66

53 2 0
                                    

Tanpa di duga ada orang yang mendengar pembicaraan Erina di telpon. Dan orang itu adalah
Rangga. Setelah Erina selesai telpon, Rangga langsung pergi ke kamarnya kembali. Rangga pun kini penasaran dengan orang yang di cari oleh Erina.

"Siapa orang yang sedang Mamah cari? Dan untuk apa?."Ucap Rangga.

"Sepertinya ada sesuatu yang di sembunyikan Mamah dari ku, aku harus mencari tahu dan memastikan nya sendiri."Sambung Rangga.

✨✨✨

Keesokan harinya di saat semua orang sudah pergi, Erina pun pergi menuju suatu tempat di mana dia akan bertemu dengan llona. Dan hal itu tentu saja tidak di lewatkan oleh Rangga.

Rangga awalnya memang sudah pergi dari rumah, tapi tidak benar benar pergi. Rangga menunggu di dekat rumah nya untuk mengawasi apakah Erina akan pergi atau tidak. Dan ternyata Erina benar benar pergi.

Erina pergi ke sebuah cafe di mana llona sudah menunggunya di sana. Rangga pun masuk dan duduk di meja yang cukup dekat dengan Erina dan llona. Rangga sempat mengganti pakaiannya tadi di mobil setelah keluar dari rumah. Dan untuk menutupi wajahnya Rangga menggunakan masker dan topi.

Erina dan llona pun kini mulai mengobrol dan Rangga harus menyiapkan telinga nya dan mendengarkan semua dengan baik. "Bagaimana Mah, apa mereka sudah menemukan keberadaan keluarga Dira?."Tanya llona pada Erina.

"Belum."Jawab Erina.

"Kenapa lama sekali sih?"Tanya llona kembali.

"Mamah juga tidak tahu, tapi mereka bilang kalau keluarga Dira itu sangat sulit untuk di lacak. Bahkan informasi tentang mereka saja itu hanya informasi bisa. Dan mereka bilang kalau ada kemungkinan keluarga Dira itu bukan keluarga biasa saja."Jelas
Erina.

"Maksudnya?."Tanya llona tidak mengerti.

"Mamah juga belum tahu pasti. Tapi sepertinya kita tidak boleh bertindak gegabah, karena kalau sampai apa yang mereka katakan itu benar maka akan sangat berbahaya untuk kita."Jawab Erina.

"Terus sekarang kita harus bagaimana? Aku sudah benar benar muak dengan ini semua. Aku ingin secepatnya Dira itu di singkirkan agar Felix bisa melupakan dia dan kita pun akan lebih mudah mengendalikan Kak Deon."Ucap llona.

"lya Mamah juga benar benar muak, apa lagi Dira sudah mulai berani bertindak. Kamu tahu Dira hampir saja memberikan tahu pada Kakak kamu
Rangga tentang Yasmin dan Putri."Ucap Erina.

"Apa? Tapi Kak Rangga masih belum tahu kalau Putri itu anak nya kan Mah?."Tanya llona.

"Belum. Karena Dira tidak mengatakannya pada Rangga. Tapi cepat atau lambat pasti Rangga akan tahu kalau kita tidak segera menyingkirkan Dira."Ucap Erina.

Rangga yang sedari tadi mendengar percakapan Erina dan llona hanya diam saja dan tidak bisa berkata apa pun. Rangga benar benar tidak tahu kalau ternyata Erina menyembunyikan suatu hal yang begitu besar darinya.

"Jadi wanita yang bernama Yasmin itu adalah wanita beberapa tahun lalu, dan gadis kecil yang bernama Putri anak ku." Batin Rangga.

"Mah, menurut Mamah Putri masih hidup atau tidak ya? Kan saat ini Putri ada di tangan Dira sedangkan
Yasmin sudah mati di tangan Dira juga."Ucap Ilona.

"Aaahhh aku jadi teringat bagaimana cara Yasmin mati dan aku tiba tiba saja merasa takut akan hal itu."Sambung llona.

"Kamu jangan takut sayang, kamu harus yakin kalau kita pasti akan bisa mengalahkan Dira."Ucap Erina.

✨✨✨

Setelah puas mendengar percakapan Erina dan llona, Rangga pergi dari cafe itu. Rangga pun berniat untuk pergi menemui Dira yang saat ini sedang berada di kantor Deon.

Rangga ingin mendengar langsung dari Dira apakah yang di katakan oleh Erina dan llona itu benar atau tidak.

Setelah menempuh perjalanan sekitar empat puluh menit Rangga pun kini sudah sampai di kantor Deon. Rangga langsung pergi menaiki lift untuk menunju ruangan Deon. Dan tidak ada orang yang menghalangi Rangga, karena mereka juga tahu kalau Rangga adalah adik Deon meskipun berbeda
Ibu.

Lagi pula tidak ada larangan untuk Rangga tidak di izinkan untuk masuk ke kantor Deon. Saat Rangga sudah sampai di lantai paling atas, Rangga langsung berjalan menuju ruang Deon, namun tiba tiba saja Rio memanggil Rangga.

"Tuan Rangga anda mau ke mana?."Tanya Rio pada Rangga.

"Aku ingin bertemu dengan Dira untuk memastikan sesuatu padanya."Jawab Rangga.

"Tapi maaf Tuan Rangga, saat ini Nona Dira sedang membahas sesuatu yang penting dengan Tuan Deon dan tidak bisa di ganggu"Ucap Rio.

"Katakan pada mereka aku hanya ingin berbicara sebentar."Ucap Rangga kembali.

Rio pun akhirnya pergi ke ruangan Deon dan tak lama Rio keluar kembali. "Tuan Rangga silahkan, tapi ingat waktu Tuan Rangga tidak lama."Ucap Rio.

"lya."Jawab Rangga.

Rio pun mengantar Rangga masuk ke dalam ruangan Deon. Setelah itu Rio pergi keluar dari ruangan Deon.
Hingga saat ini Rangga tengah duduk di hadapan Dira dan juga Deon.

"Apa yang ingin kamu bicarakan dengan ku?."Tanya Dira pada Rangga.

"Aku ingin bertanya tentang wanita yang bernama Yasmin dan juga anak nya yang bernama Putri pada mu."Jawab Rangga.

"Apa benar alasan Mamah meminta ku pergi dan kembali pada waktu hari itu karena Yasmin dan Putri. Dan apa benar Putri itu anak ku?."'Sambung
Rangga.

"Oh jadi kamu sudah tahu tentang hal ini, baguslah jadi aku tidak perlu repot-repot lagi memberi tahu kamu Rangga."Ucap Dira.

"Jadi semua itu benar?."Tanya Rangga kembali dan Dira hanya mengangguk.

"Lalu di mana mereka sekarang?."Tanya Rangga.

"Kamu tidak perlu menanyakan mereka lagi, karena mereka sudah di korbankan oleh Mamah kamu hanya untuk mendapatkan semua keinginannya."Ucap Dira.

"Tapi bukankah kamu juga menginginkan hal yang sama seperti Mamah mu itu?."Sambung Dira.

"Tapi tidak dengan mengorbankan darah daging ku sendiri."Ucap Rangga.

"Semuanya sudah terjadi, lalu mau apa lagi."Ucap Dira.

Dengan kemarahan nya Rangga pergi dari ruangan Deon. Sedangkan Dira dan Deon hanya saling melempar senyum.

Mendengar apa yang di katakan oleh Dira tadi membuat Rangga benar benar tidak habis pikir pada Mamah nya itu. Bagaimana bisa dia tega melakukan hal itu pada cucunya sendiri.

Meskipun kejadian malam itu tidak di sengaja tapi tetap saja Putri anaknya, meskipun Rangga tidak bertanggung jawab pada lbunya tapi setidaknya
Rangga akan tetap bertanggung jawab pada anaknya.

Rangga memutuskan untuk pulang, karena Rangga yakin kalau saat ini pasti Erina sudah pulang. Rangga harus berbicara pada Erina dan meminta penjelasannya kenapa dia tega melakukan hal itu padanya. Setelah sampai Rangga langsung masuk ke dalam rumah dan mencari kebenaran Erina.

CINTA YANG SESUNGGUHNYA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang