59

61 5 0
                                        

Seribu permohonan, seribu maaf yang di lontarkan Yasmin tidak akan pernah membuat Deon bisa memaafkan dia. Karena apa yang sudah di lakukan
Yasmin sungguh sudah melewati batas.

BUUGG.

Deon menendang Yasmin yang tengah memeluk kakinya. Deon menatap tajam kearah Yasmin dan Deon pun langsung meminta Rio untuk pergi membawa Yasmin pada Ziko yang berada di ruangan sebelah sedang memberi makan hewan peliharaan Dira.

"Rio bawa dia pada Ziko yang saat ini sedang memberi makan hewan peliharaan Dira."Ucap Deon.

"Dan katakan saja pada Ziko kalau dia bebas melakukan apa saja pada Yasmin."Sambung Deon.

"Baik Tuan."Ucap Rio.

Rio langsung membawa Yasmin dan Yasmin pun memberontak lalu berusaha untuk lari. Tapi semuanya sudah terlambat karena siap pun yang masuk ke dalam kastil ini tidak akan bisa keluar tanpa seizin dari Dira.
Hingga akhirnya Yasmin sudah kembali tertangkap oleh Rio dan anak buah Dira yang lainnya.

Setelah Yasmin pergi, Deon berjalan mendekat pada Dira lalu Deon pun mencium kening Dira dan juga bayi laki laki yang ada dalam gendongan Dira saat ini.

"Hay sayang, maaf baru kali ini Papah bisa melihat kamu."Ucap Deon yang kemudian mengambil alih bayi itu dari Dira.

"Kamu beri nama dia siapa?."'Tanya Deon pada Dira.

"Pangeran Arsenio."Jawab Dira.

"Nama yang bagus."Ucap Deon.

Deon menggendong anaknya dengan rasa penuh suka cita. Deon benar benar tidak menyangka kalau ternyata anaknya masih hidup selama ini. Deon kini melihat kearah Gaby sambil tersenyum.

"Gaby, terimakasih banyak karena kamu sudah bersedia menjaga Pangeran selama ini."Ucap Deon pada Gaby.

"Kakak tidak perlu berterimakasih pada ku. Karena bagaimana pun juga Pangeran adalah keponakan ku."Ucap Gaby.

Deon tidak menyangka ternyata selama Gaby pergi dari rumah itu karena Gaby sedang merawat anaknya di sini. Dan itu berarti Gaby sudah tahu rahasia Dira dan juga dirinya.

Tapi Deon tidak perduli lagi karena cepat atau lambat dia akan mengakhiri semuanya dan memberi pelajaran pada Erina. Deon juga tahu kalau sudah sangat lama hubungan Gaby dan Erina tidak baik lagi setelah Gaby dekat dengan Dira.

Deon pergi ke kamar Dira. Deon pun meletakan Pangeran di atas tempat tidur di antara dirinya dan Dira. Deon mengusap pipi Pangeran sambil tersenyum tersenyum.

"Bagaimana bisa kamu tidak memberitahu aku tentang Pangeran selama ini?"Tanya Deon pada Dira tanpa melirik Dira karena mata Deon tetap fokus pada Pangeran.

"Maaf karena aku merahasiakannya dari kamu. Saat itu kondisi Pangeran sangat tidak biak dan kemungkinan untuk hidupnya sangat kecil. Karena itu Ziko dan Raw membawa Pangeran pergi dan menukarnya dengan bayi yang sudah meninggal.

"Jelas Dira. "Aku tidak ingin membuat mu berharap dengan Raw mampu merawat Pangeran hingga Pangeran kini baik baik saja. Dan Geby memutuskan untuk membantu merawat Pangeran sampai semua ini berakhir."'Sambung Dira. sesuatu yang saat itu belum pasti. Tapi untungnya

"lya tidak masalah, yang terpenting saat ini kamu dan Pangeran baik baik saja itu sangat cukup untuk ku.'Ucap Deon yang kini melihat Dira.

Karena hari semakin sore, Deon dan Dira pun memutuskan untuk kembali ke rumah mereka. Sebelum pergi Dira menitipkan Pangeran kepada Geby kembali. Karena belum saatnya Pangeran di bawa pergi.

"Geby maaf menyusahkan kamu kembali, karena ini bukan waktu yang tepat untuk membawa Pangeran bersama dengan kami."Ucap Dira.

"Tidak papa, lagi pula aku sangat suka tinggal di sini bersama dengan Pangeran."Jawab Geby sambil tersenyum.

Setelah itu Deon dan Dira pun langsung pergi. Seperti cara Dira keluar dari rumah maka seperti itu pulalah Dira kembali masuk ke dalam rumah. Begitu pula dengan Deon, hanya saja kini Deon kembali hanya bersama dengan Rio.

Wajah Deon kini di penuhi dengan kebahagiaan karena ternyata anaknya masih hidup sampai saat ini. Erina yang melihat Deon sangat bahagia langsung bertanya pada Deon apa yang sebenarnya terjadi dan kenapa Deon pulang hanya bersama dengan Rio.

"Deon kamu kenapa, sepertinya sangat bahagia? Dan di mana Yasmin kenapa kamu pulang hanya bersama dengan Rio?."Tanya Erina.

"Dia sudah pergi jauh entah kemana."Jawab Deon.

"Pergi jauh? Maksud kamu itu apa?."Tanya Erina kembali yang tidak mengerti dengan apa yang di katakan oleh Deon.

"Yasmin sudah pergi dan tidak akan pernah kembali lagi ke sini."Ucap Deon.

Setelah itu Deon langsung pergi meninggalkan Erina yang kini tengah diam dan memikirkan apa yang baru saja di katakan oleh Deon. Karena tidak mungkin Yasmin pergi karena dari awal Yasmin sudah melakukan perjanjian dengan Erina kalau Yasmin akan menikah dengan Deon dan sebagian hartanya akan di berikan pada Erina.

"Kemana Yasmin pergi? Dan kenapa juga Yasmin bisa pergi begitu saja padahal tujuan awal dia akan segera di dapatkan nya." Batin Erina.

Erina pergi ke kamarnya lalu menghubungi Yasmin, Karena Erina tidak ingin rencana yang sudah di susun rapih dan hampir berhasil ini akan gagal dalam sekejap mata karena Yasmin pergi begitu saja.

Tak selang lama sambungan teleponnya pun tersambung.

"Halo Yasmin."Ucap Erina.

"Di mana kamu sekarang, kenapa kamu pergi begitu saja? Padahal kemenangan sudah ada di depan mata kita."Sambung Erina.

"Yasmin kenapa kamu diam saja, jawab pertanyaan saya!."Ucap Erina kembali namun sama sekali tidak di jawab oleh Yasmin dan setelah itu sambung telpon pun terputus.

Erina sangat kesal dengan apa yang di lakukan oleh Yasmin. Sedangkan kini orang yang mengangkat telepon dari
Erina tengah tersenyum puas. Ya orang itu adalah Dira, karena tadi Ziko memberikan handphone milik
Yasmin pada Dira sebelum Dira kembali bersama dengan Deon.
Dan saat ini Dira tengah membaca pesan antara Erina dan Yasmin. Dan saat Dira membaca pesan pertama yang Erina kirimkan pada Yasmin membuat Dira mengerenyitkan kening nya.

"Sayang kamu sebenarnya tahu tentang siapa Ayah kandung Putri atau tidak?."Tanya Dira pada Deon.

"Tidak. Lagi pula kejadian itu sudah sangat lama, aku juga tidak ada urusan nya dengan itu jadi aku tidak mencari tahu."Jawab Deon.

"Kenapa?."Tanya Deon pada Dira.

Dira melempar handphone Yasmin pada Deon. Deon pun langsung membuka dan membaca apa yang tadi di baca oleh Dira. Kemudian Deon menatap Dira.

"Apa yang akan kamu lakukan sekarang?."Tanya Deon pada Deon.

"Aku akan melihat keadaan terlebih dahulu, jika memang sudah tidak terkendali lagi aku akan melakukan sesuai apa yang kamu katakan sejak awal untuk menghabisi Putri."Jawab Dira. Deon pun mengangguk dan tersenyum pada Dira.

CINTA YANG SESUNGGUHNYA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang