44

50 3 0
                                    

Dira dapat mendengar dengan sangat jelas teriakan olivia dari luar. Dira benar benar tidak menyangka kalau Ayu bisa membuat Olivia menjadi seperti ini.

Dira mungkin sangat kejam tapi Ayu lebih kejam dan tidak punya hati nurani.

"'Aku mau mati..."Teriak Olivia dari dalam rumah.

Mendengar hal itu Dira langsung masuk ke dalam rumah bersama dengan Ardian. Saat Dira masuk Olivia ketakutan dan hal itu tak lepas dari pandangan Imelda dan Tomy.
Imelda langsung menghampiri Dira dan Ardian, Imelda pun langsung menyalahkan Dira karena sudah membuat olivia menjadi seperti ini.

"Berani sekali kamu datang kehadapan saya, setelah apa yang sudah kamu lakukan pada Olivia."Ucap Imelda.

"Dengar ya, Olivia seperti ini, itu bukan karena aku. Salahkan saja diri anda sendiri karena tidak bisa menjaga anak anda dengan baik."Ucap Dira.

Dira melempar sebuah botol kecil yang berisi sebuah cairan pada olivia. Olivia tidak mau mengambilnya, olivia hanya meringkuk di pojokan.

"Kalau kamu mau mati ambil dan minum itu, anggap saja itu hadiah terakhir dariku."Ucap Dira.

Mendengar hal itu Olivia langsung mengambilnya lalu meneguk cairan itu sampai tak tersisa, Imelda ingin mencegahnya karena Imelda tidak ingin olivia mati yang akhirnya tidak ada lagi yang akan menghasilkan uang untuk nya.

Setelah olivia meneguk itu, Olivia langsung tak sadarkan diri. Namun saat di periksa ternyata Olivia sudah tidak bernafas lagi.

Melihat itu Dira langsung pergi dari sana, Dira dan Ardian kini menuju rumah mereka untuk menemui
Ayu. Dua puluh menit waktu yang mereka tempuh untuk sampai di rumah. Saat mereka sampai mereka langsung masuk ke dalam ruangan, dan saat mereka masuk langsung di sambut senyuman yang hangat dari Ayu.

"Sayang kalian sudah datang."Ucap Ayu sambil tersenyum.

"Ayo duduk"'Sambung Ayu.

Dira dan Ardian pun duduk di hadapan Ayu. Setelah itu Ardian menceritakan apa yang baru saja terjadi di rumah Olivia. Ayu hanya tersenyum mendengarnya.

"Baiklah itu tidak masalah selama putri cantik Bunda senang"Ucap Ayu.

"Oh iya Bunda, apa Bunda sudah menyebar luaskan rekaman video Olivia?."Tanya Dira.

"Tidak."Jawab Ayu singkat.

"Kenapa? Bukankah sebelumnya Bunda bilang ingin menyebar luaskan nya?."Tanya Dira kembali.

"Sayang, Bunda memang berbicara akan menyebar luaskan rekaman itu, tapi itu hanya sekedar ucapan saja. Bagaimana pun juga Bunda seorang wanita tidak mungkin Bunda melakukan sesuatu hal yang merendahkan wanita lain, apa lagi Bunda juga punya seorang anak perempuan."'Sambung Ayu.

"Tapi Bunda kan menyuruh dia melepas pakaiannya di depan anak buah yang Bunda bawa waktu itu, apa tidak sama saja."Ucap Ardian.

"Itukan pekerjaan nya sayang, Bunda hanya menawarkan uang yang banyak dan dia mau. Jadi ya begitulah."'Saut Ayu.

"Sudahlah untuk apa membahas wanita itu lagi."'Sambung Ayu.

Tak lama Herman datang lalu duduk di samping Ayu. Muka Herman terlihat lebih serius dari biasanya. Mereka tahu pasti ada masalah yang sangat serius jika Herman sudah seperti ini.

Dan benar saja, ada masalah yang cukup serius sehingga memaksa mereka harus kembali ke negara
I tempat asal mereka. Tapi karena Dira kini sudah menikah dan sedang hamil membuat Herman tidak mengizinkan Dira untuk kembali.

"Kita akan segera kembali ke Negaral, karena masalah di sana sudah sangat serius."Ucap Herman.

"Kapan kita akan berangkat?.'Tanya Ayu.

"Malam ini juga."Jawab Herman.

"Dira sayang, tidak masalah bukan jika kami meninggalkan kamu di sini sendiri?."Sambung Herman yang bertanya pada Dira.

"Tidak masalah Ayah, aku mengerti."Jawab Dira.

"Ayah, apa tidak bisa aku tetap tinggal di sini. Aku tidak tenang jika harus meninggalkan Kak Dira di sini sendiri."Ucap Ardian.

"Tidak bisa Ardian, karena bagaimana pun juga kamu akan menjadi pengganti Kakak kamu untuk mengambil alih kekuasaan kita di sana."Ucap
Herman.

"Tidak aku tidak ingin mengambil hak Kak Dira."Ucap Ardian.

"Jangan menolak Ardian, lagi pula apa yang aku miliki di sini sudah jauh lebih dari kata cukup untuk ku."'Sambung Dira yang tersenyum pada Ardian.

Setelah mendengar ucapan Dira akhirnya Ardian pun setuju untuk menggantikan Dira dan ikut kembali ke negara lI bersama dengan Herman dan Ayu.

***
Dira pun akhirnya mengantarkan mereka pergi ke bandara. Mereka pergi menggunakan pesawat pribadi mereka. Sebelum pergi Herman sudah meminta pada Ziko dan Row untuk menjaga Dira dengan baik.

Dira sudah memberitahu Deon kalau malam ini Dira akan mengantar orang tuanya dan juga Ardian pergi. Tapi Deon tidak bisa ikut karena masih ada urusan yang sangat penting dan tidak bisa di wakilkan.

Deon pun meminta Rio untuk menjemput Dira di bandara, dan tepat pada saat Dira keluar dari bandara Rio baru saja sampai. Rio langsung menghampiri Dira dan meminta Dira untuk segera masuk ke dalam mobil karena malam sudah semakin larut.
Rio sebenarnya penasaran kemana keluarga Dira pergi dan kenapa harus larut malam seperti ini.

Setelah Dira masuk Rio pun masuk ke dalam mobil, namun sebelum masuk Rio melihat dua orang pria yang berdiri tak jauh mobilnya.

Rio pun tidak ambil pusing. Rio langsung melajukan mobilnya dan pergi dari bandara. Sebenarnya Rio sangat penasaran pada Dira dan juga keluarganya.

Jika di lihat dari sifat dan juga cara mereka berbicara mau berperilaku terlihat bukan seperti orang biasa. Bahkan mereka terlihat seperti orang orang yang berpendidikan tinggi dan orang yang memiliki kekuasaan.

Bukan hanya Rio tapi Deon pun merasakan hal yang sama, Deon pernah meminta Rio mencari informasi tentang keluarga Dira namun sangat sulit dan informasi yang Rio dapat seperti sebuah informasi yang di buat buat.

"Kalau boleh saya tahu kemana mereka akan pergi Nona?"Tanya Rio.

"Mereka pergi ke kampung halaman kami."Jawab Dira.

"Jadi Nona Dira bukan asli orang sini?."Tanya Rio kembali.

"lya."Jawab Dira singkat.

Sebenarnya Rio ingin bertanya kembali pada Dira, namun sebelum bertanya kembali Rio sudah melihat Dira yang menatap nya dengan tatapan yang tak bisa di artikan. Akhirnya Rio pun mengurungkan niatnya untuk bertanya pada Dira.

"Sepertinya Nona Dira memang bukan orang sembarangan. Dan jika memang benar, ini sangat luar biasa jika dua orang penguasa bersama." Batin Rio.

Tidak hanya Dira yang misterius, Deon pun sama. Karena apa pun yang terjadi selama bertahun-tahun tidak ada yang bisa menjatuhkan Deon. Karena itu jugalah Erina selalu mencari cara bagaimana untuk menguasai Deon dan harta peninggalan Agam Arsenio.

Setelah tiga puluh menit Dira pun sudah sampai di kediaman nya bersama Deon. Saat Dira datang sudah di sambut oleh kedatangan Imelda dan Tomy yang pastinya akan mencari gara gara padanya.

CINTA YANG SESUNGGUHNYA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang