang di maksud oleh Raw. Entah kenapa Gaby tidak ada rasa takut pada Raw, justru Gaby merasa dirinya aman saat berada di dekat Raw.

Karena terlalu lelah Gaby pun langsung membaringkan tubuhnya di atas tempat lalu tertidur. Sedangkan kini Raw berusaha untuk menghubungi
Dira dan memberitahukan keberadaan Gaby padanya.

Beberapa kali Raw menghubungi Dira namun Dira tidak mengangkat telepon darinya. Karena terus tidak mendapat jawaban dari Dira akhirnya Raw pun memutuskan untuk tidur terlebih dahulu dan akan menghubungi Dira lagi nanti saat sore hari.

Namun saat baru saja Raw memejamkan matanya, handphone Raw berdering. Raw pun langsung mengambil dan mengangkat telepon yang tertera dari Dira.

"Halo Raw, ada apa?."Tanya Dira saat sambungan teleponnya sudah terhubung dengan Raw.

"Maaf mengganggu Nona, saya hanya ingin memberitahu Nona Dira kalau saat ini Gaby tengah berada bersama saya di kampung halaman saya."Ucap Raw.

"Baiklah, jadi berapa hari kamu di sana?."Tanya Dira.

"Tidak akan lama, mungkin besok sore kita akan kembali."Jawab Raw.

"Tidak perlu buru buru, kamu dan Gaby santai saja dulu di sana. Dan biarkan Gaby mencari suasana yang baru di sana."Ucap Dira.

"Tapi Nona bagaimana dengan Tuan Deon?."Tanya Raw.

"Tidak perlu dipikirkan, karena itu akan jadi urusan ku. Kamu temani saja Gaby di sana, kalau butuh sesuatu kamu belikan saja."Jawab Dira.

"Baik Nona, terimakasih."Ucap Raw. "Tapi kamu harus menjaganya dengan baik."Ucap Dira.

"Baik Nona."Jawab Raw. Setelah itu sambungan telpon tun terputus. Raw pun menaruh kembali handphone nya lalu tidur di atas sofa.

✨✨✨

Waktu terus berjalan hingga tak terasa hari pun kini sudah mulai gelap, Raw pun terbangun. Raw melihat jam tangannya.

"'Sudah jam 17:50. Aku harus membangunkan Gaby lalu pergi mencari makan, pasti dia sudah lapar."Ucap Raw.

Raw pun berjalan menuju kamar, Raw mengetuk pintu kamar namun tidak mendapat jawaban dari Gaby.

Akhirnya Raw memutuskan untuk pergi mencari makan seorang diri.
Saat Raw berjalan untuk membeli makan, Raw bertemu dengan beberapa warga di sana. Mereka yang memang mnengenal Raw pun menyapa Raw dan menanyakan kabarnya. Raw pun membalas sapaan mereka dan menjawab pertanyaan mereka seadanya.

Dan saat Raw berjalan berpapasan dengan para gadis, semuanya langsung terpesona oleh Raw dan sangat bahagia saat melihat Raw.

Bagaimana tidak, setelah sekian lama pergi dan tak kembali akhirnya pria tertampan di desa itu kembali. Raw pergi ke warung dan membeli mie instan untuk makan dirinya dan Gaby. Sebenarnya Raw bisa saja membeli makan yang lain, tapi tempatnya cukup jauh dan tidak mungkin Raw meninggalkan Gaby seorang diri di dalam rumah. Apalagi ini adalah tempat asing untuk Gaby.

Setelah itu Raw langsung kembali pulang ke rumahnya. Saat Raw membuka pintu Raw melihat
Gaby tengah duduk di ruang tamu.

"Kamu sudah bangun?."Tanya Raw.

Gaby melihat kearah Raw, dan bukannya menjawab pertanyaan Raw, Gaby malah bertanya kembali pada
Raw.

"Kamu dari mana saja? Kenapa kamu meninggalkan aku sendiri di sini?." Tanya Gaby.

"Aku habis pergi beli mie di warung. Lagi pula tadi aku sudah membangunkan kamu, tapi kamu tidurnya kaya kebo jadi nggak denger deh."Jelas Raw.

"Kamu laparkan?"Sambung Raw dan Gaby pun mengangguk.

"Tunggu di sini!."Ucap Raw.

Raw pun pergi masuk ke dalam dan Gaby tetap duduk diam di sana sesuai perkataan Raw. Dan setelah beberapa menit Raw kembali dengan membawa nampan yang berisi dua mangkuk mie instan.

Raw pun memberikan satu mangkok pada Gaby, setelah itu mereka langsung makan berdua. Tidak ada pembicaraan di antara mereka, mungkin karena sudah terbiasa tidak berbicara saat makan.

Setelah selesai makan Raw langsung membersihkan bekas makanannya dan juga Gaby. Awalnya Gaby yang berniat membersihkan nya tapi Raw melarangnya. Saat semuanya sudah beres, Raw kembali menghampiri Gaby. Raw pun kini duduk di samping
Gaby.

"Kamu mau berapa lama di sini?."Tanya Raw.

"Maksudnya?."Tanya Gaby yang tak mengerti dengan apa yang di katakan oleh Raw.

"Kamu mau tinggal berapa hari di sini?."Tanya Raw kembali.

"Kenapa tanya padaku, yang punya urusan di sini itukan kamu." Jawab Gaby.

"lya. Tapi begini tadi aku sudah memberitahu Nona Dira kalau kamu sedang bersama dengan ku di sini.
Aku katakan pada Nona Dira besok sore kita akan pulang ke kota. Tapi Nona Dira bilang untuk tidak terlalu terburu buru, kalau memang kamu ingin di sini untuk beberapa hari tidak masalah."Jelas Raw.

Gaby pun diam dan memikirkan apa yang di katakan oleh Raw tadi.

"Memangnya bisa?." Tanya Gaby.

"Aku saja tidak bawa pakaian. Lalu apa yang akan di katakan orang orang di sini nantinya."Ucap Gaby kembali.

"Kalau masalah itu gampang. Pakaian ada punya ku atau besok kita bisa beli yang baru dan aku akan lapor pada RT dan kepala desa kalau kita akan tinggal untuk beberapa hari di sini."Ucap Raw.

Setelah memikirkannya Gaby pun memilih untuk tinggal di desa beberapa hari. Dan Gaby berharap dengan tinggal di sini beberapa hari bisa menenangkan hatinya.

CINTA YANG SESUNGGUHNYA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang