Akhir pekan adalah waktu dimana Felix bersantai seharian di rumah. Sebenarnya tiap hari juga kerjaan Felix hanya rebahan santai, tapi khusus akhir pekan seharian penuh ia dedikasikan untuk ranjang tercinta. Pemuda manis itu kini berbaring di ranjang dengan kaki yang diangkat ke tembok. Di samping tubuhnya terdapat sebungkus keripik kentang dan tangannya membawa tablet yang sedang ia gunakan untuk menonton drama.Selama berjam-jam dalam posisi yang sama Felix sudah menunjukkan banyak ekspresi di wajahnya. Dari tertawa sendiri, marah-marah, sampai tiba-tiba menangis karena turut merasakan kesedihan dari drama yang ditontonnya. Sedang asik-asiknya menangis bombay pintu kamarnya terbuka dan muncullah seonggok manusia yang Felix tebak pasti ada maunya.
"Felix."
"Sedang sibuk," ucap Felix dengan cepat sebelum Changbin sempat mengatakan niatnya masuk kesana.
Changbin mendekati Felix kemudian pemuda itu mencolek lengan adiknya yang kelihatan tidak mau diganggu.
"Keluar sebentar sana, belikan cemilan untuk kakak."
"Beli sendiri ah jangan manja."
"Kau kan naik motor, lebih praktis."
"Ya sudah pakai saja motorku, kuncinya disana," ucap Felix sembari menunjuk ke arah meja belajar dengan kakinya.
"Kakak sedang ada tamu."
"Ya ajak sekalian tamunya."
"Felix," panggil Changbin lagi mencoba membujuk adiknya.
"Tampan."
"Felix tampan, tolong belikan cemilan ya?"
Felix meletakkan tabletnya kemudian pemuda manis itu menyeka air mata di wajahnya sebelum kemudian turun dari ranjang.
"Ongkos kirim jangan lupa," ucap Felix sembari menengadahkan tangan.
"Berapa?"
"Sejuta."
Changbin merogoh saku celananya kemudian pemuda itu memberikan sebuah koin dengan tulisan 1000 tertera di atasnya.
"Dih, untuk parkir saja kurang."
"Niat membantu kakak tidak sih?"
"Siapa yang mau membantu? Aku saja dipaksa seperti romusha."
"Mulutnya," ucap Changbin yang kemudian mengambil dompetnya dan mengeluarkan selembar uang dengan nominal paling besar.
"Sisanya untukmu."
"Memang kakak mau cemilan apa?"
"Apa saja yang penting bisa dimakan."
"Aku belikan minyak goreng baru tau rasa," ucap Felix sembari berjalan keluar kamarnya.
"Ganti celana dulu Fel."
Felix menatap celana pendek rumahannya yang warnanya sudah pudar, meski begitu menurutnya masih layak pakai jadi bukan masalah untuknya keluar mengenakan celana tersebut.
"Biar ah."
"Tapi itu sangat pendek."
Iya sih, panjangnya memang di atas lutut, tapi masih sopan kok. Felix kan bukan mbak-mbak hijabers yang harus menutup aurat, jadi pakai celana pendek bulukpun bukan masalah.
"Begini baru pendek," ucap Felix sembari mengangkat celananya tinggi-tinggi hingga mempertontonkan paha mulusnya.
"Pergi dulu ya sayang, jangan merindukan aku," lanjut Felix dengan mengedip genit sebelum kemudian berlalu pergi dengan cara jalan bak model papan atas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Three Words 6 [ChangLix]
FanficKumpulan oneshoot, twoshoot, manyshoot ChangLix Even though I look like I don't care, actually my heart is just for you. Three Words, I Love You Started : July 3rd, 2022 Ended : August 2nd, 2023 ⚠️BXB AREA⚠️ Cerita dan ide original dari Sweetbearr...