Three Words 6 [ChangLix]

The Sweetest A(lie)n

Lee Felix, seorang mahasiswa tingkat akhir yang hidupnya kurang berwarna. Wajahnya di atas rata-rata tapi jalan hidupnya bisa dibilang sangat biasa bahkan menjurus ke tidak ada kesannya. Pemuda dengan julukan "si ekor" itu tidak pernah pergi kemanapun seorang diri. Dari kecil kemana-mana harus bersama orang tuanya, bahkan karya wisata sekolah dasar saja orang tuanya harus ikut serta meski dengan mengendarai kendaraan sendiri. Orang tua Felix cukup khawatir jika putra mereka tak bisa berubah seumur hidupnya, namun ternyata mulai sekolah menengah pertama Felix mengenal seorang anak baik yang membuat pemuda manis itu tidak ketergantungan lagi dengan orangtuanya. Iya, Felix beralih menempeli sahabatnya.

Kim Seungmin, sahabat Felix sejak sekolah menengah yang dijuluki "manusia inang" karena rela ditempeli oleh Felix 24/7. Tidak seperti Felix yang jomblo sejak lahir, Seungmin punya kekasih yang menyatakan diri sebagai anti Felix sampai mati. Namanya Bang Chan, orang yang selalu jadi korban karena tidak bisa mesra-mesraan dengan kekasihnya dengan leluasa. Felix selalu ikut kemanapun mereka kencan tanpa tau diri. Sudah disindir tapi tidak peka, diajak bicara secara gamblang juga Felix tetap menolak untuk peka.

Chan mulai gerah karena tidak bisa ciuman dengan romantis berdua saja. Meski Felix hanya diam sambil memainkan ponselnya atau menatap ke arah lain, rasanya tetap beda dan membuatnya tak nyaman. Jadi, sebulan ini Chan mulai merencakan sebuah misi yang ia namakan "misi memusnahkan Felix". Tenang, ini tidak seperti Chan akan melakukan kejahatan, ia hanya mencoba mencari seseorang yang sekiranya mau menjadi kekasih Felix. Lebih tepatnya mau menjadi inang baru untuk si ekor.

"Akhirnya liburan!" Pekik Felix dengan semangat sembari memasukkan kopernya ke dalam bagasi mobil Chan.

Misi Chan dimulai. Liburan kali ini ia mengajak Seungmin berlibur ke pulau wisata. Jika biasanya Felix ikut tanpa diajak, kali ini Chan sengaja mengajak pemuda manis itu ikut serta. Tak lupa ia mengajak sahabatnya yang sudah setuju untuk berpartisipasi dalam misinya. Lebih tepatnya setuju karena ia paksa.

"Mana temanmu?" Tanya Seungmin sembari membersihkan kacamata hitamnya dengan ujung baju.

"Sebentar lagi juga sampai."

Felix sudah duduk manis di dalam mobil sedangkan Chan dan Seungmin masih di luar curi-curi waktu untuk bermesraan. Tak berapa lama sebuah mobil berhenti tepat di belakang mobil Chan kemudian seorang pemuda berperawakan gagah muncul memancarkan aura yang menyilaukan.

"Wow lumayan juga," ucap Seungmin membuat Chan mengangguk puas.

"Aku pilih yang terbaik agar anak itu bisa segera dimusnahkan."

"Kau yakin dia orang yang sabar?"

"Tidak sesabar aku, tapi aku harap dia tidak mengamuk dan membuat temanmu menangis," ucap Chan membuat Seungmin menggeleng tak terima.

Seungmin sudah seperti ibu kedua bagi Felix. Tentu saja ia tidak terima jika sahabatnya terluka, apalagi Felix orangnya suka mendrama, nanti yang ada anak itu membuat kerusuhan yang lebih dari biasanya.

"Bercanda, dia sangat penyabar seperti Mahatma Gandhi."

"Yang itu agak berlebihan," ucap Seungmin yang kemudian tersenyum sopan pada teman Chan.

"Seo Changbin," ucap pemuda itu sembari mengulurkan tangan.

"Kim Seungmin."

"Mana?" Tanya Changbin pada Chan yang tentu paham maksudnya. Pertanyaannya terdengar seperti orang yang mau melakukan transaksi gelap, tapi Changbin memiliki riwayat hidup yang baik kok.

Chan menunjuk ke arah mobil menggunakan dagunya dan Changbin segera mendekat untuk membuka pintu penumpang. Di dalam sana Felix duduk sembari memainkan ponselnya. Pemuda manis itu menoleh sebelum kemudian berkedip bingung melihat orang asing di depannya.