40

104 3 0
                                    

Deon kini sudah sampai di tempat terakhir Dira berada, Deon turun dari mobil tanpa memikirkan lukanya. Deon berjalan di sekitar tempat itu sambil berteriak memanggil Dira.

Sudah cukup lama Deon berjalan dan mencari Dira, langkah Deon pun kini sudah semakin masuk ke dalam hutan.

"Sepertinya aku sudah masuk hutan cukup dalam, tapi kenapa aku belum juga menemukan Dira"Ucap Deon, yang kemudian merasakan perih di pinggangnya akibat tikaman Felix tadi.

"Apa mungkin Dira berada di kastil, markas Sky Dragon. Tapi kalau memang Dira di sana itu akan sangat berbahaya untuk nya."Ucap Deon.

"Aku harus ke sana, tapi aku tidak yakin aku akan bisa sampai di sana karena tidak mudah pergi ke sana melalui jalan darat."Sambung Deon.

Tanpa Deon sadari jika ada yang sedang mengawasi gerak-gerik nya. Dan perlahan lahan mulai mendekat pada Deon.

GGGGUUUUAAAARRR

Sebuah auman terdengar jelas oleh Deon, bahkan suara auman itu sangat dekat. Deon pun melihat sekitar dan lebih waspada.

BBRRUUUGGG

Tiba tiba saja Deon di terkam seekor serigala, Deon pun berusaha untuk melawan serigala itu. Sampai akhirnya Deon bisa lepas dari cengkraman serigala itu.

Deon benar benar harus berhati hati, karena kalau tidak Deon akan habis dan menjadi santapan serigala lapar itu.

Deon melirik ke sekitarnya untuk melihat apakan ada sesuatu yang bisa di jadikan senjata oleh nya, karena saat ini Deon tidak membawa apa pun.
Deon melihat sebuah balok kayu, Deon pun secara hati hati mengambilnya. Dan saat serigala itu mendekat kembali pada Deon, Deon langsung memukulnya dengan sangat keras.
Dan cara itu cukup berguna, tapi kini Deon harus mencari cara lain agar bisa pergi, karena Deon takut jika semakin lama akan semakin banyak hewan buas yang mendekat padanya. Terlebih lagi luka yang Deon memiliki karena Felix dan di tambah lagi dengan luka cakaran serigala itu.

Serigala itu berhasil melukai Deon kembali, Deon benar benar harus mencari cara bagaimana bisa terbebas dari serigala ini.

Dor

Sebuah tembakan mengenai serigala itu dan akhirnya Deon selamat meskipun akhirnya Deon mengalami luka yang cukup parah.

"Tuan Deon."Panggil Rio.

"Rio, akhirnya kamu datang."Ucap Deon.

"Maaf saya terlambat Tuan."Ucap Rio.

"Tidak masalah, tapi kenapa kamu menyusul ku sampai ke sini?"Tanya Deon.

"Maaf Tuan Deon, tadi saya melihat ke dalam mobil dan saya melihat ada bercak darah. Karena itu saya menyusul kemari, saya takut terjadi sesuatu pada Tuan Deon."Jelas Rio.

"Baiklah sekarang bawa aku kembali."Ucap Deon.

"Baik Tuan."Ucap Rio.

Rio pun memapah Deon yang kini terluka cukup parah. Sedangkan dari arah kastil anak buah Dira tengah mencari dari mana sumber suara tembakan tadi. Mereka melakukan itu karena takut jika ada penyusup.

Saat mereka sampai mereka hanya melihat seekor serigala yang sudah mati karena luka tembak, dan salah satu anak buah Dira pun menemukan sebuah jam tangan di sana.

"Hai jam tangan siapa ini?"Ucap A.

"Mungkin saja milik orang yang tadi melawan serigala ini, dan sepertinya ia terluka cukup parah."Saut B.

"Benar, di sini cukup banyak bercak darah di tanah."'Ucap A kembali.

"Ayo kita kembali dan melaporkan ini pada Tuan Ziko."Ucap B.

Mereka pun kembali ke kastil untuk melapor pada Ziko tentang ini semua.

*****

Sedangkan kini Rio dan Deon sudah berada di rumah sakit, untuk mengobati luka yang ada pada Deon.
Walau pun kini Deon terluka parah tapi Deon masih sadarkan diri.

Pikiran Deon kini hanya tertuju pada Dira, Deon sangat merindukan wanita cantik yang di cintainya saat pertama kali bertemu, wanita yang akhirnya kini tengah mengandung anaknya, darah dagingnya.

Setelah selesai di obati Deon beristirahat sebentar di rumah sakit sebelum akhirnya Deon memutuskan untuk pulang ke kediaman nya.
Sebenarnya Deon enggan untuk pulang, saat ini Deon hanya ingin mencari Dira. Namun Rio melarangnya karena akan sangat berbahaya jika
Deon tetap pergi mencari Dira dalam keadaan terluka seperti ini.

Setelah menempuh perjalanan sekitar tiga puluh menit Deon dan Rio pun sampai. Rio langsung memapah Deon untuk masuk kedalam.

Saat Deon masuk dengan keadaan terluka seperti itu Erina, Gaby, Rangga dan juga olivia yang memang masih ada di sana sangat terkejut. olivia langsung berlari ke arah Deon dan langsung menanyakan keadaan Deon.

"Deon apa yang sebenarnya terjadi padamu?"Tanya olivia sambil memegang tangan Deon.

Deon menepis tangan Olivia dengan kasar, walau pun membuat Deon sedikit merasakan nyeri tapi itu tidak masalah asalkan Olivia melepaskan pegangannya.

"Jangan menyentuhku dengan tangan kotor mu itu."Ucap Deon penuh penekanan pada Olivia.

"Maksud kamu apa berbicara seperti itu?."Tanya olivia.

"Bukankah saya tadi sudah mengatakan pada Nona kalau saya dan Tuan Deon sudah mengetahui semuanya dengan jelas."Ucap Rio.

"Aku tidak mengerti apa yang kamu maksud, jangan jangan kamu sudah memfitnah ku Rio?"Ucap Olivia.

"Luar biasa sekali anda Nona Olivia, anda masih saja bermuka tebal dan pandai bersandiwara."Ucap Rio.

"Deon kamu lihat lah Rio seperti nya sangat membenciku, aku yakin pasti Rio sudah memfitnah ku."Ucap Olivia sambil merengek pada Deon dengan tidak tahu dirinya. Deon pun mendorong Olivia.

"Sudah aku katakan jangan menyentuhku dengan tangan kotor mu itu. Dan sebaiknya kamu pergi dari sini karena aku tidak ingin melihat wajahmu yang menjikkan itu."Ucap Deon.

BBRRAAKK

Pintu utama di dorong dengan sangat kencang, Deon dan yang lainnya pun melihat ke arah pintu. Saat Deon melihat ke arah pintu, Deon tersenyum saat melihat orang yang membuka pintu itu.

"Deon."Panggil Dira.

"Dira.'Panggil Deon.

Dira pun langsung berlari masuk ke dalam lalu memeluk Deon. Dira sangat khawatir dengan keadaan Deon.

flashback on

Saat A dan B melapor pada Ziko, Dira sedang melintas dan tak sengaja mendengar pembicaraan mereka. Akhirnya Dira pun mendekat.

"Ada apa?."Tanya Dira.

"Maaf ketua, mereka melapor kalau ada orang yang masuk ke dalam hutan dan sepertinya dia terluka parah karena ada bercak darah yang cukup banyak di tanah. Kemungkinan dia di serang hewan buas."Jelas Ziko.

"Dan sepertinya ini adalah barang milik orang itu yang tidak sengaja terjatuh."Sambung Ziko yang memberikan sebuah jam tangan pada Dira.

Dira mengambil jam tangan itu. Dira merasa kalau jam tangan itu tidak asing baginya, Dira pun merasa kalau ini adalah jam tangan milik Deon.
Dira memejamkan matanya untuk menenangkan dirinya yang saat ini sedang khawatir pada Deon.

Namun sayangnya Dira tidak bisa menenangkan dirinya, Dira pun pergi dengan langkah cepat untuk kembali ke kediaman Deon.

flashback off

"Sayang kemana saja kamu beberapa hari ini?"Tanya Deon sambil memeluk Dira.

Deon tidak merasakan sakit saat Dira memeluknya dengan erat, karena rasa rindu dan bahagia lebih terasa olehnya.

"Maafkan aku, ini semua gara gara aku kamu jadi seperti ini."Ucap Dira yang melepaskan pelukannya lalu melihat tubuh Deon.

"Tidak sayang ini bukan salah kamu, ini karena salahku yang kurang berhati hati."Ucap Deon.

Setelah itu mereka langsung pergi ke kamar karena mereka tidak ingin di ganggu, mereka pergi ke kamar dengan di antar oleh Rio. Setelah itu Rio pun pamit untuk undur diri.

CINTA YANG SESUNGGUHNYA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang