62

55 3 0
                                    

Erina yang sudah mengetahui kalau Yasmin sudah tidak akan pernah kembali lagi akhirnya meminta
Rangga untuk kembali ke rumah.
Sebenarnya Rangga sendiri tidak tahu mengapa Erina memintanya untuk pergi dan kembali begitu saja.
Dan saat Rangga baru saja selesai di rumah, Rangga melihat Dira yang berdiri menatap ke arahnya dengan tatapan tajam.

Rangga heran kenapa Dira menatap nya seperti itu dan bukankah Dira itu lumpuh total? Lalu kenapa
Dira sekarang bisa berdiri dengan baik dan seperti tidak pernah terjadi apa apa pada Dira. Rangga pun memberanikan diri untuk mendekat pada Dira.

"Dira, kenapa kamu bisa berdiri dan tidak terlihat seperti orang yang mengalami lumpuh total."Ucap
Rangga.

"Karena aku memang tidak pernah lumpuh."Saut Dira.

"Apa? Jadi selama ini kamu hanya berpura pura saja?."Tanya Rangga.

"Tapi kenapa?."'Sambung Rangga yang bertanya kembali pada Dira.

"Untuk memancing ikan besar bukankah harusnya menggunakan pancing nya bagus agar ikan besar itu tidak akan bisa lepas."Ucap Dira.

"Oh iya, kamu tahu tidak kenapa Mamah kamu itu meminta kamu untuk pergi dan kembali ke rumah ini tanpa alasan yang jelas?."Sambung Dira yang bertanya pada Rangga.

Rangga hanya mengerutkan keningnya karena Rangga sama sekali tidak memahami apa yang baru saja di katakan oleh Dira.

"Aku tidak mengerti apa yang kamu katakan Dira."Ucap Rangga pada Dira.

Tanpa menjawab ucapan Rangga, Dira langsung pergi meninggalkan Rangga yang sedang berpikir apakah yang di maksud Dira sebenarnya. Dan percakapan antara Dira dan Rangga i ketahui oleh Erina. Erina kini benar-benar takut kalau Rangga akan segera mengetahui rahasia yang selalu di simpannya selama bertahun tahun.

"Dira benar benar tidak bisa di biarkan begitu saja, aku harus segera menemukan keberadaan keluarga
Dira agar aku bisa menjadikan mereka sebagai alat untuk mengendalikan Dira."Ucap Erina.

Dan kenyataan yang sesungguhnya Erina saat ini sudah masuk ke dalam rencana Dira. Dira tahu kalau
Erina terus memantau gerak geriknya dan Dira juga tahu kalau saat ini anak buah Erina sedang mencari keberadaan keluarganya.

"Manusia bodoh akan tetap bodoh kalau tidak pernah belajar dari sebuah pengalaman. Kamu pikir mencari keberadaan keluarga ku itu mudah,
Felix yang menggantikan Banu saja tidak mampu untuk melacak orang yang sudah membunuh Banu.
Padahal sudah sangat jelas orang nya ada di depan mata."Ucap Dira.

Dira kini sedang duduk di pinggir kolam renang seperti biasanya. Dan tak lama handphone nya berdering. Dira mengambil handphone nya lalu melihat siapa yang menghubungi nya.

"Ziko."Ucap Dira. Lalu Dira pun mengangkat telepon dari Ziko.

"Nona saya sudah mendapatkan informasi lengkap tentang Alex, dan seperti yang Nona duga kalau mereka adalah orang yang sama."Ucap Ziko.

"Dan nanti malam dia akan menghadiri sebuah pesta yang kemungkinan besar Nona dan Tuan Deon akan turut di undang."Sambung Ziko.

Setelah itu Dira memutuskan sambungan teleponnya dengan Ziko. Dira tersenyum setelah itu Dira mengirim pesan pada Deon mengenai pesta nanti malam.

Lalu Dira pun pergi untuk menyiapkan gaun yang akan di kenakan nya nanti malam. Tak lupa Dira pun menyiapkan pakaian untuk Deon.

Setelah kejadian Dira jatuh saat di mall, Dira yang awalnya tidak akan pernah melakukan sesuatu yang berbahaya lagi, kini kembali kepada Dira yang dulu.

Dira yang tidak kenal ampun dan tidak akan pernah membiarkan lawannya hidup lebih lama lagi. Jika pun Dira membiarkan mereka hidup lebih lama Dira pasti akan mempermainkannya seperti saat ini yang dia lakukan pada Erina.

Waktu terus berjalan dan malam pun akhirnya tiba. Deon pun sudah menyetujui untuk pergi ke pesta malam ini untuk menemani Dira, karena sebenarnya Deon tidak pernah mau pergi ke pesta seperti ini.

Namun karena Dira menginginkan nya maka Deon tidak bisa menolaknya. Deon pun pulang lebih awal untuk bersiap. Saat Deon sampai Dira sudah hampir siap.

Deon pun langsung berganti pakaian agar saat Dira sudah selesai dirinya pun sudah selesai. Setelah tiga puluh menit mereka pun sudah siap.

Deon dan Dira pergi hanya berdua jadi Deon sendirilah yang mengemudi.
Dan mereka pun akhirnya sampai di sebuah hotel di mana saat ini ada sebuah pesta yang sedang berlangsung di sana. Deon dan Dira langsung masuk dengan terus bergandengan. Hingga saat mereka sampai di sana, mereka langsung menjadi pusat perhatian para tamu undangan yang lainnya.

Terlebih lagi para wanita yang dulu memuja dan berharap untuk menjadi istri Deon. Mereka yang belum melihat Dira menjadi sangat penasaran siapakah wanita yang sangat beruntung bisa mendapatkan hati seorang Deon Arsenio yang begitu dingin dan tidak pernah suka di dekati oleh seorang wanita mana pun kecuali orang orang terdekat.

"Tuan Deon dan istrinya sudah datang."Ucap salah satu wanita hingga membuat para wanita yang lain berusaha untuk melihat Deon dan juga Dira.

Setelah mereka melihat Deon dan Dira, mereka langsung tidak dapat berkata apa pun lagi. Pasalnya Dira sangat cantik dan menmiliki aura yang hampir sama dengan Deon hingga mereka terlihat sangat begitu serasi.

"Wah istri Tuan Deon cantik sekali."Ucap wanita A.

"Kamu benar, pantas saja selama ini Tuan Deon tidak pernah suka di dekati oleh wanita lain. Ternyata dia mempunyai seorang wanita yang begitu sempurna."Saut wanita B.

"Lihatlah betapa cantik dan berwibawa nya dia. Aku seperti melihat seorang Tuan Putri."Ucap C.

Dan banyak lagi pujian yang di dengar oleh telinga tajam Dira. Tapi bukan hanya sebuah pujian yang di dengar oleh Dira. Di antara mereka juga ada yang mencibir dan berbicara yang tidak tidak tentang Dira apa lagi setelah mendengar ucapan dari lona.

Tapi Dira tidak memperdulikan hal itu, karena Dira datang malam ini bukan untuk mendengar ucapan orang lain. Dira datang malam ini untuk bertemu dengan seseorang yang tak lain adalah Alex.

Deon di sambut oleh orang yang membuat pesta ini lalu berbincang bincang dengan nya. Sedangkan
Dira mengedarkan pandangannya untuk mencari keberadaan Alex.

Dan tak lama Dira sudah menemukan Alex yang kini sedang berbincang dengan Felix dan juga llona. Dira tersenyum licik saat melihat Alex dan kini Dira tinggal menjalankan rencananya.

"Sayang aku pergi ke sebelah sana sebentar."Ucap Dira.

"Pergilah, tapi ingat kamu harus berhati hati."Ucap Deon.

"Tentu saja, kamu tidak perlu khawatir." Jawab Dira.

"Saya permisi dulu Tuan."Sambung Dira pada orang yang saat ini tengah mengobrol dengan Deon.

Dira pun berjalan pergi mendekat ke arah Alex, Felix dan llona. Dira berpura pura mengambil makanan yang ada di dekat mereka dan seakan tidak melihat mereka yang sedang mengobrol.

CINTA YANG SESUNGGUHNYA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang