Sepertinya biasanya saat pagi hari Gaby akan berjemur bersama dengan Pangeran di depan rumah.
Dan karena Gaby sudah cukup lama tinggal di sana, Gaby pun sudah akrab dengan para tetangga di sana.
Saat berjemur Gaby sering kali di kelilingi anak anak kecil yang gemas pada Pangeran, terkadang para Ibu
Ibu yang juga suka pada Pangeran."Aduh makin ganteng aja sih Pangeran."Ucap Ibu A.
"Ibu jadi penasaran seperti orang tuanya, pasti mereka cantik dan tampan."Sambung Ibu A.
"Tentu saja."Ucap Gaby.
"Nanti nih kalau Neng Gaby sama Mas Raw punya anak, anaknya pasti cakep kaya Pangeran."Ucap Ibu A
"Anak Mas Raw akan jauh lebih cakep kalau lbunya itu Ayu. Kalau di bandingkan sama Gaby ya jauh lah, Ayu kan lebih cantik, manis, kembang desa lagi."Ucap Ayu yang sedang belanja sayur di depan ruang Raw.
"Aduh Ayu kalau ngomong itu ya sambil ngaca, jelas jelas cantik Neng Gaby kemana mana. Semua orang juga tahu."Ucap lbu A.
"Hmm percuma juga sih Ayu bilang sama lbu lbu, pasti tidak akan terima kenyataan kalau Ayu lebih cantik"Ucap Ayu kembali.
"Kamu itu kok bisa ya percaya diri banget sih Yu."Ucap Dini.
"lya lah, aku kan cantik."Ucap Ayu.
Gaby yang mendengar pembicaraan mereka hanya tersenyum dan menggelengkan kepala. Gaby tidak pernah marah ataupun tersinggung saat Ayu berbicara seperti itu.
Gaby tahu kalau Ayu menyukai Raw, dan itu tidak salah. Apalagi Gaby masih bukan siapa siapanya Raw, meskipun Gaby tahu Raw mencintainya.
Tak lama dari itu sebuah mobil mewah berhenti di depan rumah Raw. Orang orang yang melihat itu penasaran siapa pemilik mobil mewah itu.
Gaby yang merasa tidak asing dengan mobil itu langsung berjalan mendekat sambil menggendong Pangeran.
Dan Dira pun turun lebih dulu. Gaby yang melihat Dira langsung tersenyum bahagia. Di tambah lagi Deon yang juga ikut turun dari mobil.
"Kakak"Ucap Gaby.
Dira langsung memeluk Gaby setelah itu Dira mengambil alih Pangeran dari Gaby. Kemudian Gaby pun memeluk Deon.
"Kalian sudah kembali? Kenapa tidak memberitahu aku?."Tanya Gaby.
"Kejutan."Ucap Dira.
"Neng Gaby, mereka siapa?."Tanya Ibu A yang masih berdiri di dekat Gaby.
"Oh iya, perkenalkan mereka Kakaknya Gaby. Orang tuanya Pangeran"Ucap Gaby yang memperkenalkan Dira dan Deon.
"Pantes Pangeran gantang banget, orang tuanya cantik dan ganteng. Bibit unggul ini mah."Ucap lbu A.
Deon dan Dira pun hanya tertawa mendengar ucapan Ibu A. Saat mereka mengobrol Raw keluar dari dalam rumah bersama Lusİ.
Raw dan Lusi menyambut kedatangan Dira dan Deon.
"Tuan, Nona ayo masuk."Ucap RaW.
"lya."Ucap Dira.
"Eh tunggu sebentar. Ardian ayo kita masuk ke dalam rumah Raw."Sambung Dira yang memanggil Ardian.
Ardian pun keluar dari dalam mobil. Gaby yang melihat Ardian keluar dari mobil dan berjalan mendekat padanya hanya diam saja.
Ardian yang melihat Gaby menatapnya langsung tersenyum dan menyapa Gaby.
"Hai Gaby."'Ucap Ardian sambil tersenyum.
"Hai."Jawab Gaby. Kemudian Gaby memalingkan wajahnya.
"Kalian masuk duluan saja, aku mau beli beberapa sayur untuk makan nanti."Sambung Gaby yang kemudian pergi untuk memilih sayuran.
Sebenarnya Gaby hanya ingin menghindar dari Ardian, karena entah mengapa tiba tiba Gaby teringat percakapan antara Ardian dan Dira waktu itu.
Dira dan Deon pun masuk ke dalam rumah lebih dulu bersama Lusi, sedangkan Ardian dan Raw masih di luar dan melihat ke arah Gaby.
"Apa kamu menghindari ku Gaby?." Batin Ardian.
"Ardian sudah kembali, apakah aku tidak akan punya kesempatan bersama dengan mu lagi Gaby?". Batin
Raw."Apa yang harus aku lakukan sekarang?." Batin Gaby.
Mereka terdiam dengan pikiran mereka masing masing.