Perlahan Dira membuka matanya, Dira melihat sekitar di mana saat ini dia berada. Dira tahu kalau saat ini dirinya senang berada di kamar kastilnya.
"Dira kamu sudah sadar sayang."Ucap Ayu yang datang menghampiri Dira.
"'Sudah berapa lama aku tidak sadarkan diri?"Tanya Dira pada Ayu.
"Sudah dua hari kamu tidak sadarkan diri."Jawab Ayu.
"Ini minum dulu, kamu pasti haus."'Sambung Ayu yang memberikan air putih pada Dira.
"Siapa yang membawa ku kesini?."Tanya Dira kembali.
"Ziko dan tim-nya."Jawab Ayu.
"Lalu apa mereka juga membawa orang orang itu?."Tanya Dira.
"Tentu saja, dan di antara mereka masih ada yang hidup. Bunda sudah meminta Row untuk mengobati nya."Jelas Ayu.
"Bagus, aku akan menemuinya."Ucap Dira.
"Tidak perlu terburu-buru sayang, sebaiknya kamu pulihkan diri kamu dulu. Setelah itu terserah kamu mau apa, tapi kamu harus ingat dengan bayi yang ada dalam kandungan kamu itu."Ucap Ayu.
"Bayi? Oh iya Bunda bagaimana dengan bayi ku, apa dia baik baik saja?."Tanya Dira.
"Kamu tenang saja, bayi kamu tidak apa apa dan kamu juga tidak apa-apa hanya saja kamu kelelahan karena berusaha melindungi bayi kamu."Jawab Ayu.
"Tapi Bunda, aku heran kenapa aku bisa tidak sadarkan diri padahal pertarungan kemarin itu biasa saja, tapi entah mengapa aku pun merasa sangat kelelahan?."Tanya Dira pada Ayu.
"Itu tidak aneh Dira, itu terjadi karena kamu terluka dan mengeluarkan darah yang cukup banyak terlebih lagi saat ini kamu sedang hamil karena itu kamu cepat lelah."Jelas Ayu.
"Dira, Bunda harap lain kali tidak akan seperti ini lagi, karena ini sangat berbahaya, apa lagi saat ini kamu sedang hamil. Kamu tahu betul bukan kalau kamu tidak pernah mengenal rasa sakit dan itu sangat berbahaya untuk kamu dalam keadaan seperti ini.
Ingat ini baik baik Dira! Kalau hal ini terjadi lagi Bunda akan minta Ayah kamu untuk membawa mu pergi jauh ketempat yang aman."Sambung Ayu."Maaf Bunda."Ucap Dira.
"Ya sudah kamu istirahat saja dulu."Ucap Ayu. Dira kembali istirahat agar tenaganya cepat pulih kembali. Dira belum tahu kalau Herman atau pun Ayu masih belum memberi kabar pada Deon tentang Dira karena mereka takut Deon akan mengetahui identitas Dira yang sebenarnya.
******
Sedangkan kini Deon tengah khawatir karena Dira tidak ada kabar bahkan tidak bisa di temukan sampai saat ini."APA SAJA YANG KALIAN KERJAKAN SELAMA DUA HARI INI? MENCARI SATU ORANG WANITA SAJA
KALIAN TIDAK BISA" Teriak Deon yang memarahi anak buahnya."Maafkan kami Tuan, kami sudah berusaha semampu kami."Ucap salah satu anak buah Deon.
"BODOH"Bentak Deon.
"Kalian selalu saja mengatakan sudah berusaha. Usaha apa? Usaha apa yang kalian lakukan selama ini sehingga sampai detik ini kalian masih belum bisa menemukan istri saya."Sambung Deon.
Tidak ada yang menjawab ucapan Deon lagi karena Deon tidak akan mau menerima apa pun alasan mereka.
"Sekarang cepat pergi dan cari istri saya sampai ketemu di mana pun itu."Ucap Deon.
"Baik Tuan."Ucap anak buah Deon yang kemudian langsung pergi dari hadapan Deon.
Erina yang mendengar pembicaraan Deon dan anak buahnya tentang perkembangan pencarian Dira, sangat senang karena Dira tidak di temukan sampai saat ini.
Erina pun mengambil handphonenya lalu menghubungi Olivia untuk memberitahu Olivia kalau Dira tidak bisa di temukan.
"Halo Oliv."Ucap Erina saat sambungan teleponnya sudah terhubung dengan olivia.
"Halo Tante ada apa?." Tanya olivia.
"olivia kamu tahu tidak kalau sampai saat ini Dira tidak di temukan."Ucap Erina.
"Baguslah, itu yang aku harapkan."Ucap Olivia.
"Lalu bagaimana keadaan Deon sekarang Tante?"'Sambung Olivia yang bertanya pada Erina.
"Tentu saja Deon sangat sedih dan terpuruk karena belum bisa menemukan Dira."Jawab Erina.
"Sesuai rencana, kalau begitu aku akan ke sana sekarang"Ucap Olivia.
"lya, Tante tunggu."Ucap Erina.
Setelah itu sambungan telepon Erina dan Olivia pun terputus. Erina sangat senang karena akhirnya Dira sudah berhasil di singkirkan. olivia kini sedang bersiap untuk pergi ke kediaman Deon. Olivia akan memanfaatkan keadaan Deon saat ini untuk mengambil hatinya.
Tapi untuk sesaat Olivia teringat pada anak buahnya yang sampai saat ini belum kembali atau pun memberi kabar padanya.
Namun Olivia tidak perduli yang terpenting sekarang Dira sudah berhasil di singkirkan dari sisi Deon. olivia berdandan secantik dan seseksi mungkin agar Deon tergoda oleh nya terlebih lagi saat ini Dira sudah tidak ada lagi.
"Luar biasa sekali kamu Olivia. Kamu adalah wanita yang paling cantik di dunia ini, aku yakin kalau Deon melihat aku seperti ini Deon pasti akan jatuh cinta kepada ku."Ucap Olivia sambil melihat dirinya di pantulan kaca.
olivia pun keluar dari dalam kamarnya untuk pergi ke kediaman Deon. Saat Olivia akan pergi Tomy dan
Imelda melihat Olivia."Sayang kamu mau kemana?."Tanya Imelda.
"Aku mau ke rumah Deon Mah."Jawab Olivia yang berhenti sejenak menghadap Imelda.
"Pantas saja kamu dandan cantik dan seksi seperti ini."Ucap Imelda yang senang dengan penampilan olivia.
"Ya sudah sekarang cepat kamu pergi dan dapatkan hati Deon."Sambung Imelda.
"Tentu saja, aku pergi Mah, Pah."Ucap Olivia.
Olivia mengendarai mobilnya seorang diri, Olivia benar benar senang karena akhirnya Dira telah berhasil dia singkirkan.
"'Aku pikir akan sulit menyingkirkan Dira, ternya sangat mudah bahkan aku tidak perlu turun tangan sendiri."Ucap Olivia.
"Sebentar lagi aku akan menjadi Istri Deon. Hahaha."Sambung Olivia yang tertawa penuh kemenangan.
Setelah dua puluh menit Olivia pun sampai di kediaman Deon, Olivia langsung masuk dan mencari kebenaran Erina terlebih dahulu sebelum menemui Deon.
"Tante.'Panggil Olivia.
"oliv kamu sudah datang. Ayo sini duduk."Ucap Erina.
"Terimakasih Tante."Ucap Olivia.
"Oh iya Tante, Deon di mana?."Sambung Olivia yang mencari kebenaran Deon.
"Seperti biasa Deon ada di kamarnya."Jawab Erina.
"Kalau begitu aku pergi ke kamar Deon sekarang ya."Ucap Olivia.
"Apa tidak terlalu terburu buru?."Tanya Erina.
"Tidak Tante, karena semakin cepat semakin bagus."Jawab Olivia.
olivia pun pergi meninggalkan Erina. Olivia menaiki setiap anak tangga menuju kamar Deon dengan senyum yang tidak pernah luntur di wajahnya.
Saat Olivia sudah sampai di depan kamar Deon, olivia bersiap dan berpura pura sedih karena hilangnya Dira.Ceklek.
olivia membuka pintu kamar Deon yang tidak di kunci, saat itu Olivia melihat Deon tengah duduk sambil memandang foto Dira. Olivia pun berjalan mendekat pada Deon lalu Olivia langsung menmeluk Deon secara tiba tiba.