76

61 1 0
                                        

Setelah Raw pergi lbu Ibu dan para gadis membicarakan Raw dan gadis cantik yang bersamanya tadi.

"Itu perempuan siapanya Mas Raw ya?."Tanya Ibu A.

"Kayanya sih ceweknya Mas Raw deh."Saut Ibu B.

"Cocok ya sama Mas Raw, sama sama cakep."Ucap Ibu C.

Sedangkan Ayu kini tengah kesel dan bertanya tanya siapa kira kira gadis yang sekarang tinggal di rumah
Mas Raw. Ayu tidak terima alau ternyata gadis itu adalah ceweknya Raw.

"Cocok dari mananya sih? Udah jelas jelas Mas Raw itu lebih cocok sama Ayu."Ucap Ayu yang kemudian pergi dari sana.

"Dih kenapa tuh si Ayu? Marah marah nggak jelas."Ucap lbu C.

"Biasalah namanya juga lagi patah hati, melihat pujaan hati bawa bini."'Saut Ibu A.

Semua orang pun akhirnya tertawa mendengar celotehan dari lbu A. Memang bukan rahasia lagi kalau rata rata gadis di desa itu menyukai Raw.
Apalagi Ayu yang sampai saat ini masih belum punya pasangan gara gara masih berharap bisa mendapatkan hati Raw.

Dari wajah, penampilan, Raw memang nomor satu di desanya. Apa lagi Raw juga adalah seorang pria yang mapan. Tentu saja membuat Raw makin di kagumi oleh para gadis, bahkan orang tua yang memiliki anak gadis ingin kalau anaknya bisa menikah dengan Raw.

Mungkin karena di mata mereka Raw terlihat baik, sopan dan murah senyum. Tapi mereka tidak tahu bagaimana Raw saat sedang bekerja apalagi saat turun lapangan bersama Dira.

Jika mereka tahu mungkin mereka akan ketakutan setengah mati, dan berusaha menghindar dari Raw.
Namun dari dulu Raw tidak pernah bersikap buruk saat di desa nya sesuai dengan apa yang di katakan oleh Kakaknya.

Waktu terus berjalan dan kini Gaby sudah menyelesaikan masakannya. Dan Raw kini sudah selesai mandi.
Setelah Raw keluar dari kamar mandi, Gaby pun langsung masuk ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya. Tak lupa sebelum masuk ke dalam kamar mandi Gaby membawa baju gantinya, karena kamar mandi di Rumah Raw hanya ada satu dan itu pun tidak di dalam kamar.

Setelah lima belas menit Gaby pun keluar dari kamar mandi dengan sudah mengenakan pakaian yang kemarin malam di berikan oleh Bu RT.

Setelah lima belas menit Gaby pun keluar dari kamar mandi dengan sudah mengenakan pakaian yang kemarin malam di berikan oleh Bu RT

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Raw menurut mu bagaimana, aku aneh tidak pakai baju ini?."Tanya Gaby pada Raw.

Raw melihat Gaby dari dari atas sampai bawah tanpa berkedip. "Memang kalau wanita cantik pakai apa pun akan tetap cantik. Padahal cuman pakai daster." Batin Raw.

"Raw kamu kok diem aja sih? Aku aneh ya?."Tanya Gaby kembali.

"Tidak, kamu cantik kok."Jawab Raw.

"Sangat sangat cantik."Sambung Raw.

"Kamu nggak bohongkan?."Tanya Gaby.

"Enggak Gaby."Jawab Raw.

Setelah itu Raw dan Gaby pun makan bersama. Raw makan dengan sangat lahap, Gaby yang melihat Raw makan seperti itu sangat senang itu artinya lidah Raw cocok dengan masakannya.

Selesai makan Raw dan Gaby pun langsung bersiap untuk pergi ke pasar. Saat semuanya sudah siap mereka pun langsung pergi. Saat mereka keluar dari rumah, mereka melihat beberapa lbu lbu dan gadis berkumpul duduk di bawah pohon mangga yang berbeda di sebrang rumah Raw.

"Eh lihat mereka keluar."Ucap Ibu A.

"Waduh si Neng abis keramas tuh."'Saut Ibu B.

"Jangan jangan bener lagi kalau mereka dah nikah, si Neng aja pake cincin di jari manisnya."'Sambung
Ibu B.

"Yah gagal dong aku punya suami Mas Raw."'Saut gadis A.

"Mau jadi pelakornya aja masih kalah jauh cantik sama istri Mas Raw.'Ucap gadis B.

"Cantikan juga Ayu, lihat Ayu lebih cantik dan penampilan Ayu juga lebih baik dari dia. Lihat dia cuman pake daster, udah gitu dasternya jelek lagi."Saut Ayu.

"Si Neng cuman pake daster aja juga cantik Yu, lihat tuh."Ucap lbu A.

Saat Raw dan Gaby akan pergi, tidak lupa Raw dan Gaby menyapa mereka.
Saat di perjalanan Gaby hanya diam menikmati pemandangan yang indah. Hingga tak terasa mereka pun kini sudah sampai di pasar.

"Nggak papa ya belanjanya cuman di pasar?."'Tanya Raw.

"Lagi pula di sini nggak ada mall. Tapi nanti kalau mau beli baju kamu, aku akan tunjukkan toko yang bagus di sini."'Sambung Raw.

"lya nggak papa, lagi pula hanya untuk sementara ini."Ucap Gaby.

Raw dan Gaby pun langsung masuk kedalam pasar. Karena pasar cukup ramai Raw pun menggandeng tangan Gaby agar tidak terpisah. Pertama Raw mencari kasur angin untuk dirinya tidur, setelah itu membeli sabun dan bahan makanan yang lainnya.

Karena barang belanjaan mereka banyak, Raw memanggil tukang becak untuk membawa barang belanjaannya. Kebetulan ada tukang becak yang memang rumahnya tidak jauh dari rumah Raw.

Setelah semua barang sudah di susun di becak, Raw langsung memberikan uang pada Bapaknya.

"Pak tolong ya bawa ini ke rumah saya, nanti jika Bapak sudah sampai, barang barangnya taruh di depan pintu saja."Ucap Raw.

"Baik Mas Raw. Pokoknya Mas Raw tenang saja dan percayakan pada Bapak semuanya pasti beres."Ucap
Bapak tukang becak.

Setelah itu Raw langsung pergi mengantar Gaby untuk membeli baju dan tukang becak pun sudah pergi membawa barang barang Raw ke rumah.

Setelah mengendarai motor lima menit dari pasar, kini Raw dan Gaby sudah sampai di sebuah toko pakaian dan kosmetik yang besar.

Mereka langsung masuk ke dalam yang kemudian langsung di sambut oleh pelayan toko.

Gaby pergi memilih milih pakaian sedangkan Raw hanya duduk menunggu. Tak lupa Raw memotret
Gaby untuk di kirim pada Dira dan tentunya untuk dirinya sendiri juga.
Cukup lama Gaby memilih milih baju juga kosmetiknya. Dan setelah satu jam lebih akhirnya Gaby sudah selesai memilih dan kini hanya tinggal membayar.

"Mbak karena Mbak sudah belanja banyak Mbak dapat diskon dari toko kami ya."Ucap kasir.

"Benarkah? Wah hebat sekali."Ucap Gaby yang senang karena mendapat diskon.

"Benar, total nya jadi lima juta rupiah ya Mbak"Ucap kasir.

"lya."Saut Gaby yang kemudian mengambil kartu di dalam dompet nya.

"Biar aku saja yang bayar."Ucap Raw.

"Tidak usah, aku bawa kartu kok."Ucap Gaby.

"Nggak papa, aku aja yang bayar."Ucap Raw kembali.

"Raw kamu kan sudah membeli segala keperluan kita tadi, jadi untuk keperluan aku sendiri biar aku yang bayar, lagi pula murah banget kok, cuman lima juta."Ucap Gaby.

"Ok, tapi nanti kalau kamu butuh sesuatu tinggal bilang aku, mengerti."Ucap Raw.

"lya.'Saut Gaby. Setelah membayar akhirnya, mereka langsung pergi.
Sebelum pulang Raw pergi ke ATM untuk mengambil uang case. Begitu pula Gaby.

CINTA YANG SESUNGGUHNYA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang