Mobil Deon berhenti tepat di depan kios buah. Deon dan Dira pun turun dari dalam mobil, lalu Deon menyuruh Dira untuk mengambil buah yang ingin dia makan.
"Sayang sekarang kamu pilih buah yang ingin kamu makan."Ucap Deon.
"Tapi aku kan ingin makan rujak buah, bukan hanya buah ini."Ucap Deon.
"lya aku tahu, karena itu aku meminta kamu untuk memilih buah yang ingin kamu makan sayang. Dan nanti aku akan membuat rujak buah dengan buah yang kamu pilih."Jelas Deon.
"Memangnya kamu bisa bikin rujak buah?."Tanya Dira dengan tatapan yang meragukan.
"Hai jangan meremehkan aku ya."Ucap Deon.
"Ok ok, tapi awas kalau tidak enak."Ucap Dira.
"Kamu tenang sayang, karena aku yakin setelah kamu memakan rujak buah yang aku buat pasti kamu akan ketagihan."Ucap Dira.
"Benarkah? Kalau begitu aku akan memilih beberapa buah untuk di jadikan rujak buah nya."Saut Dira.
Dira memilih beberapa buah yang ingin dia makan. Deon hanya mengawasi Dira yang sedang sibuk memilih buah.
Saat Dira sedang sibuk memilih buah, Deon melihat di sebrang sana ada sebuah toko bunga dan saat Deon melihat kios bunga itu, Deon jadi terpikir kalau dirinya akan membukakan kios bunga saja untuk Dira."Kenapa aku tidak membukakan kios bunga saja untuk Dira, kalau aku lihat lihat sepertinya tidak akan mengurus tenaga Dira." Batin Deon.
"'Sayang aku sudah selesai."Ucap Dira.
"Sayang."Sambung Dira kembali karena tidak mendapat jawaban dari Deon.
"Eh...lya sayang kenapa?."Tanya Deon.
"Aku sudah selesai."Jawab Dira.
"Kamu sedang lihat apa sih, kok kayaknya serius sekali?."Sambung Dira yang bertanya pada Deon.
"Tidak bukan apa apa."Jawab Deon.
Setelah itu Deon langsung membayar buah yang Dira pilih. Lalu mereka melanjutkan perjalanan mereka. tak lama mereka pun sampai.
Deon langsung membawa buah yang di beli tadi ke dapur. Sedangkan Dira menunggu diruang tengah atas permintaan Deon. Sebenarnya Dira ingin melihat Deon membuat rujak buah untuknya tapi Deon melarang nya dan Deon malah meminta Dira menunggu di ruang tengah.
Dira pun akhirnya menunggu sambil menonton televisi. Dan saat itu tiba tiba saja ada orang yang duduk di samping Dira tanpa permisi. Dira melirik orang itu, dan Dira melihat Olivia yang duduk di samping nya. Tak lama Erina pun duduk di ruang tengah dengan mnembawa belanjaan yang begitu banya.
"Wah makasih ya oliv hari ini kamu sudah membayar semua belanjaan Tante."Ucap Erina.
"Tidak masalah Tante, lagi pula itu tidak seberapa kok."Ucap Olivia.
"Oh iya Dira, ini aku belikan pakaian untuk kamu."Sambung Olivia yang memberikan sebuah paper bag pada Dira.
"Terimakasih banyak, tapi aku rasa sebaiknya kamu tidak perlu repot-repot membelikan sesuatu untuk ku."Ucap Dira.
"Bukannya apa apa, hanya saja aku takut sesuatu yang kamu beli tidak sesuai dengan selera ku."Sambung Dira.
"Sombong sekali kamu. Dengar ya harusnya kamu itu bersyukur karena aku membelikan sesuatu yang kamu tidak mungkin sanggup membayar nya."Saut olivia.
"Ya mungkin saja saat ini kamu masih bisa membeli barang yang kamu suka sebanyak apa pun dan semahal apa pun karena kamu menggunakan uang Deon, kalau tidak kamu tidak akan mempu Dira. Dengar baik baik, cepat atau lambat aku akan merebut Deon dari kamu."Sambung Olivia.
"Silahkan kalau mampu."Saut Dira yang kemudian langsung pergi dari sana.
"Lihat saja Dira kamu akan menyesal karena telah berurusan dengan ku."Ucap Olivia.
Dira kini menghampiri Deon yang sedang sibuk membuat rujak buah untuk Dira di dapur. Dira pun duduk di sana sambil melihat Deon yang sedang mengulek.
"Wah ternyata kamu benar benar bisa membuatnya."Ucap Dira.
"Loh kamu kok di sini? Aku kan sudah bilang kamu tunggu di ruang tengah saja."Saut Deon sambil melihat Dira yang tengah duduk dan memperhatikannya.
"Heh mau bagaimana lagi, di sana ada Nenek sihir dan wanita gatel yang baru saja datang dan mengganggu aku, makanya aku pergi dari sana dan menyusul kamu kesini."Jelas Dira.
"Ya sudah kalau begitu."Ucap Deon.
"ok sudah selesai dan rujak buah pun siap di sajikan."Sambung Deon.
Mendengar hal itu Dira sangat senang, tanpa basa basi Dira langsung memakan rujak buah yang di buatkan oleh Deon.
"Wah sayang ini enak sekali."Ucap Dira.
"Kamu suka?."Tanya Deon dan Dira hanya menjawab dengan anggukan.
"Ya sudah habiskan."Sambung Deon.
Dira pun memakan rujak buahnya dengan sangat lahap. Dira benar benar sangat menyukai rujak buah itu. Tak butuh lama Dira berhasil menghabiskannya, Deon yang melihat itu hanya tersenyum.
Deon pun memberikan air minum untuk Dira. Karena sudah merasa kenyang Dira pun menjadi ngantuk.
Akhirnya mereka pergi ke kanmar untuk beristirahat.Deon menemani Dira sampai Dira tertidur, setelah Dira tertidur Deon langsung menghubungi Rio dan meminta Rio untuk mencari sebuah kios untuk di jadikan kios bunga milik Dira.
"Halo Rio."Ucap Deon saat sambungan teleponnya sudah terhubung dengan Rio.
"lya Tuan."Jawab Rio.
"Aku mau sekarang juga kamu carikan sebuah kios untuk di jadikan kios bunga Dira."Ucap Deon.
"Jangan lupa kamu langsung saja beli bunga jenis apa saja dan pastikan semua jenis bunga ada "Sambung Deon.
"Baik Tuan."Jawab Deon.
Setelah itu Deon langsung memutuskan sambungan teleponnya dengan Rio. Deon pun pergi menuju ruang kerjanya untuk mengerjakan beberapa kerajaannya yang belum selesai.
Saat Deon sedang sibuk mengerjakan pekerjaannya.Tiba tiba saja Olivia masuk dan mendekati Deon. olivia berdiri di samping Deon dan tanpa ragu ragu olivia langsung memeluk Deon. Deon pun mendorong Olivia, hingga Olivia melepaskan pelukannya.
"Apa yang kamu lakukan Oliv?." Tanya Deon dengan tatapan yang tajam.
"Deon aku merindukan kamu. Apakah kamu tahu kalau sampai saat ini aku tidak bisa terima atas pernikahan kamu dan Dira."Ucap Olivia dengan wajah yang terlihat sedih.
"Deon aku ingin menikah dengan kamu.'Sambung olivia.
"Berhenti bersiap seperti ini dan jangan pernah kamu mencoba untuk menggoda ku, karena aku sama sekali tidak tertarik pada mu."Ucap Deon.
"Aku harap kamu pun tidak datang lagi ke sini, aku tidak mau dengan kedatangan kamu di sini mengganggu Dira."Sambung Deon.
"Apa sih kehebatan dia? Apa kelebihan dia, sehingga kamu lebih memilih dia dari pada aku?. Jelas jelas aku lebih baik dari pada dia."Ucap Olivia dengan nada yang meninggi.
"Bukan urusan mu. Sekarang juga kamu pergi dari sini."Ucap Deon.
"PERGI DARI SINI..... "Sambung Deon