Sesampainya di rumah Dira langsung masuk dan meninggalkan Deon di belakang. Karena Deon merasa kalau Dira marah akhirnya Deon membiarkan Dira seorang diri agar Dira dapat menenangkan hatinya.
Deon pun akhirnya mengirim pesan pada Dira dan memberitahu Dira kalau Deon akan pergi ke kantor kembali.
Tak butuh waktu lama Deon pun sudah sampai di kantor nya. Deon memanggil Rio ke dalam ruangannya.Tok tok tok.
"Masuk."Ucap Deon dari dalam.
Rio masuk ke dalam ruang Deon setelah mendapat İzin dari Deon. Rio kini berdiri di hadapan Deon dan siap menerima perintah dari Deon.
"Rio hari ini juga kamu cari sekertaris baru untuk ku, dan pecat saja Yasmin."Ucap Deon.
"Baik Tuan."Saut Rio.
"Permisi."'Sambung Rio yang kemudian langsung keluar dari ruangan Deon.
Rio pun melakukan perintah Deon untuk mencari sekertaris baru untuknya. Rio tidak perlu menanyakan alasan kenapa Deon ingin mengganti sekertaris nya itu, karena Rio sudah tahu dan melihat nya sendiri.
Rio tahu betul seperti apa Deon. Mungkin di luar Deon terlihat lembut dan baik, tapi itu hanya di dalam saja. Dan jika mungkin iya itu hanya pada orang yang paling dia sayangi.
Deon masih mempertahankan Yasmin saat itu karena Putri yang bernasib kurang beruntung. Tapi hari ini Yasmin dan Putri melakukan sesuatu yang sangat fatal dan tidak bisa di maafkan oleh Deon.
Pertama ya itu saat Putri memukul perut Dira yang saat ini tengah mengandung anaknya, dan yang kedua karena Yasmin sudah menantang dan membuat Dira marah, bahkan berani mengatakan di hadapan Dira tentang perasaannya.
Dan tak butuh waktu lama Rio pun sudah berhasil mendapatkan sekertaris baru untuk Deon. Setelah itu Rio meminta beberapa OB di kantor untuk membersihkan barang barang Yasmin dan menaruhnya di bawah agar saat Yasmin kembali resepsionis bisa langsung memberitahunya dan memberikan uang pesangon untuk Yasmin, setelah itu Yasmin bisa langsung pergi dari kantor Deon.
Setelah jam makan siang sudah habis Yasmin kembali ke kantor, Yasmin masuk dan berjalan menuju lift untuk pergi ke lantai atas. Tapi tak lama salah satu resepsionis menmanggil Yasmin.
"Bu Yasmin."Panggil resepsionis.
"lya ada apa?."Saut Yasmin yang bertanya pada resepsionis yang tengah berjalan mendekat padanya sambil tersenyum dan membawa amplop coklat.
"Maaf Bu Yasmin, mulai hari ini lbu sudah tidak bisa berkerja di kantor ini lagi. Ini uang pesangon Ibu dan Ibu bisa mengambil barang barang Ibu yang sudah kami bereskan."Ucap resepsionis sambil memberikan amplop coklat lalu menunjuk ke arah di mana barang barang Yasmin berada.
"Maksudnya apa ini? Jangan katakan kalau saya di pecat."Ucap Yasmin.
"Benar Bu Yasmin."Ucap resepsionis.
"Tapi kenapa? Dan kenapa kamu yang memberitahu hal ini kepada saya? Kenapa caranya seperti ini?."Tanya Yasmin.
"Maaf saya kurang tahu, saya hanya menjalankan apa yang di katakan oleh Taun Rio. Permisi."'Ucap resepsionis itu lalu berjalan kembali menuju tempat kerjanya.
Yasmin diam dan tidak percaya dengan apa yang baru saja di dengarnya. Yasmin berbalik dan hendak pergi menuju lift untuk meminta penjelasan dari Deon. Tapi sebelum Yasmin sampai ke lift, security sudah datang dan menghalangi Yasmin untuk masuk lift.
Karena Yasmin terus memberontak akhirnya security menarik Yasmin keluar dari kantor dan resepsionis tadi membatu membawa barang barang milik Yasmin keluar."Maaf Bu Yasmin, mulai hari ini juga Bi Yasmin di larang masuk ke dalam kantor."Ucap resepsionis sambil tersenyum lalu pergi masuk meninggalkan Yasmin.
Dengan berat hati Yasmin pun pergi sambil membawa barang barang nya. Yasmin tidak menyangka kalau hari ini akan terjadi juga. Yasnmin tahu semua ini terjadi pasti karena Dira.
Mungkin seharusnya hari ini Yasmin tetap seperti dulu yang selalu diam dan tidak pernah mengungkapkan perasaannya pada Deon secara terang terangan apa lagi di hadapan Dira yang jelas jelas istri dari Deon.
Yasmin berjalan untuk pulang dan meratapi nasibnya yang sungguh sial ini. Terlahir di keluarga yang miskin, mempunyai seorang anak di luar nikah dan tidak tahu siapa Ayah dari anaknya itu.
✨✨✨
Sedangkan kini Dira tersenyum puas saat mendengar kalau Deon sudah memecat Yasmin dengan cara tidak terhormat. Karena merasa bosan di kamar, Dira memutuskan untuk turun ke bawah dan membuat makanan kesukaannya.
Saat Dira berjalan menuju dapur Dira tidak sengaja melihat Gaby yang duduk sendiri sambil menatap layar handphone nya. Saat Dira melihat layar handphone Gaby dari belakang, Dira sedikit terkejut melihat Gaby yang sedang memandang foto seorang pemuda tampan yang tak lain adalah Ardian.
"Apa dia kekasih kamu?."Tanya Dira tiba tiba dan hal itu tentu saja membuat Gaby terkejut bukan main.
"Hah, siapa yang kamu maksud?."Tanya Gaby kembali.
"Pemuda yang ada di layar handphone kamu tadi itu, apa dia kekasih kamu?."Tanya Dira kembali.
"Itu bukan urusan kamu, lagi pula untuk apa bertanya tentang urusan pribadi ku."Ucap Gaby.
"Aku hanya bertanya, kalau sampai kamu berhasil mendapatkan hatinya itu bagus, karena itu artinya Ardian sudah melupakan masa lalunya."Ucap Dira yang kenmudian pergi meninggalkan Gaby yang diam mematung mencerna apa yang Dira katakan tadi.
"Kenapa Dira berbicara seperti itu? Apa Dira mengenal Ardian dengan baik." Batin Dira.
Karena penasaran Gaby menyusul Dira ke dapur untuk bertanya pada Dira mengenai Ardian, walaupun sebenarnya Gaby tidak tahu apakah Dira benar benar mengenal Ardian.
Saat Gaby sampai di dapur, Gaby lihat kalau Dira sedang bersiap untuk memasak. Dan entah kenapa
Gaby menjadi sedikit ragu untuk bertanya pada Dira."Jika ingin bertanya, tanya saja. Dari pada kamu terus berdiri diam di sana seperti patung."Ucap Dira yang menyadari keberadaan Gaby.
"Hmm apa kamu mengenal Ardian?."Tanya Gaby.
"Ya."Jawab Dira singkat.
"Lalu apa Ardian juga mengenal kamu?."Tanya Gaby kembali.
"Ya."Jawab Dira.
"Gaby, kalau ada sesuatu yang mengganjal dalam hati kamu katakan saja dan kamu tidak perlu khawatir kalau aku akan memberitahukan nya pada orang lain."Sambung Dira yang melihat keraguan dalam diri Gaby.
Dira kini baru melihat kalau yang di katakan Deon tentang Gaby itu memang benar. Karena itu Dira mau sedikit mengakrabkan diri dengan Gaby, mungkin saja Gaby bisa jadi teman di dalam rumah ini agar tidak terlalu bosan.
Apa lagi saat Dira tahu kalau Gaby menyimpan foto adiknya di dalam handphone nya. Dan itu berarti ada kemungkinan kalau Gaby menyukai Ardian, dan hal itu cukup bagus bagi Dira karena Dira tidak ingin kalau Ardian terus terpuruk karena masa lalunya.