5

269 9 0
                                    

Hari kini sudah mulai gelap. Dira dan Deon pun sudah bangun dari tidur mereka. Karena sebentar lagi adalah waktunya makan malam Dira dan Deon pun langsung bersiap.

Setelah selesai mereka turun dan berjalan menuju meja makan. Saat mereka sampai di meja makan
Dira melihat ada dua orang wanita dan satu pria bersama Erina yang sudah menunggu ke datangan
Deon dan Dira untuk memulai makan malam bersama.

"Ayo duduk Dira."Ucap Deon.

"lya."Saut Dira.

Lalu Dira pun duduk di samping Deon berhadapan dengan Erina.

"Oh iya Dira sebelumnya perkenalkan mereka adalah adik adik ku."Ucap Deon pada Dira.

"Ayo perkenalkan nama kalian."Sambung Deon pada adik adik tirinya.

"Gaby."Ucap wanita yang berada di Samping Dira sambil mengulurkan tangannya pada Dira.

"Dira."Saut Dira sambil membalas uluran tangan Gaby.

"llona."Ucap wanita satunya yang berada di samping pria itu.

"Dira."'Saut Dira.

"Rangga."Ucap pria yang ada di samping Erina.

"Dira."Saut Dira.

Setelah itu mereka pun langsung menikmati makan malam mereka bersama. Tidak ada suara saat mereka sedang makan dan bagi Dira itu memang bukan hal baru lagi.

Setelah selesai makan malam mereka kedatangan tamu. Tamu yang datang adalah orang tua Olivia yaitu Tomy dan Imelda. Mereka datang meminta penjelasan dari Deon dan Erina kenapa Olivia pulang ke rumah sambil menangis dan mengancam untuk bunuh diri.

"Maaf kami mengganggu malam malam begini."Ucap Tomy.

"Tidak masalah. Tapi tumben sekali Om dan Tante datang kemari, sebenarnya ada apa?."Tanya Deon.

"Begini Deon. Saya hanya ingin meminta penjelasan kenapa olivia terus menangis histeris dan bahkan mengancam untuk bunuh diri setelah pulang dari sini."Ucap Tomy.

"Benar Deon, Olivia terus mengancam kami untuk segera menikahkan dia dengan kamu Deon kalau tidak olivia akan bunuh diri."'Saut Imelda.

"Benar sekali, Deon lagi pula bukankah umur kamu juga sudah cukup untuk menikah. Dan saya rasa olivia sangat cocok untuk menjadi istri mu. Dia wanita berpendidikan, memiliki tata krama yang baik dan juga cantik sangat cocok jika bersanding dengan mu."Ucap Tomy kembali.

Mendengar penuturan dari Tomy dan Imelda, Deon hanya bisa menarik napas panjang. Deon benar benar tidak habis pikir dengan usaha mereka untuk menikahkan Olivia dengannya bahkan di saat Deon sudah jelas jelas mempunyai seorang istri.

Deon juga yakin kalau Olivia sudah menceritakan pada orang tuanya kalau dia sudah menikah. Tapi tetap saja mereka selalu mencari cara untuk itu.

"Sebelunmnya saya minta maaf, tapi saya tidak bisa menikahi Olivia karena saya sudah memiliki istri."Jawab Deon.

"Apa maksud kamu Deon?."Tanya Tomy pura pura tidak tahu.

"Saya sudah menikah dan saya tidak mungkin untuk menikahi Olivia." Ucap Deon memperjelas kata katanya.

"Kenapa kamu tiba tiba menikah dengan wanita lain? Bukankah selama ini kamu dan Olivia bersama?."Tanya Imelda dengan nada cukup menjadi istri Deon sedang duduk di ruang tengah kencang karena lmelda tahu kalau wanita yang yang tidak jauh dari ruang tamu.

Imelda sengaja melakukan itu agar Dira mendengar perkataannya dan dengan begitu wanita itu akan sadar diri lalu pergi meninggalkan Deon.
Dan iya memang Dira mendengar perkataan Imelda tapi Dira tidak perduli karena itu bukan urusannya.

"Tidak teriak pun aku sudah mendengarnya karena aku tidak tuli."Ucap Dira.

"Maaf Tante saya dan Olivia tidak pernah bersama. olivia memang sering datang berkunjung kemari tapi itu hanya untuk bermain dengan Gaby dan Ilona bukan untuk berkencan dengan saya. Dan bukanlah sedari awal saya sudah katakan kalau saya tidak menyukai Olivia."Ucap Deon dengan sedikit tegas karena Deon tidak ingin pembicaraan ini terus berlanjut.

Setelah itu Deon pergi dari ruang tamu untuk menghampiri Dira.

"Sayang aku masih ada pekerjaan dan aku akan mengerjakannya di ruang kerjaku. Apa kamu mau ikut atau mau ke kamar saja?."Tanya Deon pada Dira.

"Tidak, aku masih mau di sini dulu. Lagi pula bukankah masih ada tamu."Jawab Dira.

"Tapi sayang."Ucap Deon ragu.
Dira tersenyum dengan sangat manis pada Deon.

"Tidak papa."Ucap Dira.

"Baiklah kalau begitu."Ucap Deon.

Cup.

Deon mencium kening Dira dengan sangat mesra, setelah itu Deon pun pergi menuju ruang kerjanya.
Setelah Deon pergi Erina memanggil Dira. Dira pun langsung berjalan menuju ruang tamu dengan santai dan tetap tersenyum dengan begitu manis.

"Duduklah Dira!."'Ucap Erin pada Dira.

Dira pun kemudian langsung duduk. Setelah duduk Tomy langsung berbicara pada Dira dan menminta
Dira untuk meninggalkan Deon.

"Katakan berapa yang kamu mau saya akan memberikannya padamu dan setelah itu kamu pergi lah dari sini dan jangan pernah datang menemui
Deon kenmbali."Ucap Tomy.

"Memangnya berapa banyak yang bisa anda berikan pada saya?."Tanya Dira.

"Atau begini saja. Saya akan memberikan seluruh harta milik suami saya kepada anda tapi dengarn catatan anda dan keluarga anda apa lagi anak anda jangan pernah datang menemui Deon kembali, bagaimana?."Sambung Dira.

"Apa maksudmu?."Tanya Tomy.

"'Sudahlah Tuan anda tidak perlu berpura pura, lagi pula Deon sudah tidak ada di sini. Saya tahu kalau anda ingin Deon menikahi anak anda karena anda ingin anak anda menguasai harta suami saya.
Jadi saya beri anda pilihan itu, lagi pula saya tidak keberatan untuk menyumbangkan harta suami saya kepada orang tidak mampu seperti anda."Jawab Dira.

Tomy dan Imelda yang kesal karena ucapan Dira pun langsung pergi meninggalkan kediaman Deon begitu saja. Dira tersenyunm penuh kemenangan setelah itu Dira pun langsung pergi meninggalkan Erina di ruang tamu.

Erina pun sebenarnya sangat kesal pada Dira namun saat ini Erina tidak bisa apa apa karena Deon berada di rumah.

Sedangkan di tempat lain Olivia sedangkan menunggu kedatangan orang tuanya dan Olivia berharap orang tuanya datang membawa kabar gembira. Setelah lama menunggu akhirnya Tomy dan Imelda datang.

Olivia yang mengetahui kalau mereka datang langsung berlari ke arah mereka dan menanyakan apakah Deon bersedia menikahi nya ?.

"Papah, Mamah.'Panggil Olivia.

"Bagaimana Deon mau kan menikahi aku?."Sambung Olivia yang bertanya pada orang tuanya.

"Tidak Deon tidak mau menikahi mu."Jawab Imelda.

"Apa? Jadi Deon tidak perduli kalau aku bunuh diri?."Tanya Olivia.

"Kamu tenang saja sayang Papah akan mencari cara supaya kamu bisa menikah dengan Deon. Dan menyingkirkan wanita sialan itu."Ucap Tomy.

"Benar Pah, Papah harus cari cara untuk menyingkirkan wanita itu atau kalau tidak rencana kita akan gagal total."Saut Imelda.

"Mamah tenang saja semuanya pasti akan berjalan sesuai rencana kita."Ucap Tomy.

CINTA YANG SESUNGGUHNYA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang