Ardian kini sudah sampai di kios bunga milik Dira. Ardian melihat kalau kios itu cukup ramai, karena takut Dira dan Ayu kelelahan akhirnya Ardian memutuskan untuk membatu mereka.
Karena mungkin ini adalah hari pertanma kios bunga Dira di buka dan sedang ada promo makanya banyak pengunjung yang datang. Ardian pun dengan telaten dan sabar melayani pelanggan.Setelah beberapa menit akhirnya sudah tidak ada pelanggan yang lain nya lagi. Dira, Ayu dan Ardian pun duduk untuk mengistirahatkan kaki mereka yang terus berdiri sedari tadi.
"Aku tidak menyangka ternyata akan banyak pelanggan hari ini."Ucap Dira.
"Benar sekali, dan kamu tahu Bunda sangat senang karena ini pertama alinya Bunda melayani pelanggan secara langsung."Ucap Ayu.
"Oh iya terimakasih ya sayang kamu sudah mau membatu Bunda dan Kakak kamu tadi."Sambung Ayu.
"Bunda ini seperti pada siapa saja."Saut Ardian.
"Oh iya Kak, boleh tidak aku minta bunga mawar merah nya?."Sambung Ardian.
"Tentu saja."Ucap Dira.
"Terimakasih."'Ucap Ardian.
"Benda aku pergi sebentar, nanti aku akan kembali saat kios akan di tutup."Sambung Ardian.
"Baiklah, kamu hati hati."Ucap Ayu.
Ardian pun pergi dari kios bunga milik Dira ke suatu tempat yang sudah lama dia tak kunjungi. Tempat itu terpencil dan hampir tidak ada orang yang mengetahui tentang tempat itu.
Ardian membutuhkan waktu sekitar dua jam barulah Ardian sampai di sana. Di sebuah pinggir bukit di situlah Ardian kini berada, dan di sana ada sebuah makam.
Ardian berjalan mendekat pada makam itu dengan bunga mawar di tangannya.
Ardian berjongkok di samping makam itu kalau Ardian pun menaruh bunga mawar yang di bawanya di atas makam dengan batu nisan bertulis Mawar.
"Hai"Ucap Ardian.
"Apa kabar? Mawar kamu tahu hari ini aku di hampir lagi oleh seorang wanita cantik dan dia ingin berteman dengan ku. Tapi kamu tahu bukan kalau aku tidak suka berteman dengan seorang wanita siapa pun itu, kecuali kamu."Sambung Ardian.
"Aku tahu seharusnya aku tidak boleh seperti ini, bagaimana pun juga aku harus membuka perasaan aku untuk orang lain. Tapi jujur saja aku tidak bisa."Ucap Ardian kembali.
Setelah itu Ardian duduk bersandar di sebuah pohon yang berada di samping makam Mawar, Ardian menatap langit yang cerah. Saat itu Ardian pun teringat akan masa lalunya.
✨✨✨
"Ardian selamat pagi."Sapa seorang wanita cantik yang kini tengah tersenyum di depan Ardian.
"Pagi.'Saut Ardian yang juga tersenyum pada wanita itu.
"Hari ini sangat cerah bagaimana kalau kita pergi jalan-jalan?."Ucap wanita itu yang bertanya pendapat pada Ardian.
"Baiklah."Ucap Ardian.
Mereka pun pergi menggunakan mobil Ardian, mereka pergi ke sebuah bukit untuk menikmati pemandangan alam yang saat ini sangat cerah.
Setelah cukup lama perjalanan yang mereka tempuh akhirnya mereka pun sampai di bukit itu.
Setelah sampai wanita itu keluar dari dalam mobil Ardian dengan terus berlari riang, begitu pula dengan
Ardian yang mengejar wanita itu."Ardian ayo tangkap aku.'Teriak gadis itu dengan terus berlari.
"oh kamu ingin bermain main dengan ku Mawar."Ucap Ardian dengan terus mengejar wanita yang bernama mawar itu.
Aksi kejar kejaran itu berlangsung cukup lama, sampai akhirnya Ardian berhasil menangkap Mawar. Setelah tertangkap mereka duduk di bawah pohon besar, Ardian duduk sambil memeluk Mawar yang duduk di depannya.
Ardian memeluk dengan penuh kasih sayang, hingga Mawar merasa sangat nyaman dan tak ingin merubah posisi nya.
"Mawar, kalau aku perhatikan sepertinya aku tidak pernah melihat kamu bersama dengan pria lain.
Maksudnya teman pria mu."Ucap Ardian."lya aku mengerti maksud mu. Tapi aku tidak punya teman seorang pria."Saut Mawar.
"Kenapa? Aku tidak melarang mu berteman dengan seorang pria selama itu tidak berlebihan."Ucap Ardian.
"Tidak Ardian. Bagiku tidak ada pertemanan di antara seorang pria dan wanita, karena pria dan wanita itu hanya memiliki dua hubungan. Pertama kekasih dan kedua partner kerja di lapangan. Karena itu aku tidak pernah dekat dengan pria lain selain kamu."Jelas Mawar.
"Baiklah kalau begitu aku juga tidak akan dekat dengan wanita manapun selain kamu."Ucap Ardian.
"Kamu yakin?."Tanya Mawar memastikan.
"lya."Jawab Ardian.
"Kalau begitu mulai sekarang kamu hanya milik ku seorang."Ucap Mawar yang langsung memeluk Ardian dengan erat.
Setelah itu hari hari Ardian di penuhi kebahagiaan apa lagi saat bersama Mawar. Sampai akhirnya Mawar mendapatkan misi dan Mawar pun terluka sangat parah, hingga akhirnya Mawar tidak terselamatkan.
Ardian sangat terpukul dengan kepergian Mawar, dan tanpa sepengetahuan orang banyak Ardian mengambil jasad Mawar lalu Ardian menguburnya di bukit itu.
✨✨✨
"Ardian.... Ardian..".
Ardian yang mendengar seseorang memanggil namanya langsung berlari dan mencari sumber suara itu. Dan tak lama Ardian melihat seorang wanita cantik dengan gaun berwarna putih tengah berdiri membelakanginya.
"Siapa kamu?."Tanya Ardian sambil berjalan mendekat.
"Ardian apa kamu sudah melupakan aku?."Tanya wanita yang kemudian berbalik dan menghadap Ardian sambil tersenyum.
"Ma...Mawar."Panggil Ardian seakan tak pernah dengan apa yang di lihat nya saat ini.
"lya Ardian aku Mawar."Ucap wanita itu.
Setelah mendengar ucapan wanita itu yang menyatakan dirinya adalah Mawar, Ardian langsung berlari mendekat dan memeluk wanita yang sampai saat ini di cintai nya.
Dan setelah cukup lama Ardian memeluk Mawar, Mawar pun melepaskan pelukan Ardian darinya.
"Ada apa?."Tanya Ardian.
"Ardian ada yang ingin aku sampaikan padamu."Ucap Mawar.
"Apa?."Tanya Ardian kembali.
"Ardian sekarang aku sudah tidak bisa menemani kamu lagi, bukannya ingin ku seperti ini Ardian. Tapi memang sudah saatnya hubungan aku dan kamu berakhir karena kita tidak akan pernah bisa bersamna lagi."Jelas Mawar sambil memegang tangan Ardian.
"Pergi dan carilah kebahagiaan kamu
Ardian."Sambung Mawar yang kemudian melepaskan pegangan tangannya lalu perlahan pergi meninggalkan Ardian."Tidak Mawar!! Tidak... Jangan tinggalkan aku...!!.
"Teriak Ardian sambil berusaha mengejar Mawar namun tidak bisa.
"MAWAAARRRRR..."Teriak Ardian dengan nafas yang tak teratur. Kini Ardian mengambil nafas dengan teratur agar dirinya kembali tenang. Ardian menatap sekitar yang kini sudah gelap gulita.
"Ternya hanya mimpi."Ucap Ardian.
"Dan hari kini sudah gelap, aku harus pulang."Sambung Ardian.
Ardian pun pergi dari sana, namun sebelum itu Ardian mencium batu nisan Mawar. Di dalam perjalanan Ardian menghubungi Ayu dan bertanya apakah dia sudah pulang atau belum.
Dan ternyata Ayu sudah pulang.Akhirnya Ardian langsung pulang ke rumah, Ardian merasa bersalah karena tidak bisa menjemput Ayu padahal Ardian sudah mengatakan kalau dirinya akan menjemput.