15

209 9 0
                                    

Keesokan harinya saat Deon akan berangkat ke kantor Deon memberikan sebuah kotak kecil pada Dira.

"Apa ini?."Tanya Dira pada Deon.

"Bukalah."Ucap Deon.

Dira pun akhirnya membuka kotak itu. Saat membuka kotak itu Dira melihat sebuah kunci mobil mewah.

"Apa maksudnya ini?."Tanya Dira.

Deon merangkul pinggang Dira sehingga kini tidak ada jarak di antara mereka.

"Bukankah tadi malam kamu meninta hadiah. Karena itu aku memberikan mu hadiah yang pantas untuk mu sayang."Jawab Deon.

"Tapi aku tidak minta mobil sayang."Ucap Dira.

"Apa kamu tidak suka dengan hadiahnya?."Tanya Deon.

"'Aku sangat menyukai sayang. Tapi apa ini tidak terlalu berlebihan bagaimana kalau Mamah Erina marah."Ucap Dira.

"Itu tidak berlebihan, aku pun tau sifat mama dan kamu. Lagi pula aku membeli mobil ini menggunakan uangku dan aku membelinya untuk istri ku sendiri apa salahnya."Ucap Deon.

"Baiklah Tuan Deon anda yang berkuasa."Ucap Dira.

Cup.

"Terimakasih."Ucap Dira setelah mencium bibir Deon sekilas.

Setelah itu Dira dan Deon pun turun untuk sarapan bersama sebelum Deon berangkat ke kantor. Saat mereka sedang menuruni anak tangga mereka melihat Felix yang baru saja masuk bersama dengan Ilona.

Felix pun melihat Ke arah Deon dan Dira yang sedang berjalan ke bawah. Deon yang melihat Felix menatap Dira dengan tatapan kekaguman langsung merangkul Dira.

"Apa kamu cemburu sayang?."Tanya Dira pada Deon sambil tersenyum.

"Tidak." Jawab Deon.

"Masa sih."Ucap Dira tidak yakin.

"Aku tidak cemburu, aku hanya ingin dia sadar kalau kamu sudah menjadi milikku dan hanya akan menjadi milikku, itu saja."Ucap Deon.

"Aahh, baiklah baiklah aku hanya milik Tuan Deon Arsenio seorang."Ucap Dira.

Mereka pun terus berjalan ke bawah dengan Deon yang terus merangkul Dira dengan mesra.

Deon tahu kalau saat ini pasti Felix sedangkan kesal tapi Deon tidak perduli yang jelas Deon hanya ingin
Felix sadar kalau Dira bukan miliknya lagi.

"Tumben Felix sudah ada di sini pagi pagi?."Tanya Deon.

"lya Kak, Felix ingin menjemput aku untuk pergi ke butik." Jawab Ilona.

"Jadi kalian akan pergi ke butik."Ucap Dira.

"lya, kami akan memesan baju pernikahan kami."Saut llona.

"Hmm, baguslah kalau begitu. Semoga semuanya berjalan dengan lancar dan acara pernikahan kalian akan segera di langsungkan ya."Ucap Dira.

"Tentu saja."Ucap llona.

Mereka pun akhirnya duduk di meja makan untuk sarapan. Dan entah kenapa tiba-tiba saja Deon sangat manja pada Dira.

Deon meminta Dira untuk menyuapinya di depan hati untuk memanjakan Deon. semua orang dan Dira pun tentu saja dengan senang
Felix sangat risih dengan yang di lakukan Deon.

Dan bukan hanya Felix saja yang risih, Rangga pun merasa risih tapi Rangga masih bisa menutupinya.

Felix pun bangkit dari duduknya lalu pergi meninggalkan meja makan. llona langsung mengejar Felix yang pergi begitu saja.

"Felix tunggu!."Ucap llona.

Deon yang melihat Felix pergi dari meja makan hanya tersenyum puas. Deon yakin kalau sebenarnya Felix datang pagi pagi ke rumahnya pasti karena Felix ingin bertemu dengan Dira. Ilona memegang tangan Felix agar Felix berhenti. Akhirnya Felix pun berhenti tepat di ruang tengah.

"Kamu kenapa?."Tanya llona.

"Aku nggak papa."Jawab Felix.

"Bohong. Kalau kamu nggak papa kamu pasti tidak akan pergi dari sana begitu saja"Ucap llona.

"Sekarang kamu bilang sama aku apa yang sebenarnya terjadi."Sambung llona.

"Itu bukan urusan kamu."Bentak Felix.

"Kamu kenapa bentak aku sih? Salah aku apa?."Tanya Ilona.

"Salah kamu itu terlalu memaksakan kehendak kamu sama aku dengan melalui Kakak kamu Deon."Jawab Felix.

"Maksud kamu apa berbicara seperti itu?."Tanya llona yang tidak mengerti.

"Kamu tidak usah pura pura tidak mengerti apa yang aku katakan sama kamu llona."Ucap Felix.

"Aku tahu kamu sengajakan mendekati orang tua aku dengan membantu mereka berkenalan dengan Kakak kamu Deon. Dan akhirnya orang tua ku memaksa aku untuk menjalin hubungan dengan kamu."Sambung Felix.

"Kalau iya memang kenapa? Apa salah aku memperjuangkan cinta aku sama kamu?." Ucap Ilona.

"Salah, salah besar. Kamu tahu karena kamu hidup ku kini hancur, aku tidak bisa bersama dengan wanita yang aku cintai lagi sekarang. Harusnya waktu itu aku tidak perlu menolong kamu dan biarkan kamu mati di sana."Ucap Felix.

"Felix kenapa kamu jahat banget sama aku sih. Apa kurangnya aku? Aku itu benar benar mencintai kamu. Lagi pula untuk apa kamu masih mencintainya wanita yang jelas jelas sudah tidak mencintai kamu lagi."Ucap lona dengan air mata yang mulai membasahi pipinya.

"Yang di katakan llona itu benar. Untuk apa kamu mencintai wanita yang sudah tidak mencintai kamu lagi. Atau bahkan dia sudah menganggap kamu mati."Saut Dira yang baru saja datang bersama dengan Deon dan yang lainnya.

"Menganggap aku mati."Ucap Felix.

"Benar, mungkin juga dia sudah menganggap kalau dia tidak pernah bertemu dengan kamu sebelumnya."Ucap Deon.

Mendengar ucapan Deon, Felix kini bertambah marah. Bagaimana tidak, Felix melihat wajah Dira seperti mengiyakan apa yang Deon katakan.

"'Sebaiknya kamu terima saja kenyataan saat ini. Lagi pula menikah dengan llona itu adalah sebuah keberuntungan untuk mu dan keluarga mu."Ucap Dira.

Tanpa menjawab ucapan Dira dan Deon, Felix langsung pergi meninggalkan kediaman Deon. Felix merasa kecewa karena Dira berbicara seperti itu padanya. Felix benar benar tidak menyangka kalau Dira memang sudah melupakan dirinya bahkan kisah cinta yang sudah mereka lalui bersama. llona yang melihat Felix pergi langsung berlari ke arah kamarnya sambil menangis. llona tahu kalau
Felix tidak mencintainya tapi kenapa Felix tega berbicara seperti itu padanya hanya demi wanita yang tidak jelas.
Erina menyusul llona untuk menenangkannya. Erina masuk ke dalam kamar llona lalu Erina pun duduk di samping llona.

"Sudahlah sayang kamu jangan menangis lagi."Ucap
Erina sambil mengelus rambut llona.

"Bagaimana aku tidak menangis Mah. Felix itu benar jahat sama aku. Felix tega berbicara seperti itu pada ku hanya karena cintanya pada seorang wanita yang tidak jelas."Teriak Ilona.

"Sabar sayang. Dari pada kamu memikirkan itu, lebih baik kamu sekarang cari tahu siapa wanita itu dan seperti apa dia sehingga membuat Felix tidak bisa membuka hatinya untuk kamu."Ucap Erina.

"Percuma Mah. Wanita itu tidak bisa di lacak, aku sudah pernah mencari tahu tentangnya tapi tidak berhasil. Tidak ada sedikit pun informasi tentang dia."Saut llona.

Erina jadi heran kenapa tidak ada informasi tentang wanita itu. Memang apa status wanita itu sehingga tidak dapat di cari tentang jati dirinya.

CINTA YANG SESUNGGUHNYA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang