Dira tertidur sangat nyenyak, bahkan sampai malam hari Dira belum bangun dari tidurnya. Deon pun akhirnya ikut tertidur di samping Dira, sedangkan
Maya sudah kembali ke kediaman Deon setelah Deon datang ke rumah orang tua Dira.Deon membuka matanya dan pada saat itu Deon masih melihat wajah cantik Dira yang masih terlelap tidur di sampingnya. Deon pun membelai pipi Dira dengan sangat lembut.
"'Sampai saat ini aku masih belum mengerti kenapa aku bisa begitu mudahnya jatuh cinta kepada mu Dira, dan bahkan aku sangat takut kehilanganmu."Ucap Deon.
Dira yang merasakan sentuhan di wajahnya pun langsung membuka matanya, pada saat Dira membuka matanya Dira melihat Deon yang tengah berbaring di sampingnya.
"Hei kenapa kamu terbangun? Apa aku mengganggu tidur mu sayang?."Ucap Deon saat melihat Dira membuka matanya.
"Tidak, lagi pula aku pasti sudah tertidur lama sekali."Ucap Dira.
"Oh iya, dia mana Maya?."'Sambung Dira yang bertanya pada Deon.
"Untuk apa kamu mencari Maya kalau aku ada di sini."Tanya Deon.
"Sayang.."Rengek Dira.
"Maya sudah pulang."Ucap Deon sambil mencubit hidung mancung Dira.
Dira mendengus kesal saat Deon mencubit hidungnya. Dira pun menatap tajam pada Deon dan Deon membalas tatapan itu. Sampai akhirnya mereka saling menatap untuk beberapa saat, tatapan yang begitu hangat.
Deon pun akhirnya lebih mendekatkan dirinya pada Dira, sampai tidak ada lagi jarak di antara mereka. Tanpa aba aba Deon langsung mencium bibir Dira.
Awalnya Deon mencium Dira singkat, tapi kini tidak lagi. Deon ******* bibir Dira dan kali ini Dira membalas ciuman Deon. Deon yang mendapat balasan dari Dira tentu saja sangat senang karena ini adalah pertama kalinya
Dira membalas apa yang Deon lakukan.
Setelah cukup lama mereka berciuman, Deon pun menyudahi ciuman itu.mereka kembali saling menatap. Deon membelai wajah Dira dengan sangat lembut sehingga Dira merasa nyaman saat Deon membelainya.
"Dira, aku merasa kini aku benar benar jatuh cinta pada mu sayang. Dan aku merasa kalau aku tidak bisa hidup tanpa kamu."Ucap Deon.
"Aku tahu kalau kamu mencintaiku. Tapi aku mohon jangan pernah katakan kalau kamu tidak bisa hidup tanpa aku. Karena dengan atau tanpa aku kamu harus tetap hidup."Ucap Dira.
"Aku tidak akan sanggup jika kamu kenapa kenapa."Sambung Dira.
"Kalau begitu tetaplah bersama dengan aku apa pun yang terjadi."Saut Deon.
Dira hanya mengangguk sambil tersenyum. Mendapat jawaban itu Deon benar benar bahagia. Deon pun langsung menindih tubuh Dira, lalu Deon menciumi wajah Dira.
Setelah itu ciuman Deon turun ke leher Dira, sedangkan Dira hanya menikmati sentuhan dan ciuman yang di lakukan Deon padanya. Deon pun melepas pakaian yang di kenakan nya, setelah itu Deon melepaskan pakaian Dira. Hingga kini Dira dan Deon tidak mengenakan sehelai benang pun di tubuh mereka. Deon melanjutkan permainannya, sehingga Dira kini sudah benar benar terbuai.
"Ah...Deon." Desah Dira.
"Iya sayang, kenapa, apa anak kita ingin segera bertemu dengan Dady nya?.'Tanya Deon sanmbil tersenyum.
"I...lya.., dia....Dia..Ing...In cepat bertemu dengan mu."Jawab Dira terengah engah.
"Baiklah kalau begitu aku akan menemuinya sekarang juga, agar Maminya pun tidak gelisah lagi."Ucap Deon.
Lalu Deon pun melakukan penyatuannya dengan Dira, Deon bermain dengan sangat lembut namun dengan irama yang membuat Dira terus mendesah penuh kenikmatan.
Dan malam ini di lalui Deon dan Dira dengan penuh cinta, sampai akhirnya mereka kembali tertidur dengan saling berpelukan.Kini Deon mau pun Dira sudah memiliki cinta mereka dan menjadikan mereka tidak akan terpisahkan oleh siapa pun.
Keesokan harinya Deon bangun lebih awal dari Dira, dan seperti biasa Deon akan menyiapkan susu hangat untuk Dira. Deon pun pergi ke dapur untuk membuat susu.
"Deon apa yang sedang kamu lakukan?."Tanya Ayu yang baru saja datang ke dapur.
"Bunda.'Sapa Deon saat melihat Ayu berada di sampingnya.
"Ini Bunda aku sedang membuat susu untuk Dira." Sambung Deon yang menjawab pertanyaan Ayu tadi.
"Kenapa kamu yang membuatnya, biar Bunda saja yang membuat Susunya."Ucap Ayu.
"Tidak papa Bunda, aku sudah terbiasa kok. Lagi pula sebentar lagi juga sudah siap."Saut Deon.
"Ya sudah kalau begitu."Ucap Ayu.
"Bunda sekarang benar benar merasa lega karena Dira mempunyai suami seperti kamu Deon. Ya sudah
Bunda tinggal ya."Sambung Ayu."Iya Bunda."'Saut Deon.
Tak lama susu buatan Deon pun sudah siap, setelah itu Deon kembali ke kamar Dira dengan membawa susu yang tadi di buatnya. Saat Deon masuk ke dalam kamar, Deon melihat Dira yang baru saja terbangun dari mimpi indahnya.
Deon pun mendekati Dira.Cup, Deon mencium kening Dira dengan sangat mesra.
"Selamat pagi sayang."Ucap Deon.
"Selamat pagi"Ucap Dira sambil tersenyum.
"'Ayo bangun dan minum susu, aku tadi sudah membuat susu hangat untuk kamu."Ucap Deon sambil memberikan segelas susu pada Dira. Dira pun langsung meminum susu itu sampai habis.
"'Sayang ada yang ingin aku katakan pada mu."Ucap Dira setelah menghabiskan susu yang di buat Deon.
"Apa yang ingin kamu katakan pada ku?"Tanya Deon.
"Aku ingin melakukan aktivitas seperti biasanya."Ucap Dira.
"Maksudku seperti saat aku belum hamil. Tapi kamu tenang saja karena aku tidak akan melakukan sesuatu yang akan membahayakan anak kita."'Sambung Dira.
"Maksud kamu ingin bekerja atau apa?"Tanya Deon yang masih belum mengerti maksud Dira.
"Ya apa pun itu, yang pasti aku ingin mempunyai sebuah aktivitas di luar rumah agar aku tidak bosan. Jujur saja aku sudah mulai bosan dan jenuh berada di rumah setiap hari, terlebih lagi aku harus melihat wanita wanita gila itu."Ucap Dira.
"Baiklah, tapi kamu ingin apa? Maksudnya memiliki usaha apa?"Tanya Deon.
"Apa saja terserah pada mu."Ucap Dira.
"Baiklah kalau begitu nanti akan aku pikirkan."Ucap Deon.
Setelah itu mereka pun bersiap untuk pulang ke kediaman mereka. Setelah selesai mereka pun berpamitan pada Herman, Ayu dan juga Ardian.
Saat dalam perjalanan Dira terus melihat keluar jendela dan pada saat Dira melihat seorang pedagang buah Dira tiba tiba saja membayangkan kalau dirinya makan rujak buah pasti rasanya enak, lagi pula sudah sangat lama Dira tidak makan rujak buah."Sayang."Panggil Dira pada Deon.
"Iya, ada apa? Apa kamu melihat sesuatu yang membuat mu tertarik?."Tanya Deon.
"Iya, tadi aku melihat penjual buah dan tiba tiba saja aku ingin makan rujak buah. Bisakah kamu memberikannya untuk ku?." Jawab Dira.
"Tentu saja." Ucap Deon sambil tersenyum.
Deon tahu kalau saat ini Dira pasti sedang ngidam, sesuatu yang biasa terjadi pada wanita yang sedang hamil. Deon pun langsung putar balik untuk membeli buah, karena Deon akan membuat rujak buah sendiri saat mereka sudah sampai di rumah.