Dira duduk di pinggir kolam dengan terus tersenyum. Ilona pun secara diam diam mengikuti Dira dan melihat apakah Dira hanya berpura pura bahagia di hadapannya atau tidak.
Dan llona melihat kalau Dira terus terlihat bahagia walau tidak ada siapa siapa di sana."Kenapa Dira terus tersenyum bahagia seperti itu? Padahal aku baru saja mengatakan kalau aku akan menikah dengan Felix dalam jangka waktu dekat. apa pun lagi pada Felix?."Ucap llona.
Apa Dira memang sudah tidak memiliki perasaan llona pun akhirnya pergi dari sana. llona tidak perduli lagi mau Dira berpura pura atau tidak yang jelas sebentar lagi Felix akan menjadi miliknya dan tidak akan ada yang bisa mengambil Felix dari sisinya.
Saat llona pergi, Dira mendapat telepon dari seseorang. Dira pun. mengangkatnya dan setelah itu Dira langsung bergegas menuju kamarnya untuk bersiap, karena Dira akan pergi ke suatu tempat.
Sebelum Dira pergi, Dira mengirim pesan pada Deon untuk memberi tahu Deon kalau dia akan pergi ke luar. Setelah Dira sudah siap Dira langsung pergi menuju ke salah satu mall.
Dira mengendarai mobilnya hingga akhirnya Dira sampai di sebuah mall besar. Lalu setelah Dira memarkirkan mobilnya Dira langsung naik ke mobil lain yang sebelumnya sudah di siapkan oleh anak buahnya.Sebelumnya Dira sengaja meminta anak buahnya untuk mnenaruh mobil miliknya di mall itu. Karena
Dira tidak ingin mengambil resiko kalau sampai Dira pergi menggunakan mobil pemberian dari Deon dan tanpa Dira ketahui kalau Deon menaruh alat pelacak di mobil itu.Dira mengendarai mobilnya dengan kecepatan tinggi menuju sebuah bukit dimana di atas bukit itu ada sebuah kastil. Dan kastil itu adalah tempat tinggal Dira yang sesungguhnya.
Tidak akan mudah masuk ke dalam wilayah itu, selain harus melewati hutan lebat yang masih banyak hewan buas bahkan tidak akan mudah untuk menemukan jalan yang memang di buat Dira untuk menuju kastilnya itu.Setelah cukup lama akhirnya Dira masuk ke area kastilnya yang begitu luas. Saat Dira masuk semua orang yang berada di sana tunduk hormat pada Dira.
Karena Dira lah penguasa di kastil itu dan bahkan di bukit itu. Di mana yang tinggal di sana adalah para pembunuh bayaran yang handal dan para pengawal bayaran yang tangguh. Laki laki dan wanita di sini semua sama, karena Dira tidak pernah memandang gender.
Bagi Dira laki laki dan wanita sama sama memiliki keistimewaan masing masing. Meski pun Dira memiliki bawahan yang banyak dan setia terhadapnya, tapi terkadang Dira juga menjalankan misinya sendiri jika memang bayarannya cocok.
"Selamat Datang ketua.'Sapa salah satu orang kepercayaan Dira di kastil.
"Di mana Ardian?.'Tanya Dira.
"Tuan muda saat ini sedang dirawat di kamarnya."Jawab orang itu.
"Baiklah saya akan ke sana. Kamu tidak perlu temani saya, kerjakan saja pekerjaan mu."Ucap Dira.
"Baik ketua."Ucap Orang itu yang kemudian langsung pergi.
Dira pun melanjutkan langkahnya menuju kamar Ardian. Sesampainya di sana Dira melihat Herman dan Ayu sedang duduk menunggu Ardian sadar.
"Ayah, Bunda."Panggil Dira.
"Dira kamu sudah sampai sayang."Ucap Ayu.
"Sebenarnya apa yang terjadi pada Ardian?."Tanya Dira.
"Kenapa Ardian sampai seperti ini?."Tanya Dira kembali.
"Ardian mendapat serangan tiba tiba dan saat itu Ardian sedang tidak siap menerima serangan. Terlebih lagi yang menyerang Ardian sangat banyak." Jawab Herman.
"Siapa pelakunya?."Tanya Dira.
"Kelompok serigala merah."Jawab Herman.
"Bukankah itu kelompok yang dulu pernah Ardian gagalkan misinya?." Tanya Dira.
"Benar dan sepertinya mereka sudah merencanakan pembalasan pada Ardian."Jawab Harman.
"Dira, pemimpin serigala merah akan menghadiri pesta pernikahan llona dan Felix nanti. Karena keluarga Felix mempunyai hubungan dengannya."Ucap Ayu.
"'Siapa dia?."Tanya Dira pada Ayu.
"Dia bernama Banu Abraham, adik dari Jhon Abraham."Jawab Ayu.
"Bunda tidak rela melihat dia tertawa bahagia sedangkan Ardian seperti ini. Bunda tidak rela Dira."Sambung Ayu.
"Bunda tenang saja, aku akan memberi pelajaran padanya dan juga pada kelompok lain agar jangan pernah mencoba untuk mengusik kita atau mereka tahu akibatnya nanti."Ucap Dira.
"Ayah dan Bunda di sini saja dulu untuk menjaga Ardian. Aku harus kembali sekarang sebelum Deon mencari ku."Sambung Dira.
"Baiklah, kamu hati hati."Ucap Herman.
Setelah itu Dira pergi dan kembali menuju mall di mana Dira meninggalkan mobilnya tadi. Dira mengambil mobilnya lalu pergi meninggalkan mall itu untuk kembali ke rumah.
Saat Dira sampai, penjaga memberi tahu Dira kalau Deon tengah mencarinya. Dira juga tahu pasti
Deon mencarinya, karena perjalanan menuju kastil dan kembali itu cukup lama. Terlebih lagi Dira menonaktifkan handphone nya.Dira pun masuk ke dalam rumah. Saat Dira masuk, Dira melihat Deon yang sedang marah marah pada anak buahnya yang tidak mampu menemukan keberadaan Dira.
"Sayang."Panggil Dira.
Deon yang mendengar suara Dira pun langsung menengok ke belakang. Deon tersenyum dan langsung berlari ke arah Dira.
"Kamu kemana saja?."Tanya Deon sambil memeluk Dira.
"Aku hanya pergi main saja kok."Jawab Dira.
"Lagi pula bukankah aku sudah mengirim pesan pada mu."Sambung Dira.
"Main ke mana? Terus kenapa mobil kamu di tinggal di mall?."Tanya Deon kembali sambil menatap Dira.
"Dan iya memang kamu memberi tahu aku mau pergi, tapi kamu tidak memberi tahu kamu pergi ke mananya dan handphone kamu juga tidak aktif. Dan hari pun sudah malam makanya aku khawatir sama kamu."Sambung Deon.
"lya soalnya tadi pas aku pergi ke mall, aku gak sengaja ketemu sama temen. Dan akhirnya kita pergi bareng pake mobil dia."Jawab Dira.
"Maaf ya sayang udah buat kamu khawatir."'Sambung Dira.
"lya nggak papa. Tapi lain kali kamu harus kasih tahu dulu kalau kamu mau pergi ke mana mana jadi aku nggak perlu khawatir sama kamu."Ucap Deon.
"lya, lain kali aku pasti akan kasih tahu kamu dengan jelas dulu kalau aku mau pergi ke mana mana."Ucap Dira.
Setelah itu mereka pun pergi ke kamar mereka. Sedangkan Erina yang melihat itu tidak suka. Karena Erina takut jika Deon benar benar sudah jatuh cinta pada Dira, maka peluang untuk menguasai Deon dan hartanya akan semakin sulit saja.
"Aku tidak boleh membiarkan Deon jatuh cinta pada Dira, karena kalau sampai itu terjadi akan sulit bagi ku untuk menguasai Deon dan hartanya." BatinErina.
"Secepatnya Dira harus aku singkirkan dan menghilang dari kehidupan Deon." Ucap Erina.
![](https://img.wattpad.com/cover/304940714-288-k184323.jpg)