Setelah mata pelajaran Gaby langsung meminta Mita untuk menemaninya mencari seseorang. Tapi Gaby tidak memberi tahu kalau dia ingin mencari
Ardian, karena memang Gaby tidak tahu siapa nama orang yang ingin dia cari."Gaby sebenarnya kamu mencari siapa sih?."Tanya Mita.
"Aku tidak tahu."Jawab Gaby.
"Tidak tahu? Maksudnya apa kamu tidak tahu?."Tanya Mita.
"Lalu kamu meminta aku untuk menemani kamu mencari seseorang yang kamu sendiri tidak tahu itu siapa?."'Sambung Mita yang bertanya kembali pada Gaby.
"Aku tidak tahu namanya tapi aku tahu orang nya."Ucap Gaby.
"Kamu ingat tidak cowok yang aku tabrak tadi? Nah aku mencari dia."Sambung Gaby.
"Astaga kenapa kamu tidak katakan dari tadi kalau kamu mencari Kak Ardian."Ucap Mita.
"Ardian?.Tanya Gaby memastikan.
"lya cowok yang kamu tabrak tadi pagi itu namanya Ardian, cowok paling populer di kanmpus ini dan pujaan hati para mahasiswi di sini. Siapa pun yang bisa memiliki Kak Ardian dia adalah wanita yang paling beruntung."Jelas Mita.
"Dan akulah yang akan menjadi wanita yang paling beruntung itu." Batin Gaby.
Setelah itu Gaby pun meminta Mita mengantarnya menemui Ardian dengan alasan kalau Gaby ingin meminta maaf pada Ardian karena sudah tidak sengaja menabraknya.
Namun Mita menolak dan hanya memberi tahu Gaby di mana Ardian biasanya berada.Tanpa pikir panjang Gaby pun langsung pergi menemui Ardian seorang diri.
Tak lama Gaby pun sampai di kantin tempat biasa Ardian berada, dan benar saja Gaby kini sudah melihat Ardian tengah duduk bersama dengan temannya.
Tanpa ragu ragu Gaby langsung berjalan menghampiri Ardian. Lalu Gaby pun duduk di hadapan Ardian dan teman temannya.
"Hai."'Sapa Gaby.
Ardian tidak menjawab sapaan Gaby, Ardian hanya sedikit tersenyum pada Gaby.
"Kak Ardian, Kak Ardian inget aku nggak?."Tanya Gaby.
Bukannya mendapat jawaban dari Ardian, Gaby justru mendapat tatapan aneh dari Ardian.
"Maksud aku, tadi pagi aku nggak sengaja menabrak Kak Ardian dan sekarang aku ingin meminta maaf untuk itu."Ucap Gaby kembali. "Hmmm, tidak masalah."Jawab Ardian.
"Sungguh? Terimakasih."Ucap Gaby.
"Kalau begitu bisa tidak jika kita berteman."Sambung Gaby.
Ardian tidak menjawab ucapan Gaby, karena Ardian tak kunjung menjawab Gaby akhirnya teman Ardian yang menjawab ucapan Gaby.
"Cantik sorry ya, Ardian tidak terlalu suka berteman dengan seorang wanita. Karena bagi Ardian tidak ada yang namanya pertemanan di antara pria dan wanita yang hanya ada sebuah hubungan yang bernama cinta."Jelas cowok bernama Bara salah satu teman Ardian.
"Tapi kalau kamu mau berteman, berteman saja dengan aku."Sambung Bara.
"Tidak terimakasih."Ucap Gaby yang kemudian langsung pergi dari sana.
Setelah itu Gaby terus memikirkan apa yang di katakan oleh Bara, yang berarti Ardian hanya akan dekat dengan wanita yang tak lain adalah kekasih nya sendiri.
Gaby benar benar tidak habis pikir kenapa Ardian mempunyai pikiran kolot seperti itu. Tapi Gaby tidak akan pantang menyerah bagaimana pun juga dia harus berusaha agar bisa mendapatkan Ardian. Tapi Gaby tidak akan melakukan hal yang sama seperti llona, yang nantinya malah akan melukai perasaannya sendiri.
"Nggak pokoknya aku nggak boleh menyerah begitu saja, aku harus tetap berusaha buat deketin Kak Ardian, ok semangat Gaby" Batin Gaby.
Sedangkan kini di kantin Ardian sedang di interogasi oleh teman temannya pasal Gaby. Pasalnya Gaby sulit di dekati oleh mahasiswa yang lain, tapi sekarang justru Gaby yang datang sendiri pada Ardian. Ya walau pun kemungkinan besar Gaby pasti sudah terpesona pada Ardian.
"Heh Ardian, kok kamu bisa kenal sama
Gaby?."Tanya Bara."Gaby siapa?." Tanya Ardian kembali yang tidak mengerti apa ya g di maksud oleh Bara.
"Gaby siapa? Gaby itu cewek cantik yang tadi nyamperin kamu lalu mengajak berteman dengan kamu."Jelas Bara.
"Oh, aku gak kenal tuh sama dia. Sebelumnya juga aku gak pernah lihat dia."Ucap Ardian.
"Masa sih kamu gak kenal Gaby?."Tanya Bara kembali yang merasa tidak yakin dengan jawaban
Ardian."lya aku yakin."Ucap Ardian.
"Udahlah sekarang tuh nggak penting mau Ardian kenal atau tidak sama Gaby, yang jelas sekarang Ardian pertimbangkan saja untuk berteman dengan Gaby."Ucap Candra yang sedari tadi diam saja.
"Ah benar tuh. Bagaimana, kamu mau kan berteman dengan Gaby?."Tanya Bara.
"Aku nggak mau, kalau kalian mau ya kalian saja yang berteman dengan Gaby."Ucap Ardian yang kemudian pergi meninggalkan Bara dan Candra.
Ardian benar benar tidak tertarik berteman dengan Gaby atau pun wanita yang lainnya. Entah mengapa
Ardian tidak tahu, yang pasti Ardian tidak ingin.******
Gaby kini tengah membaringkan tubuhnya di atas tempat tidur, memandang langit langit kamarnya dan membayangkan wajah tampan Ardian.Gaby pun tersenyum jika terbayang wajah Ardian. Gaby benar benar tidak habis pikir kalau dirinya akan seperti ini setelah bertemu dengan Ardian.
Gaby memang tidak pernah menjalin hubungan yang spesial dengan pria mana pun, tapi ini bukan pertama kalinya Gaby melihat pria tampan seperti Ardian, hanya saja Gaby merasa Ardian memiliki daya tarik tersendiri.
"Aduh kalau seperti ini terus aku bisa gila. Tapi bagaimana ya caranya agar bisa dekat dengan Kak Ardian."Ucap Gaby pada dirinya sendiri.
"Apa aku tanya Mamah saja ya."Ucap Gaby. Akhirnya Gaby memutuskan untuk pergi mencari Erina dan meminta saran pada nya. Saat Gaby mencari Erina di seluruh rumah Gaby tidak juga menemukan Erina.
"Mamah di mana sih."Ucap Gaby.
"Ah pasti di kamar Kak llona."Ucap Gaby kembali.
Gaby pun berjalan menuju kamar llona dan benar saja saat Gaby membuka kamar llona, Gaby melihat Erina tengah bersama dengan llona.
"Mah."'Panggil Gaby.
"Ada apa?."Tanya Erina sambil melihat kearah Gaby.
"'Aku ingin minta saran Mamah."Ucap Gaby.
"Gaby kamu itu sudah besar jadi kamu harus sudah bisa memutuskan segala sesuatu sendiri. Dan berusaha untuk memecahkan masalahmu sendiri."'Saut Erina.
"Tapi Mah, ini tentang suatu hal yang baru dalam hidup Gaby."Ucap Gaby.
"Tidak ada alasan Gaby"Ucap Erina.
"Sudah begini saja Gaby, kamu lakukan saja apa yang ingin kamu lakukan. Gampang kan."Ucap llona
"Hmmm."Saut Gaby.
Gaby pun akhirnya keluar dari kamar llona dan menutup pintu kamar llona kembali. Gaby menyesal karena sudah bertanya pada Erina, harusnya Gaby tahu apa yang akan di katakan oleh Erina.
Gaby lalu kembali ke kamarnya. Inilah alasan kenapa Gaby tidak terlalu terbuka pada siapa pun kecuali temannya. Bukan apa apa hanya percuma saja Gaby memberi tahu apa yang dia rasakan karena Erina tidak akan bersikap sama seperti sikapnya pada llona, jadi Gaby memutuskan untuk diam saja menyaksikan drama yang di buat Erina dan llona di rumah ini. Memberi saran pun tidak akan di dengar.
