18

97 7 0
                                    

Hari kini sudah gelap Felix yang baru saja datang langsung di sambut oleh kedua orang tuanya.

Sebelumnya Erina sudah menghubungi Syasa dan memberitahu apa yang di lakukan oleh Felix pada llona.

Syasa pun akhirnya memberitahu Jhon tentang kabar kalau Felix membatalkan pertunangannya dengan llona begitu saja. Saat mendengar kabar itu Jhon sangat marah, karena Jhon tidak habis pikir pada Felix. Bisa bisanya dia membatalkan pertunangannya yang nantinya akan berdampak buruk pada perusahaan keluarga mereka.

Felix berjalan terus menuju kamarnya tanpa memperdulikan orang tuanya. Sampai akhirnya Jhon pun memanggil Felix.

"Mau kemana kamu Felix?."Tanya Jhon.

Felix yang sudah tahu apa yang akan mereka bahas dengannya pun langsung berbalik dan duduk di hadapan orang tuanya.

"Apa yang ingin kalian tanyakan pada ku sekarang?."Tanya Felix.

"Masih bertanya? Bukankah kamu sudah tahu apa yang akan kami tanyakan padamu."Ucap Jhon.

"Baiklah jika memang yang kalian ingin bahas adalah tentang pembatalan pertunangan aku dan llona, ya itu benar jadi kalian mau apa?."Ucap Felix yang to the point.

"Atas dasar apa kamu membatalkan pertunangan kamu? Kamu tidak berpikir kalau kamu membatalkan pertunangan kamu dengan llona itu akan berpengaruh dengan perkembangan perusahaan kita Felix."Ucap Jhon dengan nada marah pada Felix.

"Lalu apa Papah tidak pernah berpikir kalau pertunangan ini terus berlanjut sampai akhirnya aku menikah dengan llona. Aku, anak kandung mu, darah daging mu sendiri tidak pernah bahagia apa Papah rela?."Tanya Felix dengan tegas.

"Apa Papah menukar kebahagiaan anak Papah sendiri demi kemajuan perusahaan Papah?."Sambung Felix.

"Berani kamu bertanya seperti itu Felix. Asal kamu tahu Papah melakukan ini semua karena Papah sayang sama kamu dan perduli akan kebahagiaan kamu."Saut Jhon.

"Dan asal Papah tahu kebahagian aku bukan dengan lona. Kalau memang Papah perduli akan kebahagiaan aku maka seharusnya Papah tidak mempermasalahkan keputusan yang aku buat saat ini. Karena aku sudah menemukan kebahagiaan aku yang dulu pernah hilang."Ucap Felix yang kemudian berlalu pergi meninggalkan Jhon dan Syasa.

"Dasar keras kepala."Ucap Jhon.

"Sudah Pah, Papah tenang dulu!"Ucap Syasa.

"Bagaimana bisa tenang Mah kalau seperti ini."Ucap Jhon.

"Mamah tahu Pah. Tapi sekarang sebaiknya kita biarkan saja dulu Felix berbuat apa dan kita cari tahu siapa wanita yang menjadi kekasih Felix dulu. Karena Mamah yakin hanya dia yang bisa membuat Felix melakukan apa pun demi mendapatkan dia."Ucap Syasa.

Jhon pun akhirnya setuju dan rencana Syasa. Mereka tidak tahu kalau wanita yang di maksud adalah Dira karena memang Erina tidak memberi tahu mereka tentang Dira. Sedangkan kini llona sedang menunggu Deon turun ke bawah untuk makan malam. llona ingin langsung memberi tahu tentang apa yang terjadi hari ini.

Deon sendiri kini sedang membaringkan tubuhnya di samping Dira yang masih terlelap. Deon memandang wajah Dira yang terlihat begitu cantik saat tertidur.

Entah mengapa Deon kini merasa kalau Dira adalah sebagian dari hidupnya walau pun pertemuan mereka sesaat dan pernikahan mereka pun terjadi begitu saja. Mungkin ini memang yang namanya takdir, tanpa di duga duga pertemuan pertama menghantar mereka menuju pelaminan dan akhirnya membangun rumah tangga dan rasa cinta yang kini sudah menyelimuti hati mereka.

"'Sekarang aku percaya kalau rencana Tuhan memang lebih indah dari rencana kita."Ucap Deon sambil membelai pipi Dira.

Karena Deon juga merasa lelah akhirnya Deon pun ikut terlelap di samping Dira. Sampai akhirnya mereka melewatkan makan malam bersama dengan yang lainnya.

Dan saat pukul sembilan malam mereka terbangun. Dira yang merasa lapar mengajak Deon untuk pergi makan.

"Sayang aku lapar, kamu sih nggak bangunin aku."Ucap Dira.

"Kita makan yuk."Sambung Dira yang mengajak Deon untuk makan.

"Ayo, tapi kita makan di luar saja ya."Saut Deon.

"Terserah kamu saja."Ucap Dira.

Setelah itu mereka pun bersiap untuk pergi. Setelah selesai mereka langsung turun ke bawah. Saat mereka sedang turun mereka melihat llona yang berjalan mondar mandir di bawah.

Mereka tidak tahu kalau llona sedang menunggu Deon untuk membicarakan tentang masalah pertunangan nya dengan Felix. Dan Ilona yang melihat Deon langsung memanggil Deon.

"Kak Deon."Panggil llona.

"Ada apa?."Tanya Deon.

"Aku ingin bicara dengan Kak Deon."Jawab llona.

"Nanti saja ya, Kakak mau pergi makan di luar dulu."Ucap Deon.

"Tapi Kak ini penting"Ucap llona.

Deon menarik nafas panjang. Dan akhirnya Deon pun mau mendengarkan apa yang ingin di bicarakan oleh llona.

Deon dan Dira pun duduk di ruang tengah bersama dengan llona. Setelah itu lona menceritakan apa yang terjadi pada Deon dan meminta Deon untuk membantunya agar Felix tidak membatalkan pertunangan dan pernikahan nya.

"Aku mohon Kak, Kakak bantu aku agar Felix tidak membatalkan pertunangannya dengan ku. Dan aku mau kalau rencana pernikahan aku dan Felix di percepat."Ucap Ilona.

"Tapi kenapa tiba tiba dia ingin membatalkan pertunangan kalian?."Tanya Deon yang tak mengerti dengan apa yang terjadi.

"Felix masih mencintai mantan kekasihnya yang sudah lama menghilang. Tapi setelah beberapa hari yang lalu dia bertemu dengan wanita itu, Felix langsung ingin kembali lagi padanya dan membatalkan pertunangan nya dengan ku."Jelas llona yang kemudian melirik Dira.

Dira tahu kalau llona melirik ke arahnya. Namun Dira berusaha untuk bersikap biasa saja dan tidak tahu apa apa.

"Baik nanti aku akan bicarakan dengan Tuan Jhon mengenai ini."Ucap Deon.

"Apa ada lagi ingin kamu bicarakan dengan ku?."Sambung Deon yang bertanya pada llona. llona menggelengkan kepalanya bertanda kalau tidak ada lagi yang ingin di bicarakan dengan Deon. Deon pun akhirnya pergi bersama dengan Dira untuk makan di luar.

Di dalam perjalanan Dira dan Deon membicarakan tentang masalah Felix yang membatalkan pertunangannya dengan llona. Dan Dira pun mengatakan kalau llona sepertinya sudah mengetahui siapa mantan kekasih dari Felix.

"Apa rencana kamu agar Felix tidak membatalkan semuanya?."Tanya Dira.

"Aku akan memaksanya melalui Tuan Jhon."Jawab Deon.

"Apa kamu yakin itu akan berhasil?."Tanya Dira kembali.

"Aku yakin kalau itu akan berhasil, lagi pula Tuan Jhon itu haus akan kekuasaan jadi tidak akan sulit untuk memaksanya."Ucap Deon.

'Baguslah."Ucap Dira.

"oh iya kamu merasa tidak kalau llona seperti sudah tahu kalau aku ada wanita yang di maksud?."'Sambung Dira yang bertanya pada Deon.

'Sepertinya memang begitu. Aku harap kamu berhati-hati, takutnya llona akan berbuat sesuatu yang tidak baik pada mu."Ucap Deon.

Dira pun mengangguk sambil tersenyum pada Deon. Setelah itu tidak ada lagi pembicaraan di antara mereka berdua sampai akhirnya mereka sampai di salah satu restoran mewah.

CINTA YANG SESUNGGUHNYA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang