65

68 4 0
                                    

Felix menengok ke samping dan membayangkan wajah Dira yang kini tengah tersenyum sambil melihat bintang bintang di langit malam yang indah ini.

Felix tersenyum lalu membelai wajah Dira dengan sangat lembut. Dira melihat pada Felix sambil tersenyum dengan tatapan penuh cinta.

"Aku sangat merindukan kamu, sangat sangat merindukan kamu sayang."Ucap Felix dengan air mata yang kini mulai jatuh membasahi pipinya.

Ketika itu juga bayangan Dira menghilang dari hadapan nya. Hati Felix hancur saat itu apa lagi saat teringat kalau Dira kini sudah menjadi milik orang lain.

"Aaaaaaaa......."

Felix berteriak dengan sangat kencang. Felix ingin meluapkan amarah yang ada pada dirinya selama ini.

"Dasar bodoh, bodoh bodoh. Sudah jelas jelas kamu mencintai nya dan tidak ingin kehilangannya, tapi kenapa kamu menghianati cintanya, kenapa kamu melakukan g kebodohan itu Felix."Ucap Felix pada dirinya sendiri.

"Padahal kamu tahu kalau Dira tidak akan pernah memaafkan seorang penghianat."'Sambung Felix.

Flashback on

Felix dan Dira kini tengah duduk di sebuah cafe yang sering mereka datangi. Mereka bercanda dan tertawa bahagia sambil menikmati makanan mereka.

Dan saat itu mereka melihat seorang wanita yang datang menghampiri sepasang kekasih yang tengah bermesraan di sana. Dan ternyata wanita yang menghampiri sepasang kekasih itu adalah kekasih dari pria itu juga.

"Sudah jangan di lihat lagi."Ucap Felix

pada Dira. Dira pun mengalihkan pandangan nya dan kini Dira menatap Felix dengan tatapan yang tak dapat di artikan.

"Kenapa kamu melihat aku seperti itu? Apa ada yang salah sama aku?."Tanya Felix.

"Tidak ada."Jawab Dira.

"Aku hanya berpikir apakah kamu juga akan melakukan hal yang sama seperti pria itu."Sambung Dira yang mengatakan pikirnya pada Felix.

"Kenapa kamu berpikir seperti itu tentang ku sayang, aku tidak mungkin menghianati kamu. Karena hati aku sepenuhnya milik kamu."Ucap Felix sambil membelai wajah Dira. Dira pun tersenyum saat mendengar ucapan Felix.

"Aku harap kamu menepati ucapan mu, karena kalau tidak kamu akan menyesal seumur hidup."Ucap Dira.

"Tentu."Ucap Felix yakin.

"Tapi sayang, kira kira apa yang akan kamu lakukan kalau sampai itu terjadi?"'Sambung Felix pada Dira.

"Aku akan membunuhmu saat itu juga."Ucap Dira dengan tatapan yang tajam.

"Hai jangan menatap ku seperti itu, aku kan hanya bertanya. Kenapa kamu malah menatap ku seakan akan aku memang melakukan hal itu."Ucap Felix.

"Tapi sayang apa kamu yakin akan membunuhku kalau sampai aku menghianati kamu, memang kamu tega membunuh kekasih mu yang tampan ini?."'Sambung Felix.

"Tentu saja aku akan tega, karena pada saat itu rasa sayang, cinta akan menghilang dan di ganti dengan rasa benci."Ucap Dira.

Flashback off.

Dan kini Dira sudah membuktikan semua ucapan nya. Dan Felix kini menyesali semua seumur hidupnya.
Andai waktu bisa di putar kembali mungkin semua ini tidak akan pernah terjadi.

Dan mungkin saja kini hidup Felix sudah bahagia karena menikah dan mempunyai anak dari Dira, menjalani hidup yang sederhana dan apa adanya.
Tapi senmua itu kini hanyalah sebuah mimpi yang tidak berati karena mimpi itu tidak akan pernah menjadi nyata.

Setelah cukup lama Felix berdiam diri di taman, Felix kini bangkit dari duduknya lalu pergi mengendarai mobilnya menuju kediaman Deon.
Entah mengapa Felix ingin sekali melihat Dira dan memastikan semuanya baik baik saja.

Setelah tiga puluh menit Felix sudah sampai di depan gerbang kediaman Deon. Felix melihat kediaman Deon dari dalam mobil, dan tak lama Felix pun melihat Dira keluar dari kamarnya dan berdiri di balkon. Felix memperhatikan Dira yang kini sedang menghubungi seseorang di sana.

"Sedangkan mengurangi siapa Dira malam malam begini?."'Tanya Felix pada dirinya sendiri.

"Apa mungkin keluarganya? Ya mungkin saja kelurganya, karena kalau aku lihat lihat selama ini Dira tidak pernah bertemu dengan keluarga nya."Ucap Felix.

"Dan itu pasti karena Deon melarang nya. Baiklah aku kan menemui mereka dan mengajak mereka untuk bertemu dengan Dira."Sambung Felix.

Felix langsung melajukan mobilnya menuju rumah orang tua Dira. Sebenarnya Felix ragu apakah dia bisa bertemu dengan orang tuanya atua tidak. Tapi demi mempertemukan mereka Felix akan berusaha semampu nya.

Tak butuh waktu lama Felix pun kini hampir sampai di rumah orang tua Dira. Tapi tiba tiba saja Felix melihat Ziko. Felix akhirnya memutuskan untuk berjalan mengikuti Ziko dari belakang, hingga sampai di depan rumah orang tua Dira.

Felix melihat pintu rumah orang tua Dira terbuka dan Felix melihat beberapa orang berlalu lalang di sama termasuk Ziko dan juga Raw.

"Kenapa mereka bisa ada di sana? Ini benar benar aneh. Tapi kenapa orang tua Dira tidak kelihatan, apa jangan jangan mereka tidak ada di sana." Batin Felix.

"Hai siapa di sana?."Teriak salah satu orang yang berjaga di sana.

Felix yang terkejut pun langsung berlari pergi dari sana. Ziko yang melihat Felix hanya diam saja lalu mengirim pesan pada Dira.

"Sepertinya Felix mulai mencurigai sesuatu." Pesan Ziko pada Dira.

Dira yang sedang duduk bersama Deon langsung mengambil handphone nya saat mendengar nada pesan masuk.
Dira tersenyum saat melihat isi pesan dari Ziko. Sebenarnya Dira juga merasa kalau Felix sudah mencurigainya.

"Ada apa?."Tanya Deon.

"Tidak ada papa. Ziko mengirimkan pesan dan memberitahu kalau Felix mulai mencurigai ku."Jawab Dira.

"Bagus kalau, lebih cepat lebih baik."Ucap Deon.

Deon benar, lebih cepat lebih baik. Deon dan Dira sudah merencanakan semuanya dengan baik, dan Deon sudah tidak sabar untuk segera mengakhiri semuanya. Dira pun mengirim pesan pada Ziko.

"Biarkan saja, jangan tutupi apa pun dari dia. Biarkan dia mengetahui semuanya." Isi Pasan Dira.

Karena malam sudah sangat larut akhirnya Dira dan Deon pun tidur.

Dan seperti biasanya saat tengah malam Erina pasti menghubungi anak buahnya untuk menanyakan hasil dari pencarian mereka beberapa hari ini.

"Bagaimana apa kalian sudah menemukan keberadaan mereka?."Tanya Erina.

"Maaf Nyonya kami belum menemukan mereka."Jawab anak buah Erina dari sebrang telpon.

"Apa? Kalian itu kerjanya bagaimana sih, kenapa mencari mereka saja tida bisa. Dasar bodoh, untuk apa aku membayar kalian mahal mahal kalau cara kerja kalian itu tidak benar."Ucap Erina.

"Maaf Nyonya kami belum menemukan mereka."Jawab anak buah Erina dari sebrang telpon.

"Apa? Kalian itu kerjanya bagaimana sih, kenapa mencari mereka saja tida bisa. Dasar bodoh, untuk apa aku membayar kalian mahal mahal kalau cara kerja kalian itu tidak benar."Ucap Erina.

"Maaf Nyonya, tapi mereka memang susah untuk di lacak. Informasi yang kami dapatkan saja hanya informasi dasar saja. Dan menurut dugaan kami sepertinya keluarga yang Nyonya inginkan ini sebenarnya bukan orang bisa Nyonya."Jelas anak buah Erina.

"Maksudnya?."Tanya Erina yang tidak mengerti dengan apa yang i katakan oleh anak buahnya.

"Maksud kami meraka adalah seseorang yang memiliki kekuasaan yang besar dan mereka membuat informasi palsu untuk mengelabuhi musuh musuh mereka Nyonya."Jelas anak buah Erina.

Erin pun memikirkan hal itu, jika memang keluarga Dira bukan keluarga biasa itu artinya Erina tidak bisa bertindak gegabah. Karena bisa saja kalau keluarga Dira tiba tiba saja datang dan menghabisinya.

CINTA YANG SESUNGGUHNYA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang