43

59 3 0
                                    

Setelah mendapat kode dari Dira, orang itu pergi menghadap seseorang. Dan saat itu juga keluarga Olivia benar benar jatuh sejatuh jatuhnya.

Dan setelah hari itu keluarga Olivia kini sangat miskin, bahkan mereka kini tinggal di rumah yang sangat kecil. Tomy sudah tidak memiliki pekerjaan apa pun dan kini dia hanya menjadi seorang pemabuk, sedangkan Imelda sama sekali tidak perduli keadaan mereka sekarang dan selalu saja berfoya-foya dengan uang yang di hasilkan oleh olivia.

Hingga Olivia lah yang kini sangat menderita, hidupnya sudah benar benar hancur. Orang tua yang dulunya sangat menyayanginya dan selalu memberikan apa pun yang di inginkannya, kini bahkan tega menjual nya pada lelaki hidung belang demi mendapatkan uang untuk kesenangan mereka sendiri.

Seperti biasa Olivia kini sedang menemani lelaki hidung belang di sebuah club malam. Tapi saat itu tiba tiba saja ada segerombolan orang datang mendekat pada olivia dengan seorang wanita paruh baya yang masih begitu cantik dan elegan. Wanita itu melempar uang yang sangat banyak di depan Olivia.

"Uang ini akan menjadi milik kamu kalau kamu bersedia melepas pakaian kamu di depan kamera yang sudah saya siapkan."Ucap wanita paruh baya itu pada Olivia.

"Maksud anda apa?"Tanya Olivia yang tidak mengerti ucapan wanita paruh baya yang saat ini ada di hadapannya.

"Nyonya saya mengerti maksud anda apa dan saya akan pastikan dia akan melakukan apa pun yang anda inginkan, tapi uang ini benar untuk saya bukan."Ucap Imelda yang langsung datang mendekat.

Imelda memang selalu pergi menemani Olivia melayani tamunya karena Inmelda sendiri lah yang menjual olivia.

"Mamah."Ucap Olivia yang tidak habis pikir pada Imelda.

"Tentu saja, semua ini untuk anda."Ucap wanita paruh baya itu.

"Baik baik, kalian bisa bawa dia pergi."Ucap Imelda.

"Bagus."Ucap wanita paruh baya itu.

"Bawa dia."Sambung wanita paruh baya itu pada anak buahnya.

"Baik."Ucap anak buah wanita itu.

Olivia sempat menolak namun tetap saja tidak bisa. Hingga akhirnya Olivia di bawa kesebuah tempat tepatnya di sebuah kamar di sana sudah terpasang banyak kamera.

"Lakukan sekarang juga."Ucap wanita paruh baya itu.

Saat Olivia akan melakukan hal itu, wanita paruh baya itu pergi keluar bersama dengan anak buah kepercayaan nya. Sedangkan anak buah yang lainnya tetap di sana untuk menyaksikan aksi Olivia.

"Kamu kenapa tidak di dalam dan nikmati saja aksinya?."Tanya wanita paruh baya itu.

"Untuk apa saya melihat wanita murahan seperti dia."Jawab anak buah kepercayaan nyam Kejam dan tidak punya hati nurani itulah dia, demi membalaskan rasa sakit hatinya wanita paruh baya itu bisa melakukan apa saja untuk membalaskan nya.

Setelah dua puluh menit wanita paruh baya itu masuk kembali ke dalam ruang itu, lalu duduk di depan Olivia yang tubuhnya kini hanya di tutupi oleh selimut tebal.

"Siapkan rekaman itu untuk nanti di sebar luaskan."Ucap wanita paruh baya itu. Olivia yang mendengar hal itu sungguh sangat terkejut. Karena kalau sampai rekaman itu tersebar luas maka bertambah hancur sudah hidupnya.

"Nyonya kenapa anda ingin menyebarkan rekaman itu?."Tanya Olivia.

"Memangnya kenapa? Kamu sudah aku bayar dan untuk rekaman itu, itu terserah saya mau di buat apa."Ucap wanita paruh baya itu.

"Nyonya sama mohon Nyonya, jangan lakukan itu, kalau sampai rekaman itu tersebar luas mau taruh di mana muka dan harga diri saya Nyonya."Ucap olivia.

"Wanita pel***r seperti dirimu memangnya masih punya harga diri."Ucap orang kepercayaan wanita paruh baya itu.

"Tolong jangan lakukan itu Nyonya."Ucap Olivia.

"Ini pantas untuk kamu Olivia."Ucap wanita paruh baya itu.

"Nyonya mengenal saya? Sebenarnya Nyonya itu siapa?."Tanya Olivia.

"Dan saya mohon Nyonya jangan lakukan hal itu."Sambung Olivia.

"Asal kamu tahu ini semua tidak sebanding dengan apa yang sudah kamu lakukan terhadap putri kesayangan saya."Ucap wanita paruh baya itu.

"Saya tidak mengenal Nyonya apa lagi putri anda Nyonya."Ucap Olivia.

"Kamu mungkin tidak mengenal saya, tapi kamu mengenal putri saya dan kamu selalu saja berusaha untuk menyingkirkan dia."Ucap wanita paruh baya itu.

Olivia benar benar tidak mengerti dan tidak tahu siapa yang di maksud oleh wanita paruh baya yang saat ini sedang berada di hadapannya.

"Sepertinya kamu bingung. Baiklah akan saya beri tahu siapa saya."Ucap wanita paruh baya itu.

"Saya Ayu dan Dira adalah putri kesayangan saya."Ucap wanita paruh baya itu yang tak lain adalah Ayu.

"Dira, Dira siapa yang anda maksud?."Tanya Olivia.

Tubuh Olivia kini sudah bergetar saat Ayu menyebutkan kalau Dira adalah putri nya, tapi Olivia berharap kalau Dira yang dia maksud bukanlah istri
Deon.

"Dira orang yang kemarin hampir saja terbunuh oleh sepuluh orang bayar kamu itu, Dira istri dari Deon
Arsenio."Jawab Ayu.

Saat ini olivia benar benar tidak dapat berbicara lagi, tubuhnya sudah bergetar dan seperti tidak memiliki tenaga sedikit pun.

"Kamu tahu Olivia, kamu sudah sangat beruntung karena Dira menyerahkan kamu pada saya, kalau tidak dia sendirilah yang akan turun tangan dan kamu tahu, kamu kan menjadi seperti apa sekarang ini? Mungkin saja tubuh mu itu sudah menjadi santapan dari peliharaan Dira seperti orang orang bayar mu itu."Ucap Ayu.

"Bisa saja aku melakukan seperti yang Dira lakukan tapi itu bukan cara saya untuk menghukum orang seperti kamu. Dan kamu tahu saya lebih suka menekan batin seseorang sampai orang itu ingin mengakhiri hidupnya sendiri, tapi saya tidak akan pernah membiarkan orang itu mati dengan mudah."'Sambung Ayu.

Setelah itu Ayu dan anak buahnya pun pergi dari sana. Tak lama dari itu Olivia berteriak histeris dari dalam ruangan itu sedang Ayu tersenyum puas mendengarnya.

Ayu memberi kabar Dira dan memberitahu keadaan Olivia saat ini. Dira tentu saja sangat puas, karena Olivia sudah mendapat balasan nya.
Walaupun bukan Dira yang melakukan nya sendiri, tapi bagi Dira itu sudah cukup membuat nya puas.

"Baiklah, sekarang aku harus menjenguk Olivia, aku ingin lihat keadaan nya sekarang."Ucap Dira.

Dira mengirim pesan pada Deon untuk meminta izin pergi keluar pada Deon. Awalnya Deon tidak mengizinkan Dira pergi, tapi setelah Dira mengatakan akan pergi bersama Ardian, barulah
Deon memberi izin Dira untuk pergi keluar.

Setelah mendapat izin dari Deon, Dira pun pergi bersama dengan Ardian ke tempat tinggal olivia.

Sesaat mereka sampai di depan sebuah rumah yang sangat kecil Dira dan Ardian turun dari mobil lalu menghampiri rumah itu.

Saat mereka mendekat terdengar jelas suara teriakan dari dalam rumah, Dira tersenyum saat mendengar suara teriakan itu, karena Dira tahu itu
Suara siapa.

CINTA YANG SESUNGGUHNYA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang