Catch You If I Can III

743 123 51
                                    


Malam-malam Felix duduk diam di sudut kamar. Sebatang rokok yang sudah habis setengahnya tergeletak di atas asbak dengan asapnya yang masih mengepul tanpa sekalipun disentuh oleh orang yang menyulutnya. Adegan kali ini mirip lah dengan seseorang yang sedang jaga lilin.

"Belum selesai ngepetnya?"

Suara dari arah ranjang di tengah kamar menarik perhatian Felix. Pemuda manis itu menoleh lalu menekuk bibirnya.

"Aku harus apa, Seungmin?" Tanya Felix dengan tatapan memelas.

"Kenapa tanya aku?"

"Kau kan punya kekasih."

"Lalu?"

"Berikan tips untuk tahap selanjutnya."

Seungmin yang sedang bermain ponsel di atas ranjang Felix mengedikkan bahu tanpa menatap ke arah sahabatnya.

"Mana aku tau."

"Tidak mungkin kau tidak tau."

"Beda cara."

"Apa bedanya?"

"Kekasihku perempuan manis berwajah cantik dan bertubuh mungil, kau mau menyamakannya dengan gebetanmu yang mirip atlet tinju?" Tanya Seungmin sembari meletakkan ponselnya.

"Kakak bilang kak Changbin bau oli, sekarang kau bilang kak Changbin mirip atlet tinju, aku curiga jika Jisung tau dia akan mengatakan gebetanku mirip hulk."

"FELIX!"

Felix berjengit kaget sedangkan Seungmin melirik sinis ke arah satu manusia yang menerobos masuk kamar dengan berteriak.

"Apa kau lepas dari kandangmu di kebun binatang?" Tanya Seungmin pada seseorang yang hanya meringis tanpa merasa bersalah.

"Aku bawa martabak," ucap Jisung membuat Felix segera bangun untuk mengambil alih bungkusan di tangan sahabatnya.

"Ngomong-ngomong rumah sebelah sudah ada yang mengontrak ya? Tadi aku lihat abang-abang mirip hulk di depan."

Felix tersedak martabak sedangkan Seungmin tertawa lepas mendengar ucapan Jisung yang kelewat santai.

"Dia itu pangeran tau!"

"Hulk kan juga pangeran karena menikahi putri Fiona."

"ITU SHREK BODOH!" Teriak Felix dan Seungmin bersamaan.

Ah sudahlah, biarkan tiga sekawan itu berdiskusi dengan cara mereka.












Felix keluar rumah sembari memutar-mutar kunci motornya. Baru selangkah melewati pintu pemuda manis itu kembali masuk dan segera merapikan seragam maupun rambutnya yang agak berantakan. Ada gebetan di depan, jadi ia harus tampil maksimal kan?

"Selamat pagi kak," sapa Felix dengan senyum lima jari sembari mendekati Changbin yang sedang mencuci motor.

"Pagi."

Senyum Felix makin lebar. Balik disapa gebetan saja ia sudah bahagia, apalagi kalau nanti dinikahi ya?

"Kak Changbin hari ini ada kelas?"

"Ada siang sampai sore."

"Malamnya ada waktu kosong tidak kak?"

"Mau mengerjakan tugas."

"Oh..."

Felix bingung, niatnya mau mengajak makan malam di luar tapi ternyata gagal.

"Kalau besok?"

"Sebulan ini aku akan sibuk dengan tugas karena hampir mendekati ujian semester."

Felix menangis dalam hati, masa iya dirinya bisa mulai pendekatan setelah satu bulan? Keburu Changbin direbut orang dong.

Three Words 6 [ChangLix]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang