28

78 7 0
                                    

Waktu sudah berjalan begitu lama, kandungan Dira pun kini sudah menginjak usia tiga bulan. Dan selama itu Dira tidak pernah pergi kemana pun, Dira hanya menghabiskan waktunya di rumah tanpa melakukan apa pun.

Bahkan Olivia yang sudah merencanakan sesuatu untuk Dira terpaksa harus terus menundanya.
Namun hari ini Dira berencana untuk pergi setelah mendapat kabar kalau orang tuanya dan juga Ardian sudah kembali ke rumah. Dira pun akhirrnya memutuskan untuk melihat keadaan Ardian sekarang.

Dira akhirnya meminta izin terlebih dahulu pada Deon. Dira langsung mengambil handphone nya untuk menghubungi Deon.

"Halo, Sayang hari ini aku akan pergi keluar."Ucap Dira saat sambungan teleponnya sudah terhubung dengan Deon.

"Kamu mau pergi kemana?."Tanya Deon.

"Aku mau pergi menjenguk Ardian."Jawab Dira.

"Memang apa yang terjadi pada Ardian?."Tanya Deon, karena memang sebelumnya Deon tidak tahu tentang masalah atau pun keadaan Ardian.

"Ardian mengalami kecelakaan dan sekarang aku ingin pergi melihat keadaan Ardian."Jawab Dira.

"Kenapa kamu tidak langsung memberitahu aku. Ya sudah kalau begitu aku akan pulang untuk menjemput mu dan nanti kita akan pergi bersama."Ucap Deon.

"Baiklah kalau begitu aku akan menunggumu."Ucap Dira.

Setelah itu sambungan telepon mereka pun terputus. Sambil menunggu Deon, Dira bersiap.

Namun tak lama handphone Dira berdering, Dira pun langsung mengambil handphone nya lalu mengangkat telepon yang ternyata dari Deon.

"Halo sayang ada apa?."Tanya Dira saat Dira mengangkat telepon dari Deon.

"Sayang maaf sepertinya aku tidak bisa pulang sekarang karena tiba tiba saja ada rapat penting yang harus aku hadiri."Jelas Deon.

"Ya sudah tidak masalah, lagi pula aku bisa pergi sendiri kok." Ucap Dira.

"Tidak sayang, aku tidak mau kamu pergi sendiri. Begini saja aku akan meminta Maya untuk menemani kamu pergi"Ucap Deon.

"Dan nanti aku akan menyusul setelah pekerjaan ku sudah selesai."Sambung Deon.

"Ya sudah terserah kamu saja."'Saut Dira.

"Bagus kalau begitu, setidaknya aku akan lebih tenang kalau kamu pergi bersama Maya."Ucap Deon.

"lya."Saut Dira.

Setelah itu sambungan telepon mereka pun kembali terputus. Dira kembali bersiap untuk pergi, dan setelah selesai Dira langsung keluar dari kamar untuk menemui Maya lalu pergi ke rumah orang tuanya.

Dira dan Maya pergi dengan mengendarai mobil milik Dira, dan kali ini Maya yang mengemudi.

"Aku tidak menyangka kalau kamu ternyata bisa mengemudi." Ucap Dira sambil tersenyum.

"Tentu saja, selain mengemudi saya juga bisa melakukan banyak hal yang lainnya Nona."Saut Maya.

"Oh ya, wah kamu hebat sekali. Pantas saja Deon sangat mempercayai kamu."Ucap Dira.

"Benar Nona, dan saya sangat senang sekali Tuan Deon bisa mempercayai saya, bahkan Tuan Deon mempercayai saya untuk menjaga Nona Dira."Ucap
Maya.

"Kamu pantas untuk itu Maya."Ucap Dira.

Setelah itu tidak ada lagi percakapan di antara Dira dan Maya di dalam mobil. Sebenarnya Dira tahu kalau Maya pasti bukan orang biasa, karena Dira tahu pasti Deon tidak akan mempekerjakan orang sembarangan untuk mengurus rumah nya dan bahkan untuk mengatur Erina dan yang lainnya.

Karena selama Dira tinggal di rumah Deon, Dira tidak melihat siapa pun yang berani melawan Maya atau menghalangi pekerjaan Maya termasuk Erina dan yang lainnya.

Tak lama mereka pun sampai di depan rumah orang tua Dira. Mereka langsung turun dari nmobil dan masuk kedalam rumah. Saat Dira masuk Dira melihat Herman dan Ayu yang sedang duduk di ruang tamu bersama dengan Ardian tentunya.

"Ayah, Bunda."Panggil Dira.

Herman dan Ayu pun menengok ke arah pintu dan mereka pun langsung tersenyum saat melihat Dira.

"Dira."Ucap Ayu.

"Ayo masuk."Sambung Ayu yang kini sudah menggandeng Dira.

Dira pun masuk di ikuti oleh Maya. Lalu Dira duduk di antara Herman dan Ayu. Herman pun menyuruh Maya untuk duduk, awalnya Maya menolak namun karena Herman terus memaksa akhirnya Maya pun duduk di samping Ardian.

"oh iya bagaimana keadaan mu sekarang?."Tanya Dira pada Ardian.

"Seperti yang Kakak lihat aku baik baik saja sekarang, jadi Kakak tidak perlu khawatir." Jawab Ardian.

"Bagus kalau begitu"Ucap Dira.

"lya, dan sebentar lagi aku akan menjaga Kakak dan keponakan aku yang sekarang masih ada di dalam kandungan Kakak."Ucap Ardian.

"Benar kamu harus cepat sembuh agar bisa menjaga Kakak mu."Saut Ayu.

"Oh iya, Bunda siapkan minuman untuk kamu dan Maya ya."Sambung Ayu yang berbicara pada Dira.

"Anda tidak perlu repot-repot, siapkan minum untuk Nona Dira saja saya tidak perlu."Ucap Maya.

"Sudah tidak apa apa. Kamu juga tidak perlu sungkan jika di sini, anggap saja keluarga sendiri. Lagi pula tidak ada Deon di sini."Ucap Ayu sambil tersenyum.

Maya pun tersenyum. Maya tidak menyangka ternyata keluarga Dira sangat baik tidak seperti keluarga Deon yang baik jika ada maunya dan tidak

pernah tulus jika melakukan sesuatu.
Maya senang karena Deon memiliki istri seperti Dira yang memiliki orang tua yang bahkan sedikit pun tidak mengharapkan apa pun dari Deon. Karena merasa tidak enak akhirnya Maya menyusul Ayu ke belakang.

"Nyonya biar saya saja yang menyiapkan minumannya."Ucap Maya.

"Tidak perlu, kamu tunggu saja di depan."Ucap Ayu.

"oh iya kamu jangan panggil saya Nyonya lagi ya, panggil saja saya Bunda."Sambung Ayu.

"Tapi saya tidak enak."Ucap Maya.

"Justru saya yang merasa tidak enak kalau kamu memanggil saya Nyonya, saya juga tidak terbiasa di panggil seperti itu."Ucap Ayu.

"Baiklah saya akan memanggil Nyonya dengan panggilan Bunda."Ucap Maya.

"Bunda, kenapa Bunda tidak meminta tinggal bersama dengan Nona Dira di kediaman Tuan Deon? Lagi pula di kediaman Tuan Deon masih terdapat kamar yang kosong."Sambung Maya yang mencoba bertanya pada Ayu.

"Saya tidak terlalu suka tinggal di rumah yang besar, dan saya juga tidak ingin menyusahkan Deon. Deon mau menerima Dira saja saya sudah sangat senang."Jawab Ayu.

"Saya baru tahu jika ada orang yang tidak suka tinggal di rumah yang besar."Ucap Maya sambil tersenyum.

Karena Ayu pun sudah selesai membuat minuman akhirnya Ayu dan Maya ke depan bersama. Mereka mengobrol di depan dengan di iringi canda dan tawa.

Pada sore harinya, Deon yang memang sudah menyelesaikan pekerjaannya langsung menyusul Dira yang masih di rumah orang tuanya. Saat Deon datang Dira tengah beristirahat, karena itu Deon hanya mengobrol dengan Herman, Ayu dan juga Ardian.

Sebenarnya Ayu ingin membangunkan Dira saat Deon datang, namun Deon melarang karena Deon tidak tega jika Dira di ganggu saat tidur.

CINTA YANG SESUNGGUHNYA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang