Melihat wajah Yasmin yang ketakutan dan penuh keterkejutan membuat Dira senang hingga Dira pun tertawa lepas, tawa yang menurut Yasmin sangat menakutkan.
Entah mengapa Yasmin merasa kalau Dira yang saat ini tengah berada di hadapannya adalah orang yang berada dengan Dira yang saat itu di temui nya di kantor.
Walau sama sanma memiliki aura yang kuat tapi saat ini aura yang di rasanya jauh lebih kuat dan berbeda dengan orang lain.
"Siapa kamu?."Tanya Yasmin dengan suara yang bergetar.
"Kamu bertanya siapa aku? Bukankah kamu mengenal diriku. Aku adalah wanita yang sama dengan wanita yang telah kamu tantang, aku juga adalah vwanita yang sama yang telah kamu dorong saat di mall, aku wanita yang di harapkan kematian nya oleh dirimu."Ucap Dira sambil bangkit dari duduknya dengan tatapan tajam.
"Aku adalah wanita dan seorang lbu yang kehilangan anaknya dan itu karena kamu."Ucap Dira kembali.
"Kamu tidak tahu bukan bagaimana rasanya kehilangan seorang anak, tapi tidak apa karena sebentar lagi aku akan membuat kamu merasakan apa yang aku rasakan."Sambung Dira.
"Maksud kamu apa? Di mana anak ku?."Tanya Yasmin yang mulai cemas.
"Sebaiknya kamu lupakan saja dia, karena sampai kapan pun dia tidak akan pernah kembali."'Saut Dira dengan senyuman nya.
"Tidak Putri pasti kembali, karena saat ini Deon pun ada di sini dan sedang mencari Putri. Dan aku yakin setelah Deon melihat kamu sekarang ini dia pasti akan menceraikan kamu wanita iblis."Ucap Yasmin penuh dengan keyakinan.
"Hahahaha....Kamu benar aku memanglah wanita iblis. Dan untuk urusan Deon aku tidak pernah khawatir, kamu tahu kenapa?"Ucap Dira yang kini sudah berdiri di hadapan Yasmin.
"Karena aku dan Deon sama saja."Sambung Dira.
"Apa yang kamu katakan? Sama saja apanya?."Tanya Yasmin yang tak mengerti dengan apa yang Dira katakan.
"Intinya aku seperti ini tidak hanya sendirian, kamu mengerti maksud ku bukan."Ucap Dira.
Yasmin terdiam sejenak dan memikirkan apa yang baru saja di katakan oleh Dira.
"Deon, apa Deon juga ada di balik semua ini?."Tanya Yasmin dan Dira hanya tersenyum.
Yasmin jatuh terduduk saat mendengar semua kenyataan ini. Dan Yasmin kini sadar kalau semua yang di lakukan oleh Deon padanya selama ini itu semua hanya sebuah sandiwara yang ada dalam permainan Dira dan juga Deon.
Yasmin kini menyesal karena sudah mengambil keputusan yang sangat salah dalam hidupnya. Bagaimana bisa Yasmin meremehkan dua orang yang sudah jelas memperingatinya untuk tidak bermain api dengan mereka.
Kini Yasmin hanya bisa menangis meratapi semua hal bodoh yang telah dia lakukan yang mungkin akibat nya dia akan kehilangan anak satu satunya."Dimana anak aku Dira, di mana dia sekarang?."Tanya Yasmin di sela isak tangisnya.
Tak lama terdengar suara langkah orang yang mendekat dari arah belakang. Yasmin pun menengok ke arah belakang, saat itu Yasmin melihat
Putri tengah mendorong stroller bayi dan tepat di belakang Putri ada adik tiri Deon yang bernama Gaby."Putri...."Panggil Yasmin dengan senyum di wajahnya saat melihat Putri.
Namun Putri tidak merespon panggilan nya dan Putri terus berjalarn melewati Yasmin. Yasmin yang melihat itu tentu saja terkejut bagaimana bisa Putri tidak merespon panggilan nya. Putri justru menghampiri Dira yang sudah kembali duduk di tempat nya semula."Putri kamu kenapa sayang?.'Tanya Yasmin.
"Putri ayo kita pulang, di sini sangat berbahaya.'Sambung Yasmin tapi lagi lagi tidak mendapatkan respon dari Putri.
"Nyonya lihat adik Pangeran sudah terbangun dari tidurnya."Ucap Putri pada Dira sambil melihat ke dalam stroller bayi yang dia dorong tadi.
"Benarkah itu?."Tanya Dira yang kemudian bangkit dari duduknya lalu mengambil bayi yang ada di dalam stroller bayi.
"Wah anak Mamah yang tampan sudah bangun. Oh iya sayang coba kamu lihat siapa yang datang ke kediaman kita. Iya benar dia adalah orang yang sudah mencelakai kita dan hampir saja memisahkan kita berdua selama nya."Sambung Dira sambil melirik kearah Yasmin sambil tersenyum licik.
"Tidak ini tidak mungkin, tidak mungkin anak kamu masih hidup. Anak kamu sudah mati."Teriak Yasmin saat melihat Dira menggendong bayi laki laki yang sangat tampan.
"Ya itu memang inginnya kamu dan wanita tua sialan itu. Tapi mohon maaf anak ku tidak akan mudah untuk di singkirkan."Ucap Dira.
Yasmin benar benar tidak habis pikir dengan apa yang terjadi hari ini. Yasmin langsung bangkit dan berlari ke arah Putri lalu menarik tangan Putri dan mengajaknya pergi.
Namun baru saja beberapa langkah, Putri langsung menghempaskan tangan Yasmin dengan sangat kencang hingga tangan Yasmin pun terlepas.
"Putri kamu kenapa sayang? Ayo kita pergi dari sini, di sini sangat berbahaya. Ayo sayang kita pergi jauh jauh dari tempat ini."Ucap Yasmin sambil menarik tangan Putri lagi.
Tapi lagi lagi Putri menghempas tangan Yasmin hingga terlepas, tanpa mengucapkan apa pun Putri langsung berjalan mendekat pada Dira kembali.
Yasmin benar benar tidak tahu apa yang sudah terjadi pada Putri sehingga Putri bersikap seakan akan tidak mengenalnya."Dira apa yang sudah kamu lakukan pada anak ku? Kenapa dia seperti tidak mengenal aku Ibunya?"Tanya Yasmi.
"Bukankah sudah aku katakan untuk melupakan Putri karena sampai kapan pun kamu tidak akan pernah bisa mendapatkan nya kembali."Jawab Dira.
"Maksud kamu apa?."Tanya Yasmin kembali dengan histeris.
"Kami sudah mencuci otak Putri dan menghapus ingatan Putri tentang dirimu dan juga tentang dirinya sendiri. Yang Putri tahu sekarang adalah Putri hanya seorang anak yang harus mengurus dan menjaga
Pangeran dengan nyawanya sendiri."Jelas Gaby."Tidak tidak tidak, jangan lakukan itu pada ku Dira. Dia anak ku satu satunya jangan pisahkan aku dengan dia."Ucap Yasmin sambil menangis.
"Dira kenapa kamu begitu tega seperti ini, kamu tidak punya hati nurani."Sambung Yasmin dengan nada tinggi.
"Jaga ucapan kamu Yasmin."Ucap Deon yang baru saja datang bersama dengan Rio.
"Kamu bilang kalau Dira tega memisahkan kamu dan Putri dan kamu bilang kalau Dira tidak punya hati nurani? Lalu bagaimana dengan dirimu sendiri. Kamu bahkan lebih tega dan lebih tidak punya hati nurani lagi Yasmin. Sampai sampai kamu dengan begitu mudahnya mendorong seorang wanita yang sedang mengandung dari atas, kamu berniat membunuh istri dan anak ku yang bahkan belum lahir ke dunia ini. Harusnya kamu bersyukur karena aku tidak menghabisi anak mu "Sambung Deon yang kini sudah berdiri di hadapan Yasmin.
Yasmin merangkak dan merangkul kaki Deon sambil menangis dan meminta maaf pada Deon. Yasmin memohon pada Deon agar mengembalikan Putri pada nya.
Namun Deon orang yang bahkan hatinya lebih keras dari Dira, Deon sama sekali tidak perduli dengan air mata Yasmin dan kesedihan Yasmin. Karena sampai saat ini Deon masih sangat marah atas apa yang sudah di lakukan Yasmin pada Dira dan juga anaknya.
